Bobotoh Minta Polisi Usut Pelaku Pelemparan Bus
A
A
A
BANDUNG - Pendukung Persib Bandung atau yang selama ini dikenal dengan sebutan bobotoh, meminta polisi mengusut insiden pelemparan terhadap bus yang mereka ditumpangi saat perjalanan dari Merak ke Bandung usai laga final Indonesia Super League (ISL) di Palembang. Dalam indisen tersbeut puluhan bobotoh mengalami luka-luka.
Bentrokan terjadi beberapa kali. Bobotoh pun sempat melakukan perlawanan untuk menghindari banyaknya korban berjatuhan. "Kami turut prihatin dan menyesalkan telah terjadi peristiwa pencegatan dan perusakan bus rombongan bobotoh dibeberapa ruas jalan tol Merak sampai Jakarta," kata Firman, perwakilan bobotoh, dalam konferensi pers di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, Rabu (12/11).
Dijelaskannya, penyerangan dilakukan gerombolan orang mulai dari Pelabuhan Merak, ruas tol TB Simatupang, Pasar Rebo, Kebon Jeruk, sampai Tol Cikarang. "Pencegatan dan perusakan itu tidak bisa dipandang sebagai tindakan iseng, melainkan tindakan serius yang dilakukan secara terencana, masif, dan terorganisir," ungkapnya.
Beberapa peralatan yang dilemparkan pada bus bobotoh pun cukup membahayakan, mulai dari balok, batu, golok, hingga bom molotov.
"Kami menuntut pihak kepolisian menindak tegas pelakunya," tegas Firman.
Dalam persoalan ini, ia dan rekan sesama bobotoh mensinyalir oknum suporter Persija Jakarta sebagai pelaku pencegatan dan perusakan. Meski diakuinya para pelaku tidak memakai atribut sebagai suporter Persija.
"Mengenakan atribut atau tidak, mempunya kartu anggota atau tidak, sudah jelas dari mana pelakunya. Hanya suporter Persija yang sanggup melakukan serangan masif ini karena bobotoh memang tidak punya persoalan dengan warga Jakarta atau ormas-ormas di Jakarta," jelas Firman.
Bentrokan terjadi beberapa kali. Bobotoh pun sempat melakukan perlawanan untuk menghindari banyaknya korban berjatuhan. "Kami turut prihatin dan menyesalkan telah terjadi peristiwa pencegatan dan perusakan bus rombongan bobotoh dibeberapa ruas jalan tol Merak sampai Jakarta," kata Firman, perwakilan bobotoh, dalam konferensi pers di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, Rabu (12/11).
Dijelaskannya, penyerangan dilakukan gerombolan orang mulai dari Pelabuhan Merak, ruas tol TB Simatupang, Pasar Rebo, Kebon Jeruk, sampai Tol Cikarang. "Pencegatan dan perusakan itu tidak bisa dipandang sebagai tindakan iseng, melainkan tindakan serius yang dilakukan secara terencana, masif, dan terorganisir," ungkapnya.
Beberapa peralatan yang dilemparkan pada bus bobotoh pun cukup membahayakan, mulai dari balok, batu, golok, hingga bom molotov.
"Kami menuntut pihak kepolisian menindak tegas pelakunya," tegas Firman.
Dalam persoalan ini, ia dan rekan sesama bobotoh mensinyalir oknum suporter Persija Jakarta sebagai pelaku pencegatan dan perusakan. Meski diakuinya para pelaku tidak memakai atribut sebagai suporter Persija.
"Mengenakan atribut atau tidak, mempunya kartu anggota atau tidak, sudah jelas dari mana pelakunya. Hanya suporter Persija yang sanggup melakukan serangan masif ini karena bobotoh memang tidak punya persoalan dengan warga Jakarta atau ormas-ormas di Jakarta," jelas Firman.
(bbk)