Kerusuhan Pecah di Laga Persis Solo-Martapura
A
A
A
SOLO - Pertandingan antara Persis Solo melawan Martapura FC dalam lanjutan babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan Solo, diwarnai kerusuhan, Rabu (22/10) sore. Keributan antara pemain dipicu oleh dianulirnya gol Persis Solo oleh wasit Ahmad Jafri asal Makasar yang memimpin jalannya pertandingan.
Kericuhan sempat merada dan laga kembali dilanjutkan, tapi memasuki babak tambahan waktu kericuhan kembali terjadi saat gol Persis Solo kembali dianulir oleh wasit. Dianulirnya gol tersebut membuat puluhan ribu Pasoepati -sebutan suporter setia Persis- langsung terpancing emosinya. Para supporter yang ada di tribun penonton langsung turun ke lapangan dan berusaha mengejar wasit dan para pemain lawan.
Tidak hanya itu para suporter juga berusaha melempari wasit dan pemain menggunakan batu dan kayu. Akan tetapi anggota Pasoepati yang masuk ke lapangan langsung dihalangi oleh tim petugas kemanan dari TNI Polri dan juga keamanan internal. Akibatnya supporter yang sudah emosi tersebut lantas melempari petugas keamanan dengan batu dan kayu.
Tak itu sejumlah supporter juga melemparkan petasan dan kembang api ke arah petugas. Sepuluh menit suporter tuan rumah bisa dipukul mundur ke belakang setelah petugas keamanan menembakan gas air mata kepada kerumunan masa. Setelah berhasil dikeluarkaN dari dalam lapangan, suporter justru semakin beringas dan merusak di luar lapangan.
Kericuhan sempat merada dan laga kembali dilanjutkan, tapi memasuki babak tambahan waktu kericuhan kembali terjadi saat gol Persis Solo kembali dianulir oleh wasit. Dianulirnya gol tersebut membuat puluhan ribu Pasoepati -sebutan suporter setia Persis- langsung terpancing emosinya. Para supporter yang ada di tribun penonton langsung turun ke lapangan dan berusaha mengejar wasit dan para pemain lawan.
Tidak hanya itu para suporter juga berusaha melempari wasit dan pemain menggunakan batu dan kayu. Akan tetapi anggota Pasoepati yang masuk ke lapangan langsung dihalangi oleh tim petugas kemanan dari TNI Polri dan juga keamanan internal. Akibatnya supporter yang sudah emosi tersebut lantas melempari petugas keamanan dengan batu dan kayu.
Tak itu sejumlah supporter juga melemparkan petasan dan kembang api ke arah petugas. Sepuluh menit suporter tuan rumah bisa dipukul mundur ke belakang setelah petugas keamanan menembakan gas air mata kepada kerumunan masa. Setelah berhasil dikeluarkaN dari dalam lapangan, suporter justru semakin beringas dan merusak di luar lapangan.
(akr)