Pesan Orang Tua Mengiringi Kesuksesan Rexy Mainaky
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan hidup seseorang mungkin sulit diprediksi apalagi kesuksesan, rezeki dan maut. Sebab itu adalah rahasia Tuhan yang tidak bisa diketahui oleh nalar manusia.
Jalan hidup seseorang itu jelas berbeda, begitu pula yang dirasakan Rexy Mainaky. Pria yang terlahir di kota Ternate, 9 Maret 1968, awalnya tidak menyangka bahwa kehidupannya bisa berubah dengan sekejap dengan hanya mengayunkan raket.
Rexy menceritakan saat dirinya memilih menekuni olahraga bulu tangkis sebagai jalan hidupnya. Mantan pebulutangkis di sektor ganda putra bersama Ricky Subagja ini menambahkan bahwa sejak kecil dirinya memang telah jatuh cinta dengan olahraga tepok bulu ini.
Koh Eky panggilan akrabnya tak merasa takut saat berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa dengan raket ini dirinya bisa mengarungi kehidupan jauh lebih baik ketimbang memilih berada di kantoran yang ber-AC.
"Dari kecil saya berlatih dengan penuh komitmen dan dengan cara itulah saya dapat meyakinkan orang tua," tutur Rexy dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Sabtu (11/1).
Lebih lanjut Rexy menambahkan ada sebuah warisan dari orang tua berupa pesan yang hingga kini masih menggelayut di pikirannya, yakni dirinya diperbolehkan memilih jalan hidup sendiri, asalkan tetap mengutamakan pendidikan akademik.
"Orang tua saya selalu mendukung dan mengarahkan saya untuk menjadi seorang atlet, karena mereka juga memiliki jiwa olahraga juga. Tapi mereka (orang tua) selalu menitipkan pesan kepada saya bahwa jangan pernah melupakan pendidikan akademik," tutupnya.
Jalan hidup seseorang itu jelas berbeda, begitu pula yang dirasakan Rexy Mainaky. Pria yang terlahir di kota Ternate, 9 Maret 1968, awalnya tidak menyangka bahwa kehidupannya bisa berubah dengan sekejap dengan hanya mengayunkan raket.
Rexy menceritakan saat dirinya memilih menekuni olahraga bulu tangkis sebagai jalan hidupnya. Mantan pebulutangkis di sektor ganda putra bersama Ricky Subagja ini menambahkan bahwa sejak kecil dirinya memang telah jatuh cinta dengan olahraga tepok bulu ini.
Koh Eky panggilan akrabnya tak merasa takut saat berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa dengan raket ini dirinya bisa mengarungi kehidupan jauh lebih baik ketimbang memilih berada di kantoran yang ber-AC.
"Dari kecil saya berlatih dengan penuh komitmen dan dengan cara itulah saya dapat meyakinkan orang tua," tutur Rexy dalam pesan singkatnya kepada Sindonews, Sabtu (11/1).
Lebih lanjut Rexy menambahkan ada sebuah warisan dari orang tua berupa pesan yang hingga kini masih menggelayut di pikirannya, yakni dirinya diperbolehkan memilih jalan hidup sendiri, asalkan tetap mengutamakan pendidikan akademik.
"Orang tua saya selalu mendukung dan mengarahkan saya untuk menjadi seorang atlet, karena mereka juga memiliki jiwa olahraga juga. Tapi mereka (orang tua) selalu menitipkan pesan kepada saya bahwa jangan pernah melupakan pendidikan akademik," tutupnya.
(wbs)