Pertina Sulsel Target Dua Emas
A
A
A
MAKASSAR - Pengurus Persatuan Tinju Nasional Amatir Indonesia (Persita) Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan dua emas dikejuaraan nasional tinju elite dipelataran Karebosi link hari ini 3-9 November mendatang.
Hal tersebut dikarenakan, dua petinju andalan Pertina Sulsel harus absen karena harus mengikuti tes Calon pegawai Negeri Civil (CPNS) di kabupate Luwu Timur. Padahal, dua petinju tersebut merupakan peraih emas Pertina diberbagai kejuaraan.
Ketua Pertina Sulsel Ryan Latief mengatakan, pihaknya hanya menargetkan dua emas diajang nasional tersebut. "Itu untuk semua kategori yang diikuti oleh para atlet yang diturunkan. Kita hanya target dua emas," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Ryan juga mengatakan, pada kejurnas tinju elite yang diadakan Makassar tahun ini, pihaknya menurunkan 14 petinju lima putri dan sembilan putra. "Kekuatan kita masih sama, meski dua petinju peraih medali Perunggu Wapres Cup tidak ikut, namun kami ikutkan beberapa petinju baru," jelasnya.
Sekedar diketahui hingga Minggu, 2 November kemarin panitia pelaksana mengklaim ada 26 provinsi yang siap meramaikan kejurnas tinju senior. Sebanyak 22 provinsi telah mengkonfirmasi jumlah atlet dan ofisialnya berkisar 180-an atlet. Hanya saja, baru 8 kontingen diantaranya yang tiba di Makassar. Diantaranya, Jawa Tengah, Papua Barat, Jambi, DKI Jakarta, Maluku dan Riau.
Sementara itu, Pengawas Pertandingan Kejurnas Tinju Elite Hengky Nanlohi mengatakan, sesuai regulasi yang ada petinju senior sudah tidak lagi menggunakan pelindung kepala ini merujuk dari dari regulasi Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA). "Tanpa pemakaian pelindung kepala, pertandingan tinju semakin seru dan menegangkan," kata dia
Selain itu, Hengky menjelaskan faktor keselamatan atlet yang dikhawatirkan tetap diutamakan. Apalagi pihak organisasi tertinggi petinju amatir tersebut sudah penelitian dan pertimbangan matang sebelum menerapkan regulasi. "Karena itu, terdapat pula aturan mengenai bobot sarung tinju pada bebagai kelas pertandingan," tutupnya.
Hal tersebut dikarenakan, dua petinju andalan Pertina Sulsel harus absen karena harus mengikuti tes Calon pegawai Negeri Civil (CPNS) di kabupate Luwu Timur. Padahal, dua petinju tersebut merupakan peraih emas Pertina diberbagai kejuaraan.
Ketua Pertina Sulsel Ryan Latief mengatakan, pihaknya hanya menargetkan dua emas diajang nasional tersebut. "Itu untuk semua kategori yang diikuti oleh para atlet yang diturunkan. Kita hanya target dua emas," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Ryan juga mengatakan, pada kejurnas tinju elite yang diadakan Makassar tahun ini, pihaknya menurunkan 14 petinju lima putri dan sembilan putra. "Kekuatan kita masih sama, meski dua petinju peraih medali Perunggu Wapres Cup tidak ikut, namun kami ikutkan beberapa petinju baru," jelasnya.
Sekedar diketahui hingga Minggu, 2 November kemarin panitia pelaksana mengklaim ada 26 provinsi yang siap meramaikan kejurnas tinju senior. Sebanyak 22 provinsi telah mengkonfirmasi jumlah atlet dan ofisialnya berkisar 180-an atlet. Hanya saja, baru 8 kontingen diantaranya yang tiba di Makassar. Diantaranya, Jawa Tengah, Papua Barat, Jambi, DKI Jakarta, Maluku dan Riau.
Sementara itu, Pengawas Pertandingan Kejurnas Tinju Elite Hengky Nanlohi mengatakan, sesuai regulasi yang ada petinju senior sudah tidak lagi menggunakan pelindung kepala ini merujuk dari dari regulasi Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA). "Tanpa pemakaian pelindung kepala, pertandingan tinju semakin seru dan menegangkan," kata dia
Selain itu, Hengky menjelaskan faktor keselamatan atlet yang dikhawatirkan tetap diutamakan. Apalagi pihak organisasi tertinggi petinju amatir tersebut sudah penelitian dan pertimbangan matang sebelum menerapkan regulasi. "Karena itu, terdapat pula aturan mengenai bobot sarung tinju pada bebagai kelas pertandingan," tutupnya.
(wbs)