Laskar Joko Tingkir Damba Pelatih Sekelas Edu
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan harus memutar otak dalam mengantisipasi terbatasnya pendanaan untuk merekrut pelatih sekelas Eduard ''Edu'' Tjong. Manajemen Laskar Joko Tingkir damba pelatih kreatif yang bisa mengakali keterbatasan budget untuk membangun kekuatan anyar. Sosok seperti Eduard Tjong menjadi salah satu acuan.
Pelatih yang mundur dari Persela Lamongan selepas babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 itu dianggap cocok dengan kebijakan di Laskar Joko Tingkir. Tanpa memakai pemain bintang, Persela bisa menjadi satu dari delapan tim terbaik.
"Kami inginnya pelatih yang fleksibel dan kreatif dengan kondisi di tim. Artinya tidak mengeluh dengan keterbatasan dana, tapi justru bisa mencari solusi dari keadaan tersebut. Eduard Tjong sebenarnya cocok dengan Persela," terang Yunan Achmadi, manajer Persela Lamongan.
Saat bertemu dengan Eduard Tjong untuk menerima laporan kerja tim di musim 2014, Jumat (21/11) lalu, Yunan sempat sekali lagi memberikan tawaran agar eks pelatih Persis Solo itu bertahan di Stadion Surajaya. Namun belum ada kata iya dari pelatih tersebut.
Jika memang upaya mempertahankan pelatih bersapa Edu tetap gagal, maka Persela berniat mencari sosok yang tak jauh dari karakter seperti itu. Intinya Persela tidak akan memakai budget luar biasa dalam belanja pemain, sehingga dibutuhkan kreativitas sang pelatih.
"Kami memberikan kesempatan kepada Eduard Tjong sebelum menunjuk pelatih baru. Namun kalau memang dia tetap tidak bersedia menangani Persela lagi, kami akan mencari pelatih yang karakternya tak jauh dari dia,"tandas Yunan.
Persela saat ini memang telah menerima lamaran beberapa pelatih seperti Arcan Iurie, Fabio Oliviera, Jaya Hartono, serta Zein Al Hadad. Namun manajemen belum berselera memilih salah satu di antara mereka karena masih berharap Edu meneruskan kerjanya di Lamongan.
Sementara, setelah menerima laporan evaluasi dari pelatih, manajemen bakal menindaklanjuti dengan negosiasi. Sekitar sembilan pemain yang dinilai layak dipertahankan, akan mendapatkan prioritas dalam negosiasi nanti.
Pelatih yang mundur dari Persela Lamongan selepas babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 itu dianggap cocok dengan kebijakan di Laskar Joko Tingkir. Tanpa memakai pemain bintang, Persela bisa menjadi satu dari delapan tim terbaik.
"Kami inginnya pelatih yang fleksibel dan kreatif dengan kondisi di tim. Artinya tidak mengeluh dengan keterbatasan dana, tapi justru bisa mencari solusi dari keadaan tersebut. Eduard Tjong sebenarnya cocok dengan Persela," terang Yunan Achmadi, manajer Persela Lamongan.
Saat bertemu dengan Eduard Tjong untuk menerima laporan kerja tim di musim 2014, Jumat (21/11) lalu, Yunan sempat sekali lagi memberikan tawaran agar eks pelatih Persis Solo itu bertahan di Stadion Surajaya. Namun belum ada kata iya dari pelatih tersebut.
Jika memang upaya mempertahankan pelatih bersapa Edu tetap gagal, maka Persela berniat mencari sosok yang tak jauh dari karakter seperti itu. Intinya Persela tidak akan memakai budget luar biasa dalam belanja pemain, sehingga dibutuhkan kreativitas sang pelatih.
"Kami memberikan kesempatan kepada Eduard Tjong sebelum menunjuk pelatih baru. Namun kalau memang dia tetap tidak bersedia menangani Persela lagi, kami akan mencari pelatih yang karakternya tak jauh dari dia,"tandas Yunan.
Persela saat ini memang telah menerima lamaran beberapa pelatih seperti Arcan Iurie, Fabio Oliviera, Jaya Hartono, serta Zein Al Hadad. Namun manajemen belum berselera memilih salah satu di antara mereka karena masih berharap Edu meneruskan kerjanya di Lamongan.
Sementara, setelah menerima laporan evaluasi dari pelatih, manajemen bakal menindaklanjuti dengan negosiasi. Sekitar sembilan pemain yang dinilai layak dipertahankan, akan mendapatkan prioritas dalam negosiasi nanti.
(aww)