Bobotoh Paksa Risha Mundur

Selasa, 02 Desember 2014 - 02:30 WIB
Bobotoh Paksa Risha Mundur
Bobotoh Paksa Risha Mundur
A A A
BANDUNG - Ferdinand Alferd Sinaga memilih berlabuh di Sriwijaya FC ketimbang Persib Bandung dalam menghadapi kompetisi musim depan. Hal itu disinyalir lantaran komunikasi kurang baik yang dilakukan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Parahnya hal ini bukan hanya menimpa pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014 itu. Komunikasi yang kurang baik pun yang menyebabkan bomber naturalisasi Serginho 'Sergio' van Dijk (SVD) memilih hengkang dari Persib musim lalu.

Di musim ini, selain Ferdinand, kegagalan PT PBB dalam negosiasi kontrak terjadi pada stoper asing asal Montenegro, Vladimir Vujovic. Kedua pemain tersebut mengaku kecewa dengan sikap manajemen yang terkesan acuh, bahkan menggantungnya. Namun, kondisi itu berbeda dengan manajemen tim lain, yang menunjukan keseriusannya untuk mengajak pemain bergabung.

Kondisi tersebut memaksa, Forum Save Persib Juara mendesak Direktur PT PBB, Risha Adhi Widjaya lengser dari jabatannya karena tidak bisa mengurus kontrak pemain Persib yang sudah membawa Persib juara.

Sebab, selama ini yang mengurusi kontrak pemain ditangani langsung oleh Risha Adhi Widjaya.

"Kalau tidak bisa ngurus kontrak, lebih baik dia (Risha) mundur dari jabatannya," kata perwakilan Forum Save Persib Juara, Reza Anugerah Pratama, Senin (1/12).

Menurutnya, langkah PT PBB membiarkan Ferdinand Sinaga hengkang ke Sriwijaya FC dan bek Persib Vladimir Vujovic terancam hengkang, merupakan kesalahan besar.

"Skuad Persib juara harus dipertahankan dan para pemain harus diberikan apresiasi minimal kenaikan nilai kontrak," katanya.

Seharusnya, kata dia, Manajemen PT PBB dapat memberikan apresiasi kepada para pemain yang telah membawa Persib juara, sebab pemain itulah yang menjawab penantian Persib juara selama 19 tahun.

"PT PBB harus memberikan apresiasi pada para pemain yang membawa Persib juara. Kenaikan kontrak adalah hal yang wajar," tegasnya.

Hal senada diungkapkan salah satu pentolan Viking Persib Club, Yana Umar. Yana menyatakan kekecewaannya kepada Manajemen PT PBB yang dinilainya tak becus dalam mempertahankan skuad Maung Bandung.

"Saya sangat menyayangkan dengan apa yang terjadi saat ini. Seharusnya manajemen mempertahankan pemain yang telah memberikan jasanya kepada Persib," kata Yana saat ditemui di Graha Persib, Sulanjana Bandung.

Dengan kata lain, lanjut dia, manajemen PT PBB seolah tidak mendukung program yang telah dicanangkan tim pelatih yakni mempertahankan skuad lamanya.

"Seharusnya manajemen bisa memberikan penghargaan kepada setiap pemain. Kalau pemain meminta kenaikan nilai kontrak, itu sangat wajar karena telah membawa Persib juara," tegasnya.

Secara terpisah, Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengaku terkejut dengan keputusan Ferdinand Alferd Sinaga yang memilih hengkang dan bergabung dengan tim Sriwijaya FC Palembang.

Padahal kata dia, Ferdinand masuk dalam opsi pemain Persib yang dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi musim depan.

"Cukup mengejutkan, karena tadinya dia (Ferdinand) termasuk pemain yang dipersiapkan untuk musim depan. Dia juga pergi disaat seperti ini padahal stock pemain striker lokal sangat sulit. Itu jadi pekerjaan berat untuk cari penggantinya," ujar Djadjang.

Pelatih yang akrab disapa Djanur ini menyadari, ketidakcocokan dalam proses negoisasi kontrak telah terjadi pada musim sebelumnya.

Dengan begitu, dia berharap kejadian serupa tidak terulang, apalagi Persib juga hampir kehilangan salah satu stoper andalannya Vladimir Vujovic.

Sementara itu, Direktur PT PBB, Risha Adhi Widjaya enggan banyak berkomentar mengenai ramainya kabar tuntutan untuk mundur dari jabatannya di jejaring sosial. Dikabarkan di media sosial twitter telah ramai hashtag yang menyebutkan #rishaadiwijayamundur dan #manajemensehat.

"Tunggu berita resminya saja. Dan saya juga belum tahu beritanya, belum baca. Tunggu saja berita resminya," singkat Risha.

Menanggapi adanya tuntutan dari berbagai pihak untuk mundur dari jabatannya, Risha tidak ingin terlalu menggubris kabar tersebut. "Biarin saja. Saya nggak tahu belum baca," tutupnya singkat
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9088 seconds (0.1#10.140)