Kroos Pecah Telur, Ancelotti Kaget

Kroos Pecah Telur, Ancelotti Kaget
A
A
A
MADRID - Penampilan cemerlang gelandang asal Jerman, Toni Kross sejak didatangkan dari Bayern Muenchen musim panas kemarin langsung menarik perhatian pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia itu bahkan tidak menyangka Kross mampu bermain pada level tertinggi di musim perdana bersama Madrid.
Kross baru saja pecah telor dengan mencetak gol pertama untuk Madrid ketika menang telak 5-1 atas Rayo Vallecano dan Ancelotti berpendapat, Kroos pemain terbaik di lapangan. "Kross adalah pemain terbaik di lapangan dan akhirnya cetak gol pertamanya," terang Ancelotti dilansir Football-Espana, Minggu (9/11).
"Saya terkejut ia mampu bermain pada level tertinggi. Ia mencetak gol setelah jeda turun minum, ketika kerjasamanya dengan Luka Modric berbuah manis. Mereka pasangan yang bagus dan padu," sambungnya.
Tidak ketinggalan Ancelotti juga mengomentari performa Cristiano Ronaldo yang juga menyumbang satu gol pada pertandingan itu. "Saya tidak melihat Ronaldo kesulitan, tidak masalah jika ia tidak mencetak gol. Perubahan taktik ke 4-4-2 membuat kami bermain lebih bertahan, tapi ia selalu menyerang," tutup mantan pelatih Paris Saint-German (PSG) itu.
Kross baru saja pecah telor dengan mencetak gol pertama untuk Madrid ketika menang telak 5-1 atas Rayo Vallecano dan Ancelotti berpendapat, Kroos pemain terbaik di lapangan. "Kross adalah pemain terbaik di lapangan dan akhirnya cetak gol pertamanya," terang Ancelotti dilansir Football-Espana, Minggu (9/11).
"Saya terkejut ia mampu bermain pada level tertinggi. Ia mencetak gol setelah jeda turun minum, ketika kerjasamanya dengan Luka Modric berbuah manis. Mereka pasangan yang bagus dan padu," sambungnya.
Tidak ketinggalan Ancelotti juga mengomentari performa Cristiano Ronaldo yang juga menyumbang satu gol pada pertandingan itu. "Saya tidak melihat Ronaldo kesulitan, tidak masalah jika ia tidak mencetak gol. Perubahan taktik ke 4-4-2 membuat kami bermain lebih bertahan, tapi ia selalu menyerang," tutup mantan pelatih Paris Saint-German (PSG) itu.
(akr)