Ranieri Tertawa Ditanya Isu Pemecatannya

Selasa, 14 Oktober 2014 - 15:10 WIB
Ranieri Tertawa Ditanya Isu Pemecatannya
Ranieri Tertawa Ditanya Isu Pemecatannya
A A A
PIRAEUS - Claudio Ranieri tertawa saat ditanya kondisi dirinya yang tengah berjuang menyelamatkan pekerjaannya sebagai pelatih timnas Yunani. Ranieri mengawali kariernya ditimnas Yunani dengan hasil kurang memuaskan.

Mantan bos Chelsea dan AS Monaco itu ditunjuk menggantikan Fernando Santos yang hengkang setelah Piala Dunia 2014 musim panas ini. Kehadiran Ranieri diharapkan bisa mengatrol prestasi Ethniki -julukan timnas Yunani- yang mencapai babak 16 besar di Piala Dunia 2014.

Namun, petualangan Ranieri menangani timnas untuk pertama kali ini menemui jalan terjal. Dari dua laga yang dilakoni di penyisihan Grup F kualifikasi Piala Eropa 2016 Yunani dikalahkan Rumania 0-1 dalam laga tertutup di Karaiskakis Stadium, Piraeus, 7 September lalu, dan imbang 1-1 melawan Finlandia di Olympiastadion, Helsinki, Sabtu (11/10). Satu angka membuat posisi Yunani di klasemen Grup F tercecer di peringkat 5.

Tentu saja hal itu menimbulkan spekulasi pelatih kelahiran Roma, Italia, 20 Oktober 1951 itu dalam situasi sulit di Yunani. Namun, Ranieri hanya tertawa menjawab pertanyaan wartawan jelang laga ketiga penyisihan Grup F melawan Irlandia Utara di Karaiskakis, Selasa (14/10), atau Rabu (15/10) pukul 01.45 WIB.

Ranieri menjawab santai saat diminta komentar perihal nasibnya akan sama dengan Pelatih Hungaria Attila Pinter yang dipecat setelah dikalahkan Irlandia Utara yang kini menduduki pucuk klasemen sementara Grup F.

"Anda sangat berbahaya," ujar Ranieri seraya tertawa seperti dilansir laman resmi FIFA. "Saya sudah terbiasa bekerja dalam tekanan. Pekerjaan saya sangat sulit, tapi saya mencintai pekerjaan ini."

Ranieri mengakui, lolos ke Prancis adalah suatu keharusan, demi mengulang sukses sebagai juara Piala Eropa 2004. "Saya paham, tim ini harus ada pada putaran final di Paris. Itu target saya," katanya. "Itu sebabnya, penting mengalahkan Irlandia Utara. Jika kami tidak mencapai Paris itu bencana saya untuk semua orang, dan saya akan menjadi kepala eksekutif bencana," imbuhnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7312 seconds (0.1#10.140)