Waktu Pembuktian Die Borussen
A
A
A
FRANKFURT - Borussia Dortmund sudah meminta maaf atas keterpurukan mereka di Bundesliga musim ini.
Sekarang mereka harus meyakinkan publik bisa keluar dari situasi itu dengan mengalahkan Hoffenheim di Signal Iduna Park, Sabtu (6/12). Die Borussen, julukan Dortmund, semakin tenggelam setelah menelan kekalahan 0-2 dari Eintracht Frankfurt di Commerzbank-Arena, Senin (1/12). Itu menjadi kekalahan kedelapan mereka di kompetisi musim ini. Imbasnya, pasukan Juergen Klopp terdampar di dasar klasemen.
Mereka harus melupakan impian menguasai takhta Jerman lantaran tertinggal 22 angka dari Bayern Muenchen sebagai pemuncak klasemen. Dortmund sudah memohon maaf atas kondisi itu dengan mentraktir bir para fanssetianya. Acara itu berlangsung pada Selasa (3/12) malam waktu setempat, sekaligus menjadi pesta perayaan Natal di sebuah klab. Sejumlah bintang seperti kapten Mats Hummels, Marco Reus, Ilkay Guendogan, Neven Subotic ikut memeriahkan acara itu.
Mereka menjadi bartender dadakan, menuangkan bir dan menyajikannya pada fansyang kabarnya berjumlah lebih dari 1.000 orang. ”Para pemain BVB memberikan tanda tangan selama dua setengah jam dan diakhiri dengan menyajikan bir. Terima kasih pada semua fans yang terus memberikan dukungan pada musim yang sebenarnya belum layak dirayakan,” demikian keterangan Dortmund, di laman resmi klub.
Selanjutnya tugas Dortmund adalah meraih angka penuh dari Hoffenheim. Kemenangan wajib diraih demi membuktikan kalau Shinji Kagawa dkk dapat bangkit. Hasil positif bisa membuka peluang keluar dari zona bahaya dan setidaknya dapat meredakan kekecewaan publik. Untuk saat ini, prioritas Dortmund bukan masuk empat besar, apalagi menjadi juara.
Mereka kini harus mencari cara agar bisa tetap bersaing di Bundesliga musim depan. Sebab, jika kalah lagi, mereka berpotensi turun kasta. Karena itu, determinasi sangat diperlukan karena rekor pertemuan tidak menjamin Dortmund bakal menang. Rekor Dortmund dengan Hoffenheim cukup bagus, yaitu 3 menang, 1 imbang, dan 1 kali kalah, tapi itu bukan garansi.
Faktanya, sebelum bentrok dengan Frankfurt, Dortmund tidak pernah kalah dari lima pertemuan terakhir, yakni 4 menang dan 1 imbang, tapi mereka malah tumbang. Tidak ada yang bisa dijadikan modal bagi Dortmund untuk dapat mengalahkan Hoffenheim, termasuk keangkeran Signal Iduna Park.
Musim ini mereka baru 2 kali menang di kandang, sisanya 3 kalah dan 1 imbang. Artinya, hanya mental juara yang bisa menolong Die Borussenmeraih tiga angka. Ini menjadi pekerjaan rumah Klopp. Dia harus bisa menjaga moral para pemainnya, terlebih dengan sorotan yang terus tertuju kepadanya. Apalagi, kabar beredar pelatih berusia 47 tahun itu akan dipecat jika gagal menjinakkan Hoffenheim.
”Saya tidak takut dipecat. Saya juga tidak butuh mosi percaya. Kami harus belajar tidak mengulang kesalahan. Saya tahu pertempuran di zona degradasi dan bagaimana keluar dari itu. Anda tidak menang dengan kedudukan 7-0 untuk keluar dari degradasi,” ucap Klopp.
M mirza
Sekarang mereka harus meyakinkan publik bisa keluar dari situasi itu dengan mengalahkan Hoffenheim di Signal Iduna Park, Sabtu (6/12). Die Borussen, julukan Dortmund, semakin tenggelam setelah menelan kekalahan 0-2 dari Eintracht Frankfurt di Commerzbank-Arena, Senin (1/12). Itu menjadi kekalahan kedelapan mereka di kompetisi musim ini. Imbasnya, pasukan Juergen Klopp terdampar di dasar klasemen.
Mereka harus melupakan impian menguasai takhta Jerman lantaran tertinggal 22 angka dari Bayern Muenchen sebagai pemuncak klasemen. Dortmund sudah memohon maaf atas kondisi itu dengan mentraktir bir para fanssetianya. Acara itu berlangsung pada Selasa (3/12) malam waktu setempat, sekaligus menjadi pesta perayaan Natal di sebuah klab. Sejumlah bintang seperti kapten Mats Hummels, Marco Reus, Ilkay Guendogan, Neven Subotic ikut memeriahkan acara itu.
Mereka menjadi bartender dadakan, menuangkan bir dan menyajikannya pada fansyang kabarnya berjumlah lebih dari 1.000 orang. ”Para pemain BVB memberikan tanda tangan selama dua setengah jam dan diakhiri dengan menyajikan bir. Terima kasih pada semua fans yang terus memberikan dukungan pada musim yang sebenarnya belum layak dirayakan,” demikian keterangan Dortmund, di laman resmi klub.
Selanjutnya tugas Dortmund adalah meraih angka penuh dari Hoffenheim. Kemenangan wajib diraih demi membuktikan kalau Shinji Kagawa dkk dapat bangkit. Hasil positif bisa membuka peluang keluar dari zona bahaya dan setidaknya dapat meredakan kekecewaan publik. Untuk saat ini, prioritas Dortmund bukan masuk empat besar, apalagi menjadi juara.
Mereka kini harus mencari cara agar bisa tetap bersaing di Bundesliga musim depan. Sebab, jika kalah lagi, mereka berpotensi turun kasta. Karena itu, determinasi sangat diperlukan karena rekor pertemuan tidak menjamin Dortmund bakal menang. Rekor Dortmund dengan Hoffenheim cukup bagus, yaitu 3 menang, 1 imbang, dan 1 kali kalah, tapi itu bukan garansi.
Faktanya, sebelum bentrok dengan Frankfurt, Dortmund tidak pernah kalah dari lima pertemuan terakhir, yakni 4 menang dan 1 imbang, tapi mereka malah tumbang. Tidak ada yang bisa dijadikan modal bagi Dortmund untuk dapat mengalahkan Hoffenheim, termasuk keangkeran Signal Iduna Park.
Musim ini mereka baru 2 kali menang di kandang, sisanya 3 kalah dan 1 imbang. Artinya, hanya mental juara yang bisa menolong Die Borussenmeraih tiga angka. Ini menjadi pekerjaan rumah Klopp. Dia harus bisa menjaga moral para pemainnya, terlebih dengan sorotan yang terus tertuju kepadanya. Apalagi, kabar beredar pelatih berusia 47 tahun itu akan dipecat jika gagal menjinakkan Hoffenheim.
”Saya tidak takut dipecat. Saya juga tidak butuh mosi percaya. Kami harus belajar tidak mengulang kesalahan. Saya tahu pertempuran di zona degradasi dan bagaimana keluar dari itu. Anda tidak menang dengan kedudukan 7-0 untuk keluar dari degradasi,” ucap Klopp.
M mirza
(ars)