Platini: Kerusuhan di Laga Serbia-Albani Tak Termaafkan
A
A
A
BELGRADE - Legenda Sepak Bola Prancis, Michel Platini mengatakan tidak bisa memaafkan kerusuhan yang terjadi pada laga Serbia lawan Albania di Belgrade dalam kualifikasi Grup I Piala Eropa 2016, dini hari tadi. Pertandingan tersebut terpaksa dihentikan wasit Martin Atkinson pada menit ke 41, setelah kedua tim terlibat kerusuhan massal.
Kerusuhan yang terjadi pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016 itu, dipicu oleh sebuah drone yang membawa bendera Kosovo terbang di tengah lapangan saat pertandingan berlangsung. Bek Serbia, Alexander Mitrovic kemudian menangkap bendera yang dibawa drone tersebut.
Melihat tindakan Mitrovic, para pemain Albania tak terima. Beberapa dari mereka langsung menghampiri Mitrovic dan tak lama kemudian mereka terlibat keributan. Bahkan setelahnya beberapa suporter memasuki lapangan dan mulai menyerang pemain Albania, hingga polisi huru hara dikerahkan untuk meredam perkelahian.
Menanggapi insiden tersebut, Platini mengatakan apa yang terjadi pada pertandingan Serbia lawan Albania tidak bisa dimaafkan. Ia juga bersikeras seharusnya sepak bola tidak dipengaruhi oleh situasi politik apapun.
"Sepak bola seharusnya membuat semua orang bersatu dan olahraga ini tidak bolah dicampur aduk dengan politik apapun. Insiden yang terjadi di Belgrade tadi malam tidak dapat dimaafkan," terang Platini dilansir Soccerway, Rabu (15/10).
Seperti diketahui Serbia dan Albania memang sedang menghadapi ketegangan politik terkait Kosovo. Serbia tak setuju jika Kosovo merdeka. Sebaliknya, Albania mendukung negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada Februari 2008 silam. Sementara itu UEFA mengumumkan bakal melakukan investigasi terkait kerusuhan yang terjadi.
Kerusuhan yang terjadi pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016 itu, dipicu oleh sebuah drone yang membawa bendera Kosovo terbang di tengah lapangan saat pertandingan berlangsung. Bek Serbia, Alexander Mitrovic kemudian menangkap bendera yang dibawa drone tersebut.
Melihat tindakan Mitrovic, para pemain Albania tak terima. Beberapa dari mereka langsung menghampiri Mitrovic dan tak lama kemudian mereka terlibat keributan. Bahkan setelahnya beberapa suporter memasuki lapangan dan mulai menyerang pemain Albania, hingga polisi huru hara dikerahkan untuk meredam perkelahian.
Menanggapi insiden tersebut, Platini mengatakan apa yang terjadi pada pertandingan Serbia lawan Albania tidak bisa dimaafkan. Ia juga bersikeras seharusnya sepak bola tidak dipengaruhi oleh situasi politik apapun.
"Sepak bola seharusnya membuat semua orang bersatu dan olahraga ini tidak bolah dicampur aduk dengan politik apapun. Insiden yang terjadi di Belgrade tadi malam tidak dapat dimaafkan," terang Platini dilansir Soccerway, Rabu (15/10).
Seperti diketahui Serbia dan Albania memang sedang menghadapi ketegangan politik terkait Kosovo. Serbia tak setuju jika Kosovo merdeka. Sebaliknya, Albania mendukung negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada Februari 2008 silam. Sementara itu UEFA mengumumkan bakal melakukan investigasi terkait kerusuhan yang terjadi.
(akr)