Enrique Keluhkan Embargo Transfer Barca
A
A
A
BARCELONA - Pelatih Barcelona, Luis Enrique menyesalkan embargo transfer yang dialaminya klub Catalan, jelang bursa belanja pemain, Januari nanti. Pekan ini La Blaugrana -julukan Barca- kabarnya bakal mengajukan banding ke pengadilan arbitrasi untuk olahraga terkait sanksi FIFA tersebut.
Seperti diketahui Barca dihukum larangan 1 tahun tak bisa aktif di bursa transfer pemain oleh FIFA. Skuat besutan Enrique tidak boleh berbelanja pemain pada 2 kali bursa transfer yaitu musim dingin serta musim panas panas 2015. Hukuman ini ujung dari pembelian pemain di bawah usia 18 tahun yang dilakukan Barca.
Enrique mengaku larangan ini dapat menurunkan prestasi Barca dalam beberapa tahun kedepan. "Larangan mendatangkan pemain ini sangat rumit. Dengan level skuat saat ini, maka akan jadi masalah apabila tidak boleh menambah pemain. Kami harus tetap dengan skuat ini," ucap Enrique dilansir Football-Espana, Minggu (7/12).
Pekan ini Barca baru saja kalah dalam perebutan winger Real Mallorca, Marco Asensio yang memilih hijrah ke rival abadi mereka Real Madrid. "Tidak semua orang dapat memilih di antara Madrid dan Barca, kami harus menghormati keputusannya," tandasnya.
Seperti diketahui Barca dihukum larangan 1 tahun tak bisa aktif di bursa transfer pemain oleh FIFA. Skuat besutan Enrique tidak boleh berbelanja pemain pada 2 kali bursa transfer yaitu musim dingin serta musim panas panas 2015. Hukuman ini ujung dari pembelian pemain di bawah usia 18 tahun yang dilakukan Barca.
Enrique mengaku larangan ini dapat menurunkan prestasi Barca dalam beberapa tahun kedepan. "Larangan mendatangkan pemain ini sangat rumit. Dengan level skuat saat ini, maka akan jadi masalah apabila tidak boleh menambah pemain. Kami harus tetap dengan skuat ini," ucap Enrique dilansir Football-Espana, Minggu (7/12).
Pekan ini Barca baru saja kalah dalam perebutan winger Real Mallorca, Marco Asensio yang memilih hijrah ke rival abadi mereka Real Madrid. "Tidak semua orang dapat memilih di antara Madrid dan Barca, kami harus menghormati keputusannya," tandasnya.
(akr)