Tekad Ferdinand Sinaga Redam Emosi
A
A
A
BANDUNG - Bermain ngotot dan ganas di kotak penalti, tapi memiliki temperamen tinggi seolah jadi ciri khas Ferdinand Sinaga. Perpaduan itu akhirnya mampu mengantar Persib Bandung mengakhiri puasa gelar. Piala juara Indonesia Super League (ISL) 2014 pun digondol ke Bandung.
Tak hanya itu, Ferdinand yang merupakan kolektor 12 gol melengkapi gelar juara dengan pencapaian pribadi sebagai pemain terbaik. Lantas, apa arti gelar pemain terbaik yang disematkan padanya?
"Ini motivasi bagi saya untuk berpenampilan lebih baik lagi musim depan, lebih sabar, lebih produktif, dan bisa memberikan kontribusi lebih baik buat Persib," kata Ferdinand, Kamis (20/11).
Dari segi teknik, jelas ia akan memperbaikinya agar semakin tajam di lini depan 'Maung Bandung'. Tapi segi nonteknis juga jadi akan diperbaiki yaitu sikap temperamentalnya.
"Dari segi temperamen pasti lah, itu mungkin yang pertama harus saya perbaiki," ungkapnya.
Ia mengakui, selama ini emosinya masih sering meledak-ledak. Tapi itu tak lain karena ia ingin membawa Persib meraih kemenangan demi kemenangan.
Sadar hal itu bisa berakibat negatif untuk tim dan dirinya pribadi, ia pun bertekad memperbaikinya. "Saya ke depan harus lebih sabar lagi dalam bermain," tegas pemain bernomor punggung 17.
Jika dibandingkan beberapa musim terakhir, sikap temperamental Ferdinand sebenarnya relatif menurun. Hal itu pun diakuinya. Tapi persoalannya, kadang sikap temperamentalnya ditanggapi berlebihan pihak tertentu. Ia pun tak ambil pusing dengan berbagai penilaian yang ada. "Temperamen saya berkurang. Hanya kadang ada yang melebih-lebihkan," jelasnya.
Yang jelas ke depan ia ingin jadi sosok yang lebih sabar di lapangan dan terus menghadirkan kemenangan demi kemenangan bagi Persib.
Tak hanya itu, Ferdinand yang merupakan kolektor 12 gol melengkapi gelar juara dengan pencapaian pribadi sebagai pemain terbaik. Lantas, apa arti gelar pemain terbaik yang disematkan padanya?
"Ini motivasi bagi saya untuk berpenampilan lebih baik lagi musim depan, lebih sabar, lebih produktif, dan bisa memberikan kontribusi lebih baik buat Persib," kata Ferdinand, Kamis (20/11).
Dari segi teknik, jelas ia akan memperbaikinya agar semakin tajam di lini depan 'Maung Bandung'. Tapi segi nonteknis juga jadi akan diperbaiki yaitu sikap temperamentalnya.
"Dari segi temperamen pasti lah, itu mungkin yang pertama harus saya perbaiki," ungkapnya.
Ia mengakui, selama ini emosinya masih sering meledak-ledak. Tapi itu tak lain karena ia ingin membawa Persib meraih kemenangan demi kemenangan.
Sadar hal itu bisa berakibat negatif untuk tim dan dirinya pribadi, ia pun bertekad memperbaikinya. "Saya ke depan harus lebih sabar lagi dalam bermain," tegas pemain bernomor punggung 17.
Jika dibandingkan beberapa musim terakhir, sikap temperamental Ferdinand sebenarnya relatif menurun. Hal itu pun diakuinya. Tapi persoalannya, kadang sikap temperamentalnya ditanggapi berlebihan pihak tertentu. Ia pun tak ambil pusing dengan berbagai penilaian yang ada. "Temperamen saya berkurang. Hanya kadang ada yang melebih-lebihkan," jelasnya.
Yang jelas ke depan ia ingin jadi sosok yang lebih sabar di lapangan dan terus menghadirkan kemenangan demi kemenangan bagi Persib.
(bbk)