Para Pembeda Laga (II)
A
A
A
PADANG - Semen Padang dan Arema Cronus bertemu dalam situasi berbeda jika melihat hasil laga sebelumnya. Semen Padang kalah 1-0 di kandang Persipura Jayapura, sedangkan Arema justru sukses membuat Persela Lamongan lebam 4-0.
Jika parameternya adalah peak performance dan situasi kemtal, Arema sementara masih unggul dibanding tuan rumah. Tapi jangan lupa bahwa kedua kubu sama-sama memiliki kelemahan dan kelebihan di delapan besar ini.
Semen Padang tidak pernah kehilangan angka di Stadion Agus Salim, yakni mengalahkan Persipura Jayapura 2-0 dan Persela Lamongan 4-2. Bahkan Esteban Vizcarra dkk juga pernah mencatat kemenangan di luar kandang, tepatnya saat mengunjungi markas Persela.
Sedangkan Arema selalu kesulitan saat bermain di luar Malang. Dua kali melakoni dua pertandingan away, Arema tertahan di Lamongan 2-2 dan kalah dari Persipura Jayapura 2-1. Rekor itu menjadi rujukan bahwa Singo Edan belum sepenuhnya bisa diunggulkan.
Salah satu aspek yang menentukan mungkin adalah performa pemain secara individual. Ada sejumlah elemen yang mungkin menjadi pembeda laga di Stadion Agus Salim nanti. Berikut ulasannya:
-Osas Saha dan Cristian Gonzales
Dua striker ini tengah dalam grafik yang menanjak walau sempat kesulitan di awal delapan besar. Osas Saha mencetak gol di dua kesempatan bertemu Persela Lamongan, kendati gagal berlanjut di kandang Persipura Jayapura. Osas Saha menjadi asa ketika Nur Iskandar istirahat mencetak gol. Kondisi serupa juga dilakoni Cristian Gonzales yang di tiga laga terakhir selalu mencetak gol, yakni dua kali lawan Persipura dan kemudian lawan dua gol lawan Persela. Di tengah menurunnya performa Beto Goncalves dan Samsul Arif, pemain berjuluk El Loco bisa menjadi solusi.
-Gustavo Lopez dan Esteban Vizcarra
Dua pemain ini selalu menjadi sosok sentral bagi timnya masing-masing. Berfungsi sebagai playmaker, peran sebagai 'prosesor' tim selalu dijalankan dengan apik. Uniknya, kedua pemain asal Argentina tersebut sepertinya kompak karena minim gol di delapan besar walau sangat produktif waktu di fase wilayah. Untuk urusan gol, Gustavo sedikit lebih unggul karena sempat mencetak satu saat menghadapi Persela Lamongan. Secara umum, kemampuan dua pemain ini masih berada dalam satu level.
-Hyu Yun Koo dan Juan Revi
Pemain jangkar alias gelandang bertahan diprediksi sangat berpengaruh di laga nanti. Semen Padang memiliki Hyu Yun Koo, sedangkan Arema Cronus mempunyai Juan Revi. Kedua pemain tersebut memiliki keberanian dalam benturan fisik kala mematahkan serangan lawan. Juan Revi memang dicadangkan saat lawan Persela dan itu mungkin strategi pelatih Suharno agar lebih fit kontra Kabau Sirah. Posisi Juan Revi akan berbenturan langsung dengan Esteban Vizcarra. Kualitas Hyu Yun Koo juga tak bisa disepelekan karena di gelandang yang mobilitasnya tinggi dan tak kenal kompromi. Sasaran Yun Koo adalah Gustavo Lopez atau Ahmad Bustomi di lini tengah Arema.
-Fakrurrazi dan Kurnia Meiga
Semen Padang bakal dirugikan jika tetap tak bisa memainkan kiper utama Jandia Eka Putra yang sempat cedera lawan Persela Lamongan. Diistirahatkan di Jayapura, kemungkinan Jandia bisa kembali kalau Jafri Sastra sedikit memaksakan dia. Namun seandainya memainkan Fakrurrazi, aspek pengalaman di laga krusial jelas masih diragukan. Arema jelas lebih unggul karena memiliki Kurnia Meiga yang kemampuan dan pengalamannya sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Dengan asumsi kedua tim bakal bermain menyerang, performa penjaga gawang akan sangat menentukan.
