Ujian Sempurna Mental Arema
A
A
A
MALANG - Jalan Arema Cronus menuju semifinal benar-benar mendapat ujian yang sempurna. Tim yang bernafsu meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) ini harus menentukan nasib di pertandingan terakhir babak delapan besar.
Tak main-main, Arema tidak boleh kalah saat berkunjung ke markas Semen Padang di Stadion Agus Salim, Rabu (29/10). Jika kalah, maka posisi sangat berbahaya karena Persipura Jayapura tentu bernafsu mengalahkan Persela Lamongan.
Minimal hasil imbang akan meloloskan Singo Edan ke semifinal. Dengan mengoleksi 10 poin saat ini, satu poin di Padang sudah membuat Arema aman karena tak terkejar Semen Padang yang mengoleksi 9 angka. Hasil Persipura juga tak akan berpengaruh.
Namun kemenangan idealnya tetap menjadi target utama, mengingat posisi di klasemen akhir juga menentukan lawan di semifinal. Seandainya menang di Padang, maka Arema akan berhadapan dengan runner up Grup B dan itu jelas lebih ringan.
"Harus diakui Arema mendapat ujian mental yang tidak ringan di pertandingan terakhir lawan Semen Padang. Apalagi lawan juga berkeinginan lolos. Saya optimistis dengan kekuatan teknik dan mental tim Arema, tapi syaratnya harus bermain sebagus mungkin," terang Iwan Burianto, CEO Arema Cronus.
Dia mengingatkan agar tim mempersiapkan segalanya, mulai kondisi fisik, teknis, sekaligus mental yang memadai. Walau pada fase wilayah lalu Singo Edan bisa menang di Padang, tapi dia yakin situasinya sekarang sudah jauh berubah.
"Hasil di pertemuan sebelumnya tak menjadi jaminan. Sekarang siapa yang terbaik akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Semuanya harus siap karena ini satu-satunya kesempatan lolos ke semifinal," lanjut Iwan Budianto.
Arema Cronus dihadapkan pada statistik yang kurang baik di babak delapan besar ini. Dari dua pertandingan away, hanya satu poin yang dikoleksi yakni ketika menahan imbang Persela Lamongan 2-2 di Stadion Surajaya, Lamongan. Setelah itu kalah 2-1 dari Persipura Jayapura.
Positifnya, Arema bisa bermain dengan kekuatan penuh karena Thierry Gathuessi sudah bebas dari skorsing akumulasi kartu kuning. Sejumlah pemain yang sempat cedera seperti Ahmad Bustomi dan Samsul Arif juga sudah berjibaku lawan Persela pada Sabtu (25/10) malam lalu.
Rekor pertemuan antara Arema dan Semen Padang musim ini selalu ketat dengan skor tipis. Ini membuktikan bahwa kekuatan kedua kubu memang setara dan di Padang nanti tak ada yang benar-benar menjadi unggulan.
Tak main-main, Arema tidak boleh kalah saat berkunjung ke markas Semen Padang di Stadion Agus Salim, Rabu (29/10). Jika kalah, maka posisi sangat berbahaya karena Persipura Jayapura tentu bernafsu mengalahkan Persela Lamongan.
Minimal hasil imbang akan meloloskan Singo Edan ke semifinal. Dengan mengoleksi 10 poin saat ini, satu poin di Padang sudah membuat Arema aman karena tak terkejar Semen Padang yang mengoleksi 9 angka. Hasil Persipura juga tak akan berpengaruh.
Namun kemenangan idealnya tetap menjadi target utama, mengingat posisi di klasemen akhir juga menentukan lawan di semifinal. Seandainya menang di Padang, maka Arema akan berhadapan dengan runner up Grup B dan itu jelas lebih ringan.
"Harus diakui Arema mendapat ujian mental yang tidak ringan di pertandingan terakhir lawan Semen Padang. Apalagi lawan juga berkeinginan lolos. Saya optimistis dengan kekuatan teknik dan mental tim Arema, tapi syaratnya harus bermain sebagus mungkin," terang Iwan Burianto, CEO Arema Cronus.
Dia mengingatkan agar tim mempersiapkan segalanya, mulai kondisi fisik, teknis, sekaligus mental yang memadai. Walau pada fase wilayah lalu Singo Edan bisa menang di Padang, tapi dia yakin situasinya sekarang sudah jauh berubah.
"Hasil di pertemuan sebelumnya tak menjadi jaminan. Sekarang siapa yang terbaik akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Semuanya harus siap karena ini satu-satunya kesempatan lolos ke semifinal," lanjut Iwan Budianto.
Arema Cronus dihadapkan pada statistik yang kurang baik di babak delapan besar ini. Dari dua pertandingan away, hanya satu poin yang dikoleksi yakni ketika menahan imbang Persela Lamongan 2-2 di Stadion Surajaya, Lamongan. Setelah itu kalah 2-1 dari Persipura Jayapura.
Positifnya, Arema bisa bermain dengan kekuatan penuh karena Thierry Gathuessi sudah bebas dari skorsing akumulasi kartu kuning. Sejumlah pemain yang sempat cedera seperti Ahmad Bustomi dan Samsul Arif juga sudah berjibaku lawan Persela pada Sabtu (25/10) malam lalu.
Rekor pertemuan antara Arema dan Semen Padang musim ini selalu ketat dengan skor tipis. Ini membuktikan bahwa kekuatan kedua kubu memang setara dan di Padang nanti tak ada yang benar-benar menjadi unggulan.
(wbs)