Persijap Butuh Pengusaha Gila Bola
A
A
A
JEPARA - Pembentukan tim Persijap Jepara untuk kompetisi Divisi Utama 2015 hingga saat ini belum ada kejelasan. Pengurus lama tidak berani melangkah karena sejauh ini belum ada finansial untuk mengarungi kompetisi.
Laskar Kalinyamat saat ini memang tertatih-tatih. Pasalnya tim berpengalaman tersebut belum memiliki sponsor tunggal yang kuat. Sebenarnya tim Kota Ukir mengharapkan PLTU Tanjung Jati B di Jepara, bisa menjadi sponsor utama, atau paling tidak bisa membantu dengan dana yang signifikan.
Sayang, keinginan itu belum terwujud. Perusahaan yang berafiliasi dengan PT PLN itu belum berani mengucurkan anggaran yang besar.
“Sebenarnya itu harapan satu-satunya kita. Tapi masih jauh dari harapan, Tanjung Jati B hanya bisa mengeluarkan dana CSR, itu pun jumlahnya hanya ratusan juta dan masih antri dengan penerima yang lain,” tutur Manajer Operasional Persijap H Maryanto.
Dia mengaku sudah berbicara banyak dengan mantan CEO Persijap M Said Basalamah. Dari pembicaraan tersebut, jika memang ada pengusaha “gila” bola yang secara finansial kuat, lebih baik diserahkan kepada orang yang baru. Biar ada motivasi hidup dalam berlaga di Divisi Utama nanti.
“Kita lebih suka, orang baru itu dari Jepara,” ucapnya.
Tim yang berhome base di Stadion Gelora Bumi Kartini tersebut musim depan akan berlaga di Divisi Utama setelah terdegradasi lebih cepat dari Indonesia Super League (ISL).
Dana kompetisi yang minim, yakni Rp2 miliar, membuat Evaldo Silva dkk tidak bisa bersaing dengan kekuatan tim lain di ISL yang memiliki modal sangat kuat.
Maryanto memperkirakan, kompetisi Divisi Utama musim depan akan dimulai pada Januari atau Februari. Paling cepat, akan dimulai akhir Desember.
“Kami berharap ada perubahan baru di era Presiden Joko Widodo. Apalagi kalau dibolehkan kembali menggunakan dana APBD, ini akan sangat membantu kebutuhan tim, “ paparnya.
Laskar Kalinyamat saat ini memang tertatih-tatih. Pasalnya tim berpengalaman tersebut belum memiliki sponsor tunggal yang kuat. Sebenarnya tim Kota Ukir mengharapkan PLTU Tanjung Jati B di Jepara, bisa menjadi sponsor utama, atau paling tidak bisa membantu dengan dana yang signifikan.
Sayang, keinginan itu belum terwujud. Perusahaan yang berafiliasi dengan PT PLN itu belum berani mengucurkan anggaran yang besar.
“Sebenarnya itu harapan satu-satunya kita. Tapi masih jauh dari harapan, Tanjung Jati B hanya bisa mengeluarkan dana CSR, itu pun jumlahnya hanya ratusan juta dan masih antri dengan penerima yang lain,” tutur Manajer Operasional Persijap H Maryanto.
Dia mengaku sudah berbicara banyak dengan mantan CEO Persijap M Said Basalamah. Dari pembicaraan tersebut, jika memang ada pengusaha “gila” bola yang secara finansial kuat, lebih baik diserahkan kepada orang yang baru. Biar ada motivasi hidup dalam berlaga di Divisi Utama nanti.
“Kita lebih suka, orang baru itu dari Jepara,” ucapnya.
Tim yang berhome base di Stadion Gelora Bumi Kartini tersebut musim depan akan berlaga di Divisi Utama setelah terdegradasi lebih cepat dari Indonesia Super League (ISL).
Dana kompetisi yang minim, yakni Rp2 miliar, membuat Evaldo Silva dkk tidak bisa bersaing dengan kekuatan tim lain di ISL yang memiliki modal sangat kuat.
Maryanto memperkirakan, kompetisi Divisi Utama musim depan akan dimulai pada Januari atau Februari. Paling cepat, akan dimulai akhir Desember.
“Kami berharap ada perubahan baru di era Presiden Joko Widodo. Apalagi kalau dibolehkan kembali menggunakan dana APBD, ini akan sangat membantu kebutuhan tim, “ paparnya.
(wbs)