Bianchi Tidak Cukup Memperlambat Tunggangannya
A
A
A
DOHA - Terkuak penyebab kecelakaan pembalap Tim Marussia Jules Bianchi. Accident Panel, sebuah tim yang dibentuk Federasi Automobil Internasional (FIA) yang menyelidiki insiden Bianchi di Grand Prix Jepang, mengungkapkan salah satu penyebab utama terjadinya insiden di Sirkuit Suzuka tersebut karena Bianchi 'tidak cukup memperlambat' tungganganya sehingga menghajar traktor atau crane yang tengah mengangkat mobil Adrian Sutil pada gelaran 5 Oktober lalu.
"Bianchi tidak memperlambat kendaraan dengan cukup untuk menghindari kehilangan kontrol pada titik yang sama di jalur (Adrian) Sutil," demikian kesimpulan dari laporan setebal 396-halaman yang dirilis laman resmi FIA (www.fia.com).
Panel tersebut menemukan bahwa mobil Bianchi menghajar crane dalam kecepatan 126 kilometer per jam, dan mengatakan pelayanan medis tidak melakukan kesalahan dalam menangani Bianchi pasca tabrakan. "Semua penyelamatan dan prosedur medis sudah diikuti, dan kemanfaatan mereka dianggap telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyelematan Bianchi," kata laporan itu.
Bianchi menderita cedera serius sejak Ayrton Senna yang meninggal pada tahun 1994. Pembalap berusia 25 tahun itu sempat dirawat di pada rumah sakit Medical Center Mie Prefektur di Yokkaichi, Jepang, namun sudah dipindah ke rumah sakit di Nice, Prancis, Rabu (20/11/2014) agar dekat dengan keluarganya. Pembalap Tim Marussia yang timnya melewatkan tiga balapan terakhir tahun ini sejak dinyatakan gulung tikar, itu tetap sadar dan dalam kondisi kritis.
"Bianchi tidak memperlambat kendaraan dengan cukup untuk menghindari kehilangan kontrol pada titik yang sama di jalur (Adrian) Sutil," demikian kesimpulan dari laporan setebal 396-halaman yang dirilis laman resmi FIA (www.fia.com).
Panel tersebut menemukan bahwa mobil Bianchi menghajar crane dalam kecepatan 126 kilometer per jam, dan mengatakan pelayanan medis tidak melakukan kesalahan dalam menangani Bianchi pasca tabrakan. "Semua penyelamatan dan prosedur medis sudah diikuti, dan kemanfaatan mereka dianggap telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyelematan Bianchi," kata laporan itu.
Bianchi menderita cedera serius sejak Ayrton Senna yang meninggal pada tahun 1994. Pembalap berusia 25 tahun itu sempat dirawat di pada rumah sakit Medical Center Mie Prefektur di Yokkaichi, Jepang, namun sudah dipindah ke rumah sakit di Nice, Prancis, Rabu (20/11/2014) agar dekat dengan keluarganya. Pembalap Tim Marussia yang timnya melewatkan tiga balapan terakhir tahun ini sejak dinyatakan gulung tikar, itu tetap sadar dan dalam kondisi kritis.
(sha)