Peringatan untuk Persela
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan diprediksi bakal kesulitan di kompetisi musim depan. Jika tetap memakai materi pemain yang kurang kompetitif, maka sulit bagi tim kebanggaan Kota Soto bersaing di kompetisi yang kembali ke satu wilayah.
Prediksi itu dilontarkan eks pelatih Persela Eduard Tjong yang menolak melanjutkan kerjanya di Stadion Surajaya. Pelatih yang sukses membawa Persela ke delapan besar ISL 2014 ini memperingatkan bahwa Laskar Joko Tingkir harus lebih serius.
"Musim ini saja Persela kesulitan bersaing dengan format dua wilayah. Bisa dibayangkan bagaimana kalau kompetisi kembali ke dua wilayah. Jelas harus ada peningkatan kualitas pemain jika ingin menjadi tim yang kompetitif di papan atas," tutur Eduard Tjong.
Kurang geregetnya Persela dalam membangun tim juga menjadi salah satu alasan keengganan Edu melanjutkan karirnya di Lamongan. Dia mengakui akan sulit membawa Persela ke posisi lebih baik jika tidak ada jaminan transfer yang bagus.
"Di kompetisi satu wilayah, ada lebih banyak pertandingan dan persaingannya akan lebih berat. Saya melihat ada beberapa tim yang sebelumnya di papan tengah, sekarang mulai serius membentuk tim. Pesan saya, Persela harus semakin serius lagi," tambah Eduard Tjong.
Setelah meletakkan jabatan sebagai pelatih Laskar Joko Tingkir, Edu sempat dikaitkan dengan Persegres Gresik United dan Persija Jakarta. Namun dia menegaskan hingga saat ini belum terikat komitmen dengan tim mana pun.
Edu juga menggelengkan kepala saat disinggung kemungkinan mengubah keputusannya dan kembali menangani Persela Lamongan. "Selama di Persela saya mendapatkan pengalaman bagus. Tapi cukup semusim saja," tandas dia.
Sementara, Persela sendiri belum terburu-buru menentukan siapa sosok yang bakal ditunjuk untuk menggantikan tugas Eduard Tjong. Manajemen masih akan merumuskan figur yang cocok untuk melatih Khoirul Huda dkk pada musim 2015 nanti.
"Sampai saat ini masih terus kami diskusikan. Kemungkinan Desember nanti akan diumumkan siapa pelatih baru Persela Lamongan. Kami sudah memperkirakan bahwa tugas untuk musim depan bakal semakin berat," ujar Asiste Manajer Persela Yuhronur Efendi.
Prediksi itu dilontarkan eks pelatih Persela Eduard Tjong yang menolak melanjutkan kerjanya di Stadion Surajaya. Pelatih yang sukses membawa Persela ke delapan besar ISL 2014 ini memperingatkan bahwa Laskar Joko Tingkir harus lebih serius.
"Musim ini saja Persela kesulitan bersaing dengan format dua wilayah. Bisa dibayangkan bagaimana kalau kompetisi kembali ke dua wilayah. Jelas harus ada peningkatan kualitas pemain jika ingin menjadi tim yang kompetitif di papan atas," tutur Eduard Tjong.
Kurang geregetnya Persela dalam membangun tim juga menjadi salah satu alasan keengganan Edu melanjutkan karirnya di Lamongan. Dia mengakui akan sulit membawa Persela ke posisi lebih baik jika tidak ada jaminan transfer yang bagus.
"Di kompetisi satu wilayah, ada lebih banyak pertandingan dan persaingannya akan lebih berat. Saya melihat ada beberapa tim yang sebelumnya di papan tengah, sekarang mulai serius membentuk tim. Pesan saya, Persela harus semakin serius lagi," tambah Eduard Tjong.
Setelah meletakkan jabatan sebagai pelatih Laskar Joko Tingkir, Edu sempat dikaitkan dengan Persegres Gresik United dan Persija Jakarta. Namun dia menegaskan hingga saat ini belum terikat komitmen dengan tim mana pun.
Edu juga menggelengkan kepala saat disinggung kemungkinan mengubah keputusannya dan kembali menangani Persela Lamongan. "Selama di Persela saya mendapatkan pengalaman bagus. Tapi cukup semusim saja," tandas dia.
Sementara, Persela sendiri belum terburu-buru menentukan siapa sosok yang bakal ditunjuk untuk menggantikan tugas Eduard Tjong. Manajemen masih akan merumuskan figur yang cocok untuk melatih Khoirul Huda dkk pada musim 2015 nanti.
"Sampai saat ini masih terus kami diskusikan. Kemungkinan Desember nanti akan diumumkan siapa pelatih baru Persela Lamongan. Kami sudah memperkirakan bahwa tugas untuk musim depan bakal semakin berat," ujar Asiste Manajer Persela Yuhronur Efendi.
(wbs)