Djanur Termasuk Orang yang Beruntung
A
A
A
BANDUNG - Kegembiraan terpancar di wajah Djadjang Nurdjaman usai mengantar Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Ada dua catatan yang mengiringi juaranya Persib. Pertama, Persib kembali mencetak sejarah emas menggenggam piala setelah hampir 20 tahun nihil gelar.
Kedua adalah catatan pribadi bagi pria yang akrab disapa Djanur. Gelar itu menahbiskan Djanur sebagai orang yang pernah mencicipi gelar juara liga sebagai pemain dan pelatih Persib.
"Alhamdulillah, saya termasuk orang yang beruntung. Tercapai sudah semua gelar tertinggi disebuah kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia sebagai pemain dan pelatih," ungkap Djanur, Minggu (9/11/2014).
Pencapaian itu menurutnya cukup membanggakan. Sebab tidak semua insan sepakbola bisa merasakan hal serupa.
"Mungkin tidak banyak yang bisa melakukan ini, hanya bisa dihitung jari. Untuk itu saya termasuk beruntung. Ini semua anugerah dari Allah SWT," tutur Djanur.
Hal itu yang kemudian sangat disyukurinya. "Semua pelaku sepakbola pasti ingin seperti itu (juara saat jadi pemain dan pelatih) dan saya bisa mencapainya," katanya.
Sebagai pemain, Djanur sempat mencicipi manisnya gelar juara bersama Persib saat masih menjadi pemain pada kompetisi perserikatan 1986 dan 1989/1990.
Saat jadi asisten pelatih, Djanur juga mencicipi gelar juara bersama Persib pada Liga Indonesia I pada musim 1994/1995. Teranyar, ia menjuarai Indonesia Super League musim ini sebagai pelatih.
Raihan juara sebagai pemain dan pelatih Persib itu menyamai prestasi Ade Dana. Saat jadi pemain, Ade juara pada kompetisi perserikatan 1961. Sedangkan saat jadi pelatih ia membawa Persib juara pada kompetisi perserikatan 1989/1990.
Ada dua catatan yang mengiringi juaranya Persib. Pertama, Persib kembali mencetak sejarah emas menggenggam piala setelah hampir 20 tahun nihil gelar.
Kedua adalah catatan pribadi bagi pria yang akrab disapa Djanur. Gelar itu menahbiskan Djanur sebagai orang yang pernah mencicipi gelar juara liga sebagai pemain dan pelatih Persib.
"Alhamdulillah, saya termasuk orang yang beruntung. Tercapai sudah semua gelar tertinggi disebuah kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia sebagai pemain dan pelatih," ungkap Djanur, Minggu (9/11/2014).
Pencapaian itu menurutnya cukup membanggakan. Sebab tidak semua insan sepakbola bisa merasakan hal serupa.
"Mungkin tidak banyak yang bisa melakukan ini, hanya bisa dihitung jari. Untuk itu saya termasuk beruntung. Ini semua anugerah dari Allah SWT," tutur Djanur.
Hal itu yang kemudian sangat disyukurinya. "Semua pelaku sepakbola pasti ingin seperti itu (juara saat jadi pemain dan pelatih) dan saya bisa mencapainya," katanya.
Sebagai pemain, Djanur sempat mencicipi manisnya gelar juara bersama Persib saat masih menjadi pemain pada kompetisi perserikatan 1986 dan 1989/1990.
Saat jadi asisten pelatih, Djanur juga mencicipi gelar juara bersama Persib pada Liga Indonesia I pada musim 1994/1995. Teranyar, ia menjuarai Indonesia Super League musim ini sebagai pelatih.
Raihan juara sebagai pemain dan pelatih Persib itu menyamai prestasi Ade Dana. Saat jadi pemain, Ade juara pada kompetisi perserikatan 1961. Sedangkan saat jadi pelatih ia membawa Persib juara pada kompetisi perserikatan 1989/1990.
(wbs)