Blatter Kutuk Pesan Politik di Laga Serbia-Albania
A
A
A
BELGRADE - Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Sepp Blatter mengutuk kekerasan yang terjadi pada laga antara Serbia kontra Albania di Belgrade dalam kualifikasi Grup I Piala Eropa 2016, dini hari tadi. Blatter menegaskan seharusnya sepak bola tidak boleh disusupi oleh pesan-pesan politik untuk alasan apapun.
Seperti diketahui kedua pemain kesebelasan terlibat perkelahian massa, setelah sebuah drone membawa bendera Kosovo, terbang di tengah lapangan pertandingan. Bek Serbia, Alexander Mitrovic kemudian menangkap bendera yang dibawa drone tersebut.
Melihat tindakan Mitrovic, para pemain Albania tak terima. Beberapa dari mereka langsung menghampiri Mitrovic dan tak lama kemudian mereka terlibat keributan. Seperti diketahui Serbia dan Albania memang sedang menghadapi ketegangan politik terkait Kosovo. Serbia tak setuju jika Kosovo merdeka. Sebaliknya, Albania mendukung negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada Februari 2008 silam.
UEFA sendiri bakal melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut, dan Blatter mengutuk atas apa yang terjadi. "Sepak bola tidak boleh digunakan untuk pesan-pesan politik. Saya mengutuk apa yang terjadi di Belgrade semalam," kicau Blatter lewat akun resmi Twitter miliknya, Rabu (15/10).
Penyelidikan kabarnya sudah dilakukan UEFA untuk mengatahui siapa yang jadi penyebab kerusuhan tersebut. Diharapkan hasil invetigasi sudah diketahui pada dua pekan mendatang.
Seperti diketahui kedua pemain kesebelasan terlibat perkelahian massa, setelah sebuah drone membawa bendera Kosovo, terbang di tengah lapangan pertandingan. Bek Serbia, Alexander Mitrovic kemudian menangkap bendera yang dibawa drone tersebut.
Melihat tindakan Mitrovic, para pemain Albania tak terima. Beberapa dari mereka langsung menghampiri Mitrovic dan tak lama kemudian mereka terlibat keributan. Seperti diketahui Serbia dan Albania memang sedang menghadapi ketegangan politik terkait Kosovo. Serbia tak setuju jika Kosovo merdeka. Sebaliknya, Albania mendukung negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada Februari 2008 silam.
UEFA sendiri bakal melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut, dan Blatter mengutuk atas apa yang terjadi. "Sepak bola tidak boleh digunakan untuk pesan-pesan politik. Saya mengutuk apa yang terjadi di Belgrade semalam," kicau Blatter lewat akun resmi Twitter miliknya, Rabu (15/10).
Penyelidikan kabarnya sudah dilakukan UEFA untuk mengatahui siapa yang jadi penyebab kerusuhan tersebut. Diharapkan hasil invetigasi sudah diketahui pada dua pekan mendatang.
(akr)