Djokovic Terbaik 2014

LONDON - Novak Djokovic mengakhiri musim 2014 dengan luar biasa. Selain menjadi petenis nomor satu dunia, Djokovic merebut gelar juara ATP World Tour Finals untuk kali keempat.

Gelar itu diraih tanpa memeras keringat pada laga final. Pada laga final petenis yang biasa dipanggil The Jokeritu bertarung melawan seteru klasiknya, Roger Federer. Sayang, cedera punggung membuat Federer mengundurkan diri. ”Terus terang, ini bukan cara yang saya inginkan untuk mendapatkan gelar ini,” kata Djokovic, dilansir atpworldtour.

Bukan cuma Djokovic, 17.000 penonton termasuk para pesohor Inggris juga kecewa karena gagal menyaksikan final ideal, meski padahal telah membeli tiket berharga ribuan poundsterling. ”Saya menyayangkan apa yang terjadi pada Federer karena saya mengharapkan dapat bertanding dalam kondisi 100%. Saya minta maaf kepada penonton.

Ini pertandingan yang ditunggu-tunggu dan seharusnya menarik disaksikan,” ujarnya. Di luar antiklimaks final ATP World Tour Finals, Djokovic puas dengan performanya sepanjang 2014. Petenis berusia 27 tahun ini membukukan rekor kemenangan 61-8, meraih enam gelar juara di Wimbledon dan empat gelar ATP Tour Masters. Ditambah gelar kelima dari di China Terbuka.

Meski begitu, Djokovic mengaku masih ada yang kurang dengan kiprah tahun ini. Petenis asal Serbia itu merasa penasaran dengan Grand Slam Prancis Terbuka. ”Roland Garros adalah salah satu target terbesar saya karena saya belum memilikinya. Saya akan terus berusaha karena setiap kemenangan di grand slam sangat berarti untuk saya,” ujarnya.

Sementara Federer, cedera punggung jelang final seperti menodai agenda kebangkitannya pada 2014. Dia memilih fokus menyambut 2015 karena mana dia optimistis bisa tampil lebih baik. Setidaknya petenis berusia 33 tahun ini memiliki modal di 2014 dengan lima gelar dari 10 final yang diikuti, termasuk di grand slam Wimbledon yang terakhir kali diraihnya pada 2012.

”Saya benar-benar menantikan 2015. Ini merupakan tahun besar bagi saya karena memainkan beberapa tenis sangat konsisten dan begitu juga fisik. Saya bermain agresif dan sangat menyenangkan bisa melakukannya. Ini adalah sesuatu yang saya coba untuk bisa melakukan bermain lebih cepat dan lebih lambat di lapangan. Saya akan kembali melakukannya tahun depan,” paparnya.

Raikhul amar