Misi Sulit Persebaya

Minggu, 16 November 2014 - 08:10 WIB
Misi Sulit Persebaya
Misi Sulit Persebaya
A A A
SURABAYA - Dejan Antonic, Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), menjadi sosok yang menjadi buah bibir di Surabaya. Apalagi kalau bukan soal ketertarikan Persebaya Surabaya memboyong pelatih asal Serbia tersebut. Sampai saat ini Dejan menjadi target tunggal.

Persebaya ngebet mendatangkan eks pelatih Arema IPL itu untuk mengganti posisi Rahmad Darmawan. Namun untuk mendapatkan tandatangan Dejan bukan perkara mudah bagi Persebaya. Sebab Dejan masih terikat kontrak dengan PBR.

Sebelumnya Dejan sudah mencapai kesepakatan dengan PBR untuk melanjutkan tugasnya di Indonesia Super League (ISL) 2015 nanti. Dengan status tersebut, Persebaya menghadapi dua kendala sekaligus. Pertama adalah nilai transfer.

Tentu transfer fee berlaku jika pelatih yang membawa PBR ke semifinal ISL 2014 itu masih terikat kontrak. Jumlahnya juga diprediksi tidak murah mengingat sosok Dejan sangat penting bagi PBR sebagai tim muda di kompetisi level satu.

"Problemnya memang itu (kontrak Dejan). Pasti ada transfer fee kalau memang Dejan terikat kontrak dan Persebaya harus siap jika memang membutuhkan sosok pelatih yang bagus," ungkap Direktur Olahraga Persebaya Surabaya Dhimam Abror Djuraid.

Kendala kedua dan mungkin tak bisa ditawar, adalah kengototan PBR yang tidak ingin kehilangan pelatihnya. Jika tidak tergiur transfer fee dan tetap bersikeras menahan Dejan, maka Persebaya tidak bisa berbuat apa-apa dan harus mengalihkan pandangan ke sosok lain.

Abror mengakui setelah kerjasama dengan Rahmad Darmawan berakhir, belum ada sosok lain yang menarik minat manajemen. "Tapi tentunya ada beberapa opsi. Kalau memang Dejan tidak bisa direkrut, tentu harus ada alternatif," tandasnya.

Namun Abror tak memungkiri dirinya sangat ingin Bajul Ijo memiliki pelatih dengan karakter seperti Dejan Antonic. Tanpa butuh pemain bintang, Dejan bisa menciptakan tim yang solid dan mengejutkan sepak bola Indonesia musik ini.

Dejan memang sosok fenomenal musim ini dan sebenarnya itu sudah tercium sejak menginjakkan kakinya di Indonesia. Menangani Arema IPL dengan materi pemain biasa, dia membawa timnya ke perempatfinal AFC Cup 2012 dan sempat mengalahkan Kitchee FC di Hongkong.

Walau Arema IPL kemudian bubar, dia masih bisa meraih juara Divisi Utama LPIS bersama Pro Duta. Sampai di sini belum ada yang mengakui kualitasnya, hingga dia menangani PBR dan berkibar hingga semifinal ISL 2014.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6187 seconds (0.1#10.140)