Komparasi Bintang Arema-Persib
A
A
A
PALEMBANG - Persib Bandung dan Arema Cronus adalah tim dengan skuad yang paling lengkap di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Dari lini per lini, sulit menunjuk siapa pemain di tim utama yang tak memiliki kualitas nomor satu.
Semua pemain yang bakal turun di semifinal adalah deretan pemain-pemain terbaik di posisinya saat ini. Selain memiliki pemain impor yang mumpuni, aset lokal pun memunculkan nama-nama yang pernah bermain di tim nasional.
Ketika aspek teknis sudah mapan, maka tinggal berharap aspek non-teknis seperti mental serta fokus para pemain. Siapa saja kekuatan utama Arema dan Persib yang bakal unjuk teknik di Stadion Jakabaring? Ini komparasinya.
-Made Wirawan dan Made Wardana
Sayang sekali kiper utama Kurnia Meiga harus melewatkan laga ini. Jika dia bisa bermain, maka posisi kiper bisa berimbang karena kiper Persib Made Wirawan berada satu level dengan Meiga. Tapi tentu tak bisa menyepelekan Made Wardana yang musim ini menjadi deputy Kurnia Meiga. Setidaknya dia mencatat hasil lumayan atau hanya sekali kalah ketika diturunkan empat kali, salah satunya menjadi pengganti. Saat kemampuan individu sudah tak diragukan, maka aspek berikutnya adalah mental. Made Wirawan milik Persib lebih unggul pengalaman karena lebih senior. Hanya saja terkadang Made Wirawan kerap membuat kesalahan individual. Sementara Made Wardana masih dipertanyakan mentalnya karena pengalaman yang minim dan level pertandingan seketat semifinal.
-Vladimir Vujovic dan Victor Igbonefo
Dua menara yang menjadi penjaga terakhir bagi timnya masing-masing. Victor memiliki power dan duel udara yang tangguh serta tackling yang efektif. Sedangkan Vujovic unggul dalam kecepatan dan menutup pergerakan lawan dari berbagai sisi. Jika pertandingan dipenuhi dengan kecepatan pemain-pemain depan, bakal menjadi masalah bagi Victor Igbonefo. Gambarannya adalah ketika dia mati-matian mengantisipasi striker Semen Padang di delapan besar lalu. Tapi bicara power, Vujovic bisa bermasalah saat menghadapi striker macam Cristian Gonzales yang memiliki tubuh bongsor. Tugas benteng terakhir tersebut bisa sangat krusial di laga nanti.
-Makan Konate dan Gustavo Lopez
Dua playmaker asing terbaik di ISL ini akhirnya berseteru juga. Walau memiliki karakter yang sama sekali berbeda, kemampuan dua pemain ini sangat istimewa dan tentu saja menghibur. Makan Konate adalah gelandang yang enerjik serta memiliki mobilitas tinggi. Instingnya tajam dalam melihat celah di pertahanan lawan. Dribble bagus dengan tendangan keras mematikan. Sedangkan Gustavo bertipe flamboyan dan lebih menekankan pada akurasi umpan. Sodoran bola yang presisi dan kemampuan mengatur permainan menjadi spesialisasi pemain Argentina ini. Secara keseluruhan kedua pemain ini memiliki kualitas selevel walau berbeda gaya.
-Firman Utina dan Ahmad Bustomi
Kedua pemain tengah ini menjadi aset lokal yang tugasnya sangat vital bagi performa timnya masing-masing. Sekilas keduanya memiliki peran berbeda, Bustomi sebagai box to box midfielder, sedangkan Firman Utina lebih ofensif. Mungkin peran Firman lebih kelihatan di lapangan karena sering ikut memberikan tekanan ke pertahanan lawan. Tapi tugas Bustomi sebagai penyeimbang lapangan tengah juga sangat ekselen. Tidak banyak melakukan penetrasi tapi bisa membuat lini tengah lebih nyaman. Dengan kelebihan masing-masing, keduanya masih setara jika melihat apa yang telah dilakukan bersama timnya. Yang pasti kedua pemain ini haram ditinggalkan timnya jika ingin memenangkan lapangan tengah.
-Ferdinand Sinaga dan Cristian Gonzales
Persib pantas lega setelah Ferdinand Sinaga terbebas dari skorsing akumulasi kartu kuning saat melakoni pertandingan penting. Pemain ini memiliki karakter berapi-api dan itu dibutuhkan Persib untuk mengimbangi kecepatan milik Arema. Walau torehan golnya tidak terlalu banyak di babak delapan besar, tapi dia tetap striker berbahaya. Apalagi Ferdinand dalam kondisi benar-benar fit setelah absen lawan Pelita Bandung Raya. Di kubu Arema, penyerang yang sedang dalam top form adalah Cristian Gonzales. Dia selalu mencetak gol di empat pertandingan terakhir babak delapan besar. Terlalu banyak kata untuk menggambarkan kualias dan insting pemain gaek ini. Dia berpotensi menjadi peneror utama pertahanan Persib Bandung.
