Tren Finansial Persegres Ternoda

Rabu, 12 November 2014 - 19:11 WIB
Tren Finansial Persegres...
Tren Finansial Persegres Ternoda
A A A
GRESIK - Persegres Gresik United pernah menjadi tim paling sehat finansial saat berlaga di Indonesia Super League (ISL). Sayang tren positif di aspek finansial tersebut ternoda dengan masih tertunggaknya gaji pemain selama bulan Oktober.

Terakhir, pemain Persegres menerima transfer gaji pada akhir September. Setelah itu tidak ada pembayaran lagi, walau pun kontrak pemain rata-rata baru berakhir Desember mendatang. Pemain mulai mengeluh dengan keterlambatan tersebut.

"Gaji Oktober sampai sekarang belum dibayar. Terakhir kami menerima gaji pada 30 September dan setelah itu tak ada pembayaran lagi sampai sekarang. Padahal kontrak masih berlaku hingga Desember," ungkap salah satu pemain Persegres.

Dia menyayangkan manajemen terlihat meremehkan pembayaran gaji pemain ketika kompetisi telah usai. Memang, sejak mengakhiri putaran dua wilayah barat pada awal September, tim Laskar Joko Samudro tak lagi beraktivitas.

Tapi, "bukan berarti juga tidak ada aktivitas pembayaran gaji. Pemain harus menerima haknya hingga kontrak benar-benar berakhir, walau mungkin ada yang rencananya tak diperpanjang kontrak," lanjut pemain yang enggak disebutkan namanya tersebut.

Pemain tampaknya khawatir manajemen ingkar dalam memberikan sisa gaji pemain. Situasi ini langsung direspons manajemen melalui Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono. Dia berjanji akan membayar sisa gaji pemain hingga masa kontrak tuntas.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Memang pembayaran gaji terlambat dalam dua bulan, tapi bukan berarti manajemen lepas tanggungjawab. Tunggu saja, pasti kami akan membereskan sisa gaji pemain," yakin Bagoes.

Menurutnya keterlambatan itu bukan karena manajemen krisis keuangan, tapi hanya masalah administrasi saja. "Dan keterlambatan semacam ini juga terjadi di tim-tim ISL lainnya. Tidak ada yang perlu diributkan," tambah dia.

Persegres menjadi tim keempat di Jawa Timur yang sempat seret dalam membayar gaji pemain. Sebelumnya ada tiga tim yang mengalami masalah serupa, yakni Persik Kediri, Persela Lamongan dan Persebaya Surabaya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3738 seconds (0.1#10.140)