MMA Indonesia Hidup Kembali
A
A
A
JAKARTA - Para pelaku olahraga Mixed Martial Art (MMA) Indonesia dipastikan semringah. Aktivitas mereka sebagai fighter akan kembali tersalurkan dengan diluncurkannya Federasi Olahraga MMA Indonesia (FOMMI) di Jakarta, Sabtu (6/12).
Indonesia sebenarnya sempat memiliki dua organisasi MMA pada awal 2000-an, yakni Organisasi MMA Indonesia (OMMI) dan Federasi Olahraga Bela Diri Indonesia (FOBI). Namun, 10 tahun terakhir kedua organisasi itu tak lagi aktif, padahal klub-klub MMA berkembang.
”FOMMI lahir pada 10 November, bersamaan dengan Hari Pahlawan. Kami yakin FOMMI bisa membesarkan kembali olahraga MMA di Indonesia. Karena itu, kami akan berusaha keras membuat programprogram terbaik untuk kemajuan MMA Indonesia,” ujar Ketua Umum FOMMI Nurseto Budi Santoso saat work shopMMA sekaligus peluncuran FOMMI di Jakarta, Sabtu (6/12).
Menurut Nurseto, FOMMI akan konsisten meningkatkan kualitas pelaku MMA Tanah Air. Atlet, pelatih, klub/dojo MMA, dan promotor akan mendapat perhatian lebih tidak hanya bertanding, tapi juga kualitas pertandingannya. Karena itu, FOMMI sudah membuat aturan-aturan yang membuat pertandingan akan jauh lebih menggairahkan.
Bukan hanya bagi para pelaku MMA, juga akan memuaskan penonton dan pencinta olahraga tersebut. Menyangkut jaringan stasiun televisi yang akan menyiarkan ajangajang FOMMI, Ketua Bidang Humas FOMMI Marah Bangun menyatakan bahwa FOMMI akan melakukan penjajakan soal itu.
Sebab, menurut Marah Bangun, pertandingan MMA Indonesia memang harus dikemas secara entertaintdan itu sangat ideal jika disiarkan televisi baik secara langsung maupun tunda. Namun, untuk tahap awal, pihaknya lebih berkonsentrasi mencari fighterberkualitas. Karena itu, FOMMI menggelar seleksi atlet di Pintu Biru, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/12).
”Kami akan konsentrasi dulu mencari atlet berkualitas. Kan,tidak bagus juga kalau pertandingan disiarkan televisi, tapi kualitas atletnya belum bagus,” tandas Marah.
Raikhul Amar
Indonesia sebenarnya sempat memiliki dua organisasi MMA pada awal 2000-an, yakni Organisasi MMA Indonesia (OMMI) dan Federasi Olahraga Bela Diri Indonesia (FOBI). Namun, 10 tahun terakhir kedua organisasi itu tak lagi aktif, padahal klub-klub MMA berkembang.
”FOMMI lahir pada 10 November, bersamaan dengan Hari Pahlawan. Kami yakin FOMMI bisa membesarkan kembali olahraga MMA di Indonesia. Karena itu, kami akan berusaha keras membuat programprogram terbaik untuk kemajuan MMA Indonesia,” ujar Ketua Umum FOMMI Nurseto Budi Santoso saat work shopMMA sekaligus peluncuran FOMMI di Jakarta, Sabtu (6/12).
Menurut Nurseto, FOMMI akan konsisten meningkatkan kualitas pelaku MMA Tanah Air. Atlet, pelatih, klub/dojo MMA, dan promotor akan mendapat perhatian lebih tidak hanya bertanding, tapi juga kualitas pertandingannya. Karena itu, FOMMI sudah membuat aturan-aturan yang membuat pertandingan akan jauh lebih menggairahkan.
Bukan hanya bagi para pelaku MMA, juga akan memuaskan penonton dan pencinta olahraga tersebut. Menyangkut jaringan stasiun televisi yang akan menyiarkan ajangajang FOMMI, Ketua Bidang Humas FOMMI Marah Bangun menyatakan bahwa FOMMI akan melakukan penjajakan soal itu.
Sebab, menurut Marah Bangun, pertandingan MMA Indonesia memang harus dikemas secara entertaintdan itu sangat ideal jika disiarkan televisi baik secara langsung maupun tunda. Namun, untuk tahap awal, pihaknya lebih berkonsentrasi mencari fighterberkualitas. Karena itu, FOMMI menggelar seleksi atlet di Pintu Biru, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/12).
”Kami akan konsentrasi dulu mencari atlet berkualitas. Kan,tidak bagus juga kalau pertandingan disiarkan televisi, tapi kualitas atletnya belum bagus,” tandas Marah.
Raikhul Amar
(ftr)