Semua pemain yang bakal turun di semifinal adalah deretan pemain-pemain terbaik di posisinya saat ini. Selain memiliki pemain impor yang mumpuni, aset lokal pun memunculkan nama-nama yang pernah bermain di tim nasional.
Ketika aspek teknis sudah mapan, maka tinggal berharap aspek non-teknis seperti mental serta fokus para pemain. Siapa saja kekuatan utama Arema dan Persib yang bakal unjuk teknik di Stadion Jakabaring? Ini komparasinya.
-Made Wirawan dan Made Wardana
Sayang sekali kiper utama Kurnia Meiga harus melewatkan laga ini. Jika dia bisa bermain, maka posisi kiper bisa berimbang karena kiper Persib Made Wirawan berada satu level dengan Meiga. Tapi tentu tak bisa menyepelekan Made Wardana yang musim ini menjadi deputy Kurnia Meiga. Setidaknya dia mencatat hasil lumayan atau hanya sekali kalah ketika diturunkan empat kali, salah satunya menjadi pengganti. Saat kemampuan individu sudah tak diragukan, maka aspek berikutnya adalah mental. Made Wirawan milik Persib lebih unggul pengalaman karena lebih senior. Hanya saja terkadang Made Wirawan kerap membuat kesalahan individual. Sementara Made Wardana masih dipertanyakan mentalnya karena pengalaman yang minim dan level pertandingan seketat semifinal.
-Vladimir Vujovic dan Victor Igbonefo
Dua menara yang menjadi penjaga terakhir bagi timnya masing-masing. Victor memiliki power dan duel udara yang tangguh serta tackling yang efektif. Sedangkan Vujovic unggul dalam kecepatan dan menutup pergerakan lawan dari berbagai sisi. Jika pertandingan dipenuhi dengan kecepatan pemain-pemain depan, bakal menjadi masalah bagi Victor Igbonefo. Gambarannya adalah ketika dia mati-matian mengantisipasi striker Semen Padang di delapan besar lalu. Tapi bicara power, Vujovic bisa bermasalah saat menghadapi striker macam Cristian Gonzales yang memiliki tubuh bongsor. Tugas benteng terakhir tersebut bisa sangat krusial di laga nanti.
-Makan Konate dan Gustavo Lopez
Dua playmaker asing terbaik di ISL ini akhirnya berseteru juga. Walau memiliki karakter yang sama sekali berbeda, kemampuan dua pemain ini sangat istimewa dan tentu saja menghibur. Makan Konate adalah gelandang yang enerjik serta memiliki mobilitas tinggi. Instingnya tajam dalam melihat celah di pertahanan lawan. Dribble bagus dengan tendangan keras mematikan. Sedangkan Gustavo bertipe flamboyan dan lebih menekankan pada akurasi umpan. Sodoran bola yang presisi dan kemampuan mengatur permainan menjadi spesialisasi pemain Argentina ini. Secara keseluruhan kedua pemain ini memiliki kualitas selevel walau berbeda gaya.
-Firman Utina dan Ahmad Bustomi
Kedua pemain tengah ini menjadi aset lokal yang tugasnya sangat vital bagi performa timnya masing-masing. Sekilas keduanya memiliki peran berbeda, Bustomi sebagai box to box midfielder, sedangkan Firman Utina lebih ofensif. Mungkin peran Firman lebih kelihatan di lapangan karena sering ikut memberikan tekanan ke pertahanan lawan. Tapi tugas Bustomi sebagai penyeimbang lapangan tengah juga sangat ekselen. Tidak banyak melakukan penetrasi tapi bisa membuat lini tengah lebih nyaman. Dengan kelebihan masing-masing, keduanya masih setara jika melihat apa yang telah dilakukan bersama timnya. Yang pasti kedua pemain ini haram ditinggalkan timnya jika ingin memenangkan lapangan tengah.
-Ferdinand Sinaga dan Cristian Gonzales
Persib pantas lega setelah Ferdinand Sinaga terbebas dari skorsing akumulasi kartu kuning saat melakoni pertandingan penting. Pemain ini memiliki karakter berapi-api dan itu dibutuhkan Persib untuk mengimbangi kecepatan milik Arema. Walau torehan golnya tidak terlalu banyak di babak delapan besar, tapi dia tetap striker berbahaya. Apalagi Ferdinand dalam kondisi benar-benar fit setelah absen lawan Pelita Bandung Raya. Di kubu Arema, penyerang yang sedang dalam top form adalah Cristian Gonzales. Dia selalu mencetak gol di empat pertandingan terakhir babak delapan besar. Terlalu banyak kata untuk menggambarkan kualias dan insting pemain gaek ini. Dia berpotensi menjadi peneror utama pertahanan Persib Bandung.
(wbs)