Harapan Persepam Semakin Buram
A
A
A
MADURA - Persepam Madura United masih menunggu proses gugatan yang mereka layangkan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Yakni protes dugaan pemakaian pemain ilegal di kubu Perseru Serui, yang dianggap bisa menyelamatkan nasib Persepam.
Semula diharapkan Komdis bakal menyidangkan protes tersebut selepas delapan besar. Namun ternyata meleset dan Persepam menunggu hingga tuntasnya partai final ISL di Palembang. Setelah final usai, tetap belum ada kabar soal protes tersebut.
Padahal Persepam sangat berharap Komdis memenangkan gugatan mereka dan urung terdegradasi musim depan. "Kami tentu sangat berharap (tidak jadi terdegradasi). Tapi sampai saat ini belum ada kabar dan kami semakin cemas," ujar Asisteb Manajer Persepam Jon Yulianto.
Persepam yang selama ini dikelola PT Pojur Madura United, rencananya juga dikembalikan ke Askab PSSI Pamekasan. Tapi proses pengembalian tim tersebut masih maju-mundur karena menunggu keputusan resmi dari Komdis soal protes tersebut.
"Sampai sekarang belum ada kabar kapan akan disidangkan. Sebelumnya ada informasi setelah ISL selesai, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," lanjut Jon. Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa sebelum ada keputusan resmi dari Komdis.
Termasuk kontrak pemain untuk musim depan yang diakuinya sulit dibicarakan saat tim dalam kondisi tak jelas. Padahal untuk mengontrak pemain, dibutuhkan kejelasan bakal bermain di mana Sape Kerap musim depan agar pemain lebih yakin.
"Dalam kondisi seperti ini tak mungkin bicara kontrak, karena pemain juga harus tahu Persepam akan bermain di ISL atau tidak. Risikonya memang banyak pemain yang didekati tim lain karena Perdepam belum bisa bergerak," papar dia.
Apa yang diungkapkan Jon memang ada benarnya. Sejumlah pemain dikabarkan sudah mencapai kesepakatan verbal verbal dengan tim lain. Fachrudin Wahyudi yang juga bek terbaik di Persepam, sudah setuju bergabung Sriwijaya FC walau belum ada hitam di atas putih.
Bek lainnya Michael Orah juga mengiyakan tawaran Barito Putra yang tertarik menggunakan jasanya musim depan. Slamet Nur Cahyo dan Rossy Noprihanis juga tengah mempertimbangkan beberapa tawaran.(
Semula diharapkan Komdis bakal menyidangkan protes tersebut selepas delapan besar. Namun ternyata meleset dan Persepam menunggu hingga tuntasnya partai final ISL di Palembang. Setelah final usai, tetap belum ada kabar soal protes tersebut.
Padahal Persepam sangat berharap Komdis memenangkan gugatan mereka dan urung terdegradasi musim depan. "Kami tentu sangat berharap (tidak jadi terdegradasi). Tapi sampai saat ini belum ada kabar dan kami semakin cemas," ujar Asisteb Manajer Persepam Jon Yulianto.
Persepam yang selama ini dikelola PT Pojur Madura United, rencananya juga dikembalikan ke Askab PSSI Pamekasan. Tapi proses pengembalian tim tersebut masih maju-mundur karena menunggu keputusan resmi dari Komdis soal protes tersebut.
"Sampai sekarang belum ada kabar kapan akan disidangkan. Sebelumnya ada informasi setelah ISL selesai, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," lanjut Jon. Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa sebelum ada keputusan resmi dari Komdis.
Termasuk kontrak pemain untuk musim depan yang diakuinya sulit dibicarakan saat tim dalam kondisi tak jelas. Padahal untuk mengontrak pemain, dibutuhkan kejelasan bakal bermain di mana Sape Kerap musim depan agar pemain lebih yakin.
"Dalam kondisi seperti ini tak mungkin bicara kontrak, karena pemain juga harus tahu Persepam akan bermain di ISL atau tidak. Risikonya memang banyak pemain yang didekati tim lain karena Perdepam belum bisa bergerak," papar dia.
Apa yang diungkapkan Jon memang ada benarnya. Sejumlah pemain dikabarkan sudah mencapai kesepakatan verbal verbal dengan tim lain. Fachrudin Wahyudi yang juga bek terbaik di Persepam, sudah setuju bergabung Sriwijaya FC walau belum ada hitam di atas putih.
Bek lainnya Michael Orah juga mengiyakan tawaran Barito Putra yang tertarik menggunakan jasanya musim depan. Slamet Nur Cahyo dan Rossy Noprihanis juga tengah mempertimbangkan beberapa tawaran.(
(wbs)