Kekuatan Uang Kontra Talenta Lokal

Kamis, 06 November 2014 - 12:19 WIB
Kekuatan Uang Kontra...
Kekuatan Uang Kontra Talenta Lokal
A A A
PALEMBANG - Partai final Indonesia Super League (ISL) antara Persib Bandung kontra Persipura Jayapura merepresentasikan kekuatan uang versus suksesnya pembinaan talenta lokal. Perbedaan itu seakan jadi bumbu menarik, persaingan di antara kedua klub papan atas Tanah Air tersebut.

Seperti diketahui bersama, Persib bertahun-tahun membangun kekuatan dengan mendatangkan banyak pemain-pemain kelas satu di Tanah Air dengan kocek tinggi. Untuk asing ada Marcio Souza, Hilton Moreira, Redouane Barkaoui, Abanda Herman, Miljan Radovic, Noh Alam Syah, Suchao Nuchnum, Shohei Matsunaga, dan Kenji Adachihara.

Untuk lokal ada Maman Abdurrahman, Yandri Pitoy, Charis Yulianto, Budi Santoso, Boy Jati Asmara, Asri Akbar, Muhammad Ilham, dan Gendut Doni Christiawan yang hadir ke Persib dengan status bintang dan sedang dalam masa jaya-jayanya. Atau pun sudah tidak terhitung berapa banyak bintang silih berganti mengenakan seragam kebesaran Persib.

Kucuran dana besar pun siap digelontorkan manajemen Persib, jika nantinya tim berjuluk Maung Bandung mampu keluar sebagai juara ISL untuk kali pertama. Seperti yang disampaikan Manajer Persib, Umuh Muchtar, dirinya siap memberangkatkan seluruh tim ke tanah suri untuk beribadah umrah jika Persib juara.

"Tentu kami akan berikan bonus besar kepada pemain. Karena itu pantas diberikan atas semua kerja keras mereka selama ini. Saya berjanji akan membawa seluruh pemain ibadah umrah. Itu yang bisa kami lakukan untuk memberikan semangat kepada para pemain," ungkap Umuh.

Sementara Persipura, seperti diketahui bersama klub berjuluk Mutiara Hitam itu senantiasa memberikan porsi lebih kepada para pemain lokal. Di susunan pemain Persipura musim ini sendiri, peran sentral talenta talenta lokal masih jadi yang utama. Di belakang ada Ruben Sanadi, Gerald Pangkali, Imanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Ferinando Pahabol, Yutinus Pae, dan kapten tim Boaz Solossa selau jadi andalan Persipura.

Sementara untuk pemain lokal, Persipura hanya mengandalkan beberapa tenaga saja. Dan apa yang dilakukan Persipura tersebut tidak hanya terjadi di musim ini. Konsitensi Persipura di kompetisi domestik, jelas tidak bisa dipisahkan dari peran pemain-pemain lokal. Rasa cinta kepada tim Mutiara Hitam, dinilai jadi poin penting suksesnya Persipura jadi penguasa kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejauh ini.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8450 seconds (0.1#10.140)