Tangkal Serangan Kilat Kabau Sirah
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan memantapkan tekad mengoptimalkan laga putaran dua babak delapan besar Indonesia Super League (ISL). Terutama laga kandang di Stadion Surajaya, Persela tidak ingin kembali kehilangan angka seperti ketika ditahan Arema Cronus.
Persela dipastikan bakal menggelora saat menjamu Semen Padang pada Selasa (21/10) malam. Tidak ada pilihan lain kecuali bermain ofensif untuk memperbesar kans mencetak gol dan memenangi laga. Itu menjadi prasyarat bagi Laskar Joko Tingkir jika ingin menang untuk pertama kalinya di fase ini.
Namun Pelatih Persela Eduard Tjong mengingatkan timnya agar tidak terlalu gegabah menghadapi Semen Padang. Walau terlihat tak memiliki kualitas individu yang tak istimewa, strategi tim berjuluk Kabau Sirah sangat mematikan di babak delapan besar.
Skema counter attack alias serangan balik menjadi keunggulan utama tim asal Sumatera Barat. Jika melihat bagaimana proses gol striker Nur Iskandar ke gawang Arema Cronus dan Persipura Jayapura, serta gol Osas Saha ke jalaPersela Lamongan, tak terbantahkan tim ini punya daya sengat mematikan.
Eduard Tjong menyatakan lini belakang belum sepenuhnya aman walau bermain di kandang. Dia justru menperkirakan lawan bakal memanfaatkan celah di pertahanan timnya ketika mengambil inisiatif menyerang. "Semen Padang sangat cepat dalam menyerang," ujarnya.
"Persela akan bermain menyerang di pertadingan nanti, sehingga lini belakang rawan menjadi sasaran strategi lawan. Saya akan menata bagaimana serangan balik lawan bisa diantisipasi pemain belakang," terang Eduard Tjong. Kebetulan Persela tidak begitu cepat jika bicara pemain belakang.
Kuartet Taufik Kasrun, Roman Golian, Suroso dan Edi Gunawan, terlihat kedodoran mengantisipasi serangan kilat dan itu sudah terbukti di tiga laga sebelumnya. Konsekuensinya, pemain sering melakukan kesalahan atau pelanggaran di wilayah berbahaya.
Bisa jadi Eduard akan menempatkan pemainnya belakangnya agak dalam walau mengambil strategi ofensif. Semen Padang punya empat pemain yang manjur untuk melakukan tusukan via serangan balik, yakni Nur Iskandar, Hendra Bayauw, Eka Ramdani, serta Osas Saha. Mereka ditopang pengumpan jitu sekelas Esteban Vizcarra.
Persela dipastikan bakal menggelora saat menjamu Semen Padang pada Selasa (21/10) malam. Tidak ada pilihan lain kecuali bermain ofensif untuk memperbesar kans mencetak gol dan memenangi laga. Itu menjadi prasyarat bagi Laskar Joko Tingkir jika ingin menang untuk pertama kalinya di fase ini.
Namun Pelatih Persela Eduard Tjong mengingatkan timnya agar tidak terlalu gegabah menghadapi Semen Padang. Walau terlihat tak memiliki kualitas individu yang tak istimewa, strategi tim berjuluk Kabau Sirah sangat mematikan di babak delapan besar.
Skema counter attack alias serangan balik menjadi keunggulan utama tim asal Sumatera Barat. Jika melihat bagaimana proses gol striker Nur Iskandar ke gawang Arema Cronus dan Persipura Jayapura, serta gol Osas Saha ke jalaPersela Lamongan, tak terbantahkan tim ini punya daya sengat mematikan.
Eduard Tjong menyatakan lini belakang belum sepenuhnya aman walau bermain di kandang. Dia justru menperkirakan lawan bakal memanfaatkan celah di pertahanan timnya ketika mengambil inisiatif menyerang. "Semen Padang sangat cepat dalam menyerang," ujarnya.
"Persela akan bermain menyerang di pertadingan nanti, sehingga lini belakang rawan menjadi sasaran strategi lawan. Saya akan menata bagaimana serangan balik lawan bisa diantisipasi pemain belakang," terang Eduard Tjong. Kebetulan Persela tidak begitu cepat jika bicara pemain belakang.
Kuartet Taufik Kasrun, Roman Golian, Suroso dan Edi Gunawan, terlihat kedodoran mengantisipasi serangan kilat dan itu sudah terbukti di tiga laga sebelumnya. Konsekuensinya, pemain sering melakukan kesalahan atau pelanggaran di wilayah berbahaya.
Bisa jadi Eduard akan menempatkan pemainnya belakangnya agak dalam walau mengambil strategi ofensif. Semen Padang punya empat pemain yang manjur untuk melakukan tusukan via serangan balik, yakni Nur Iskandar, Hendra Bayauw, Eka Ramdani, serta Osas Saha. Mereka ditopang pengumpan jitu sekelas Esteban Vizcarra.
(wbs)