Persiwa Dituntut Sportif
A
A
A
SEMARANG - Persiwa Wamena yang memutuskan mangkir dalam pertandingan tandang usiran kontra PSS Sleman di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (18/10), membuat manajemen PSIS Semarang cemas.
Pasalnya, Persiwa kemungkinan besar juga akan kembali mangkir saat dijamu PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang yang dijadwalkan pada pada Rabu (22/10) mendatang. Tim berjuluk Badai Pegununungan Tengah itu tidak menutup kemungkinan absen lagi karena sudah tidak memiliki peluang sama sekali untuk bisa lolos ke babak semifinal. Persiwa baru mengantongi poin 1 dan menyisakan dua pertandingan lagi.
Jika dua kali menang, maksimal Persiwa mengantongi 7. Adapun PSIS kini sudah mengantongi nilai 8 dan menyisakan dua pertandingan lagi, sehingga tidak mungkin mengejar tim Kota Atlas, yang berada di peringkat ke-2 di bawah PSS Sleman selaku pemuncak klasemen dengan mengantongi poin 10. Dua tim di Grup N, di peringkat 1 dan 2 yang akan lolos ke babak semifinal.
Akibat mangkir dari pertandingan resmi, Persiwa bisa dikenai ancaman sanksi dari PT LI yakni diturunkan dua kasta dari Divisi Utama. Kendati sudah tidak mungkin lolos semifinal dan terkena sanksi, Mahesa Jenar mendesak Persiwa agar menyelesaikan sisa pertandingan di babak delapan besar.
“Kita sudah ke Wamena menempuh perjalanan dua hari kendati dengan keuangan yang menipis, tapi tetap berangkat.
Harusnya sportif, jangan curang begitu,” kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, Perusahaan Pengelola PSIS, Yoyok Sukawi, Minggu (19/10). Jika Persiwa tidak hadir dalam pertandingan, kata dia, maka PSIS yang akan dirugikan, karena tidak mungkin menjual tiket kepada penonton.
Akibatnya, pemasukan yang bisa diambil dari tiket sekitar Rp200 juta, tidak bisa terealisasi.
“Itu sebenarnya bisa untuk menggaji sebulan pemain,” terangnya.
Yoyok menyatakan, kalaupun Persiwa tidak hadir, pihaknya tetap menyiapkan pertandingan secara normal, termasuk membentuk panitia pelaksana. Ketidakhadiran Persiwa ini di sisi yang lain juga menguntungkan PSIS karena akan menang akibat walk out (WO) tanpa harus bertanding.
Dengan begitu, Mahesa Jenar akan mendapat tiket ke babak semifinal karena sudah mengantongi poin 11. Tinggal fokus untuk merebut peringkat pertama dalam laga away terakhir kontra PSS Sleman.
“Tentu kami yang menang, jika Persiwa tidak hadir pada Rabu. Kalau kami tidak menyiapakan panpel dan mempersiapkan pertandingan, kita yang salah,” ucap pemilik nama asli AS Sukawijaya ini.
Manajer PSIS Wahyu Winarto menyatakan sejauh ini belum ada keputusan resmi dari Persiwa, apakah jadi bertanding ke Semarang atau tidak.
“Saya belum mendapat pemberitahuan secara resmi. Tapi jika jadi datang, anak-anak harus tetap fight,” ujarnya.
Pasalnya, Persiwa kemungkinan besar juga akan kembali mangkir saat dijamu PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang yang dijadwalkan pada pada Rabu (22/10) mendatang. Tim berjuluk Badai Pegununungan Tengah itu tidak menutup kemungkinan absen lagi karena sudah tidak memiliki peluang sama sekali untuk bisa lolos ke babak semifinal. Persiwa baru mengantongi poin 1 dan menyisakan dua pertandingan lagi.
Jika dua kali menang, maksimal Persiwa mengantongi 7. Adapun PSIS kini sudah mengantongi nilai 8 dan menyisakan dua pertandingan lagi, sehingga tidak mungkin mengejar tim Kota Atlas, yang berada di peringkat ke-2 di bawah PSS Sleman selaku pemuncak klasemen dengan mengantongi poin 10. Dua tim di Grup N, di peringkat 1 dan 2 yang akan lolos ke babak semifinal.
Akibat mangkir dari pertandingan resmi, Persiwa bisa dikenai ancaman sanksi dari PT LI yakni diturunkan dua kasta dari Divisi Utama. Kendati sudah tidak mungkin lolos semifinal dan terkena sanksi, Mahesa Jenar mendesak Persiwa agar menyelesaikan sisa pertandingan di babak delapan besar.
“Kita sudah ke Wamena menempuh perjalanan dua hari kendati dengan keuangan yang menipis, tapi tetap berangkat.
Harusnya sportif, jangan curang begitu,” kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, Perusahaan Pengelola PSIS, Yoyok Sukawi, Minggu (19/10). Jika Persiwa tidak hadir dalam pertandingan, kata dia, maka PSIS yang akan dirugikan, karena tidak mungkin menjual tiket kepada penonton.
Akibatnya, pemasukan yang bisa diambil dari tiket sekitar Rp200 juta, tidak bisa terealisasi.
“Itu sebenarnya bisa untuk menggaji sebulan pemain,” terangnya.
Yoyok menyatakan, kalaupun Persiwa tidak hadir, pihaknya tetap menyiapkan pertandingan secara normal, termasuk membentuk panitia pelaksana. Ketidakhadiran Persiwa ini di sisi yang lain juga menguntungkan PSIS karena akan menang akibat walk out (WO) tanpa harus bertanding.
Dengan begitu, Mahesa Jenar akan mendapat tiket ke babak semifinal karena sudah mengantongi poin 11. Tinggal fokus untuk merebut peringkat pertama dalam laga away terakhir kontra PSS Sleman.
“Tentu kami yang menang, jika Persiwa tidak hadir pada Rabu. Kalau kami tidak menyiapakan panpel dan mempersiapkan pertandingan, kita yang salah,” ucap pemilik nama asli AS Sukawijaya ini.
Manajer PSIS Wahyu Winarto menyatakan sejauh ini belum ada keputusan resmi dari Persiwa, apakah jadi bertanding ke Semarang atau tidak.
“Saya belum mendapat pemberitahuan secara resmi. Tapi jika jadi datang, anak-anak harus tetap fight,” ujarnya.
(wbs)