Semen Padang Protes Wasit Novari ke PSSI
Semen Padang Protes Wasit Novari ke PSSI
A
A
A
PADANG - Tak puas dengan kinerja wasit Novari Ikhsan, manajemen Semen Padang akan melayangkan protes ke PSSI. Kabau Sirah, julukan Semen Padang, merasa dirugikan karena wasit dinilai berpihak pada tim tamu, Arema Cronus, pada penyisihan Grup K Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion H. Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/10).
Laga Semen Padang kontra Arema berakhir imbang 2-2. Bentrok kedua tim berlangsung dalam tensi tinggi. Arema menutup babak pertama dengan keunggulan gol Alberto “Beto” Goncalves saat laga baru berjalan delapan menit.
Semen Padang mampu menyamakan kedudukan di babak kedua lewat tendangan bebas M. Nur Iskandar pada menit ke-50. Namun keunggulan itu kembali dibalikkan Arema lewat aksi Cristian Gonzales (63) dan diakhiri gol Semen Padang lewat penyerang pengganti Airlangga Sucipto (83).
Namun, ada sejumlah keputusan wasit yang dinilai kontroversial. Tak pelak, sejak babak kedua berjalan, penonton yang tidak puas dengan keputusan-keputusan Novari Ikhsan melampiaskannya dengan melempari botol-botol minuman ke area lapangan.
Puncak kemarahan Semen Padang terjadi saat Hendra Adi Bayauw dijatuhkan pemain Arema di dalam kotak penalti pada masa perpanjangan waktu. Novari tidak bereaksi atas kejadian itu yang langsung menyulut kemarahan pemain, ofisial, dan pemain cadangan Semen Padang.
Novari pun dikejar seluruh awak Kabau Sirah sesaat setelah meniupkan peluit panjang akhir jalannya laga. Awak Semen Padang mendorong dan berusaha meminta menjelasaan sang pengadil. Tidak sampai disitu kegaduhan pun melibatkan suporter Semen Padang yang sampai memasuki areal pertandingan.
Dengan hasil tersebut, klub berlambang kerbau itu dipastikan gagal melaju ke semifinal. Langkah Semen Padang terhenti di babak 8 besar, karena hanya mampu mengumpulkan maksimal 10 poin. sementara Arema dan Persipura berhasil mengoleksi 12 dan 11 angka.
“Kami akan melakukan protes (kepemimpinan wasit). Soal kejadian di stadion tadi apakah akan ada sanksi dari PSSI, saya rasa PSSI bisa melihat dimana akar masalahnya. Penonton Padang tidak pernah brutal, tapi situasi ini yang seharusnya bisa disadari,” ungkap Manajer Semen Padang, Asdian, pada sesi jumpa pers seusai pertandingan.
Laga Semen Padang kontra Arema berakhir imbang 2-2. Bentrok kedua tim berlangsung dalam tensi tinggi. Arema menutup babak pertama dengan keunggulan gol Alberto “Beto” Goncalves saat laga baru berjalan delapan menit.
Semen Padang mampu menyamakan kedudukan di babak kedua lewat tendangan bebas M. Nur Iskandar pada menit ke-50. Namun keunggulan itu kembali dibalikkan Arema lewat aksi Cristian Gonzales (63) dan diakhiri gol Semen Padang lewat penyerang pengganti Airlangga Sucipto (83).
Namun, ada sejumlah keputusan wasit yang dinilai kontroversial. Tak pelak, sejak babak kedua berjalan, penonton yang tidak puas dengan keputusan-keputusan Novari Ikhsan melampiaskannya dengan melempari botol-botol minuman ke area lapangan.
Puncak kemarahan Semen Padang terjadi saat Hendra Adi Bayauw dijatuhkan pemain Arema di dalam kotak penalti pada masa perpanjangan waktu. Novari tidak bereaksi atas kejadian itu yang langsung menyulut kemarahan pemain, ofisial, dan pemain cadangan Semen Padang.
Novari pun dikejar seluruh awak Kabau Sirah sesaat setelah meniupkan peluit panjang akhir jalannya laga. Awak Semen Padang mendorong dan berusaha meminta menjelasaan sang pengadil. Tidak sampai disitu kegaduhan pun melibatkan suporter Semen Padang yang sampai memasuki areal pertandingan.
Dengan hasil tersebut, klub berlambang kerbau itu dipastikan gagal melaju ke semifinal. Langkah Semen Padang terhenti di babak 8 besar, karena hanya mampu mengumpulkan maksimal 10 poin. sementara Arema dan Persipura berhasil mengoleksi 12 dan 11 angka.
“Kami akan melakukan protes (kepemimpinan wasit). Soal kejadian di stadion tadi apakah akan ada sanksi dari PSSI, saya rasa PSSI bisa melihat dimana akar masalahnya. Penonton Padang tidak pernah brutal, tapi situasi ini yang seharusnya bisa disadari,” ungkap Manajer Semen Padang, Asdian, pada sesi jumpa pers seusai pertandingan.
(sha)
Explore More