UEFA Siap Jatuhkan Sanksi Atas Insiden Kembang Api di San Siro
A
A
A
MILAN - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) akan menginvestigasi insiden pelemparan bom asap dan kembang api oleh fans Kroasia saat Italia menjamu Kroasia pada laga Grup H Kualifikasi Piala Eropa 2016 di San Siro, Milan, Minggu (16/11).
Pendukung Kroasia berbuat ulah yang memaksa laga terhenti dua kali karena lapangan membara oleh kembang api dan dipenuhi asap.
Peristiwa pertama terjadi saat Antonio Candreva membuat Italia unggul saat laga berusia 11 menit. Namun, berhasil disamakan Ivan Perisic yang menjebol gawang Gianluigi Buffon empat menit kemudian.
Gembira dengan gol balasan itu, kembang api kemudian bertubi-tubi dilemparkan ke lapangan oleh fans Kroasia. Wasit asal Belanda Bjorn Kuipers pun menunda laga menunggu asap reda.
Suasana panas berlanjut di babak kedua. Pada menit ke-70 lagi-lagi Kuipers menghentikan pertandingan karena asap dan api memenuhi lapangan. sementara polisi anti huru hara Italia menerobos ke tribun penonton ke sektor fans Kroasia untuk mencoba untuk memulihkan ketertiban.
Laga kembali dilanjutkan setelah 10 menit terhenti. Kedudukan tetap 1-1, dan Kroasia masih memimpin klasemen Grup H dengan hanya unggul selisih gol atas Italia karena kedua tim memetik poin sama 10 angka dari empat pertandingan dan siap menghadapi kemungkinan sanksi setelah UEFA mengumpulkan semua laporan yang diperlukan.
Pelatih Kroasia Niko Kovac sepakat otoritas sepak bolla Eropa mengusut insiden tersebut karena ada indikasi mendiskreditkan Kroasia.
"Ini bukan pertama kali dan insiden itu bukan tidak sengaja. Saya berharap otoritas yang bertanggung jawab, menemukan cara untuk memecahkan masalah itu. Ini melukiskan gambaran buruk tentang Kroasia. Saya minta maaf kepada Italia. Sebab, ada keluarga dengan anak-anak di sana," kata Kovac dilansir Guardian.
Pendukung Kroasia berbuat ulah yang memaksa laga terhenti dua kali karena lapangan membara oleh kembang api dan dipenuhi asap.
Peristiwa pertama terjadi saat Antonio Candreva membuat Italia unggul saat laga berusia 11 menit. Namun, berhasil disamakan Ivan Perisic yang menjebol gawang Gianluigi Buffon empat menit kemudian.
Gembira dengan gol balasan itu, kembang api kemudian bertubi-tubi dilemparkan ke lapangan oleh fans Kroasia. Wasit asal Belanda Bjorn Kuipers pun menunda laga menunggu asap reda.
Suasana panas berlanjut di babak kedua. Pada menit ke-70 lagi-lagi Kuipers menghentikan pertandingan karena asap dan api memenuhi lapangan. sementara polisi anti huru hara Italia menerobos ke tribun penonton ke sektor fans Kroasia untuk mencoba untuk memulihkan ketertiban.
Laga kembali dilanjutkan setelah 10 menit terhenti. Kedudukan tetap 1-1, dan Kroasia masih memimpin klasemen Grup H dengan hanya unggul selisih gol atas Italia karena kedua tim memetik poin sama 10 angka dari empat pertandingan dan siap menghadapi kemungkinan sanksi setelah UEFA mengumpulkan semua laporan yang diperlukan.
Pelatih Kroasia Niko Kovac sepakat otoritas sepak bolla Eropa mengusut insiden tersebut karena ada indikasi mendiskreditkan Kroasia.
"Ini bukan pertama kali dan insiden itu bukan tidak sengaja. Saya berharap otoritas yang bertanggung jawab, menemukan cara untuk memecahkan masalah itu. Ini melukiskan gambaran buruk tentang Kroasia. Saya minta maaf kepada Italia. Sebab, ada keluarga dengan anak-anak di sana," kata Kovac dilansir Guardian.
()