Tito Rabat di Mata Rossi
A
A
A
VALENCIA - Valentino Rossi menggambarkan sosok Tito Rabat sebagai pembalap 'gila'. Komentar itu muncull setelah dia berhasil merebut mahkota juara di kelas Moto2 musim ini.
Rossi mengakui bahwa dirinya semakin terbuka matanya bahwa juara dunia sembilan kali patut menghargai pembalap Spanyol.
"Saya suka Tito, karena dia adalah seorang pembalap gila saat mengendarai sepeda motor. Dia adalah seorang pembalap yang membuat saya terkesima," kata Rossi dikutip Speedweek, Selasa (4/11).
Sejak Pol Espargaro dan Scott Redding naik ke kelas utama, Rabat adalah salah satu kandidat terkuat yang bakal merebut mahkota juara. Dan, itu dibuktikannya pada musim ini.
Total tujuh kemenangan berhasil diamankan pembalap berusia 25 tahun tersebut. Bisa dikatakan, ini merupakan gelar juara pertamanya sejak pemilik nama lengkap Esteve Rabat Bergada turun di ajang kuda besi pada 2005.
"Ketika Tito tiba di kelas 125cc, dia bukan seorang fenomena. Karena ia sering mengalami banyak masalah, tapi kegagalan itu membuatnya bekerja keras dan tidak mengenal kata menyerah. Tito selalu mengasah keahliannya dalam mengendarai motor dan terus meningkatkan performanya. Saya pikir dia bekerja lebih keras dari yang lain untuk sukses. Dia adalah juara dunia yang benar-benar layak dan saya mengucapkan selamat," tutup Rossi.
Rossi mengakui bahwa dirinya semakin terbuka matanya bahwa juara dunia sembilan kali patut menghargai pembalap Spanyol.
"Saya suka Tito, karena dia adalah seorang pembalap gila saat mengendarai sepeda motor. Dia adalah seorang pembalap yang membuat saya terkesima," kata Rossi dikutip Speedweek, Selasa (4/11).
Sejak Pol Espargaro dan Scott Redding naik ke kelas utama, Rabat adalah salah satu kandidat terkuat yang bakal merebut mahkota juara. Dan, itu dibuktikannya pada musim ini.
Total tujuh kemenangan berhasil diamankan pembalap berusia 25 tahun tersebut. Bisa dikatakan, ini merupakan gelar juara pertamanya sejak pemilik nama lengkap Esteve Rabat Bergada turun di ajang kuda besi pada 2005.
"Ketika Tito tiba di kelas 125cc, dia bukan seorang fenomena. Karena ia sering mengalami banyak masalah, tapi kegagalan itu membuatnya bekerja keras dan tidak mengenal kata menyerah. Tito selalu mengasah keahliannya dalam mengendarai motor dan terus meningkatkan performanya. Saya pikir dia bekerja lebih keras dari yang lain untuk sukses. Dia adalah juara dunia yang benar-benar layak dan saya mengucapkan selamat," tutup Rossi.
(wbs)