Musim Depan, Bandung Raya Tanpa Pelita
A
A
A
BANDUNG - Musim depan semifinalis Indonesia Super League, klub asal Bandung dipastikan akan berganti. Jika sebelumnya ada embel-embel Pelita di depan kata Bandung Raya, musim depan dipastikan nama Pelita tidak ada lagi di tim yang ditinggalkan Bambang Pamungkas itu.
Namun untuk bisa merealisasikan keinginannya tersebut PT Kreasi Performa Pasundan (KPP) masih menunggu pengesahan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL). "Yang pasti, kami sudah mengajukan pergantian nama PBR menjadi Bandung Raya ke PT Liga. Sampai saat ini prosesnya masih berlangsung," ujar Direktur PT Kreasi Performa Pasundan (KPP), Marco Gracia Paulo.
Sejatinya, lanjut dia, pergantian nama tersebut bisa saja disahkan mengingat dalam aturan manual Liga Indonesia jika sebuah klub ingin merubah namanya diharuskan berjalan lebih dari dua musim. "Nah, PBR kan sudah dua musim berjalan. Jadi akan kita upayakan untuk mengganti nama menjadi Bandung Raya saja meski secara entitas, kami tetap PBR," jelasnya.
Nama Bandung Raya sendiri memang sudah tidak nampak asing lagi didengar para penikmat sepakbola tanah air. Nama tersebut merupakan sebuah klub yang pernah menjuarai Liga Indonesia kedua pada 1996 silam. Dejan Glusevic hingga Peri Sandria, menjadi nama-nama beken yang pernah membawa klub Bandung Raya juara pada saat itu.
Klub ini berdiri pada 1985 pada era kompetisi Galatama. Sejak tahun 1994, Bandung Raya berlaga di kompetisi Liga Indonesia yang merupakan penggabungan dari kompetisi Perserikatan dan Galatama. Bandung Raya berjuluk