Jika parameternya adalah peak performance dan situasi kemtal, Arema sementara masih unggul dibanding tuan rumah. Tapi jangan lupa bahwa kedua kubu sama-sama memiliki kelemahan dan kelebihan di delapan besar ini.
Semen Padang tidak pernah kehilangan angka di Stadion Agus Salim, yakni mengalahkan Persipura Jayapura 2-0 dan Persela Lamongan 4-2. Bahkan Esteban Vizcarra dkk juga pernah mencatat kemenangan di luar kandang, tepatnya saat mengunjungi markas Persela.
Sedangkan Arema selalu kesulitan saat bermain di luar Malang. Dua kali melakoni dua pertandingan away, Arema tertahan di Lamongan 2-2 dan kalah dari Persipura Jayapura 2-1. Rekor itu menjadi rujukan bahwa Singo Edan belum sepenuhnya bisa diunggulkan.
Salah satu aspek yang menentukan mungkin adalah performa pemain secara individual. Ada sejumlah elemen yang mungkin menjadi pembeda laga di Stadion Agus Salim nanti. Berikut ulasannya:
-Osas Saha dan Cristian Gonzales
Dua striker ini tengah dalam grafik yang menanjak walau sempat kesulitan di awal delapan besar. Osas Saha mencetak gol di dua kesempatan bertemu Persela Lamongan, kendati gagal berlanjut di kandang Persipura Jayapura. Osas Saha menjadi asa ketika Nur Iskandar istirahat mencetak gol. Kondisi serupa juga dilakoni Cristian Gonzales yang di tiga laga terakhir selalu mencetak gol, yakni dua kali lawan Persipura dan kemudian lawan dua gol lawan Persela. Di tengah menurunnya performa Beto Goncalves dan Samsul Arif, pemain berjuluk El Loco bisa menjadi solusi.
-Gustavo Lopez dan Esteban Vizcarra
Dua pemain ini selalu menjadi sosok sentral bagi timnya masing-masing. Berfungsi sebagai playmaker, peran sebagai 'prosesor' tim selalu dijalankan dengan apik. Uniknya, kedua pemain asal Argentina tersebut sepertinya kompak karena minim gol di delapan besar walau sangat produktif waktu di fase wilayah. Untuk urusan gol, Gustavo sedikit lebih unggul karena sempat mencetak satu saat menghadapi Persela Lamongan. Secara umum, kemampuan dua pemain ini masih berada dalam satu level.
-Hyu Yun Koo dan Juan Revi
Pemain jangkar alias gelandang bertahan diprediksi sangat berpengaruh di laga nanti. Semen Padang memiliki Hyu Yun Koo, sedangkan Arema Cronus mempunyai Juan Revi. Kedua pemain tersebut memiliki keberanian dalam benturan fisik kala mematahkan serangan lawan. Juan Revi memang dicadangkan saat lawan Persela dan itu mungkin strategi pelatih Suharno agar lebih fit kontra Kabau Sirah. Posisi Juan Revi akan berbenturan langsung dengan Esteban Vizcarra. Kualitas Hyu Yun Koo juga tak bisa disepelekan karena di gelandang yang mobilitasnya tinggi dan tak kenal kompromi. Sasaran Yun Koo adalah Gustavo Lopez atau Ahmad Bustomi di lini tengah Arema.
-Fakrurrazi dan Kurnia Meiga
Semen Padang bakal dirugikan jika tetap tak bisa memainkan kiper utama Jandia Eka Putra yang sempat cedera lawan Persela Lamongan. Diistirahatkan di Jayapura, kemungkinan Jandia bisa kembali kalau Jafri Sastra sedikit memaksakan dia. Namun seandainya memainkan Fakrurrazi, aspek pengalaman di laga krusial jelas masih diragukan. Arema jelas lebih unggul karena memiliki Kurnia Meiga yang kemampuan dan pengalamannya sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Dengan asumsi kedua tim bakal bermain menyerang, performa penjaga gawang akan sangat menentukan.
(wbs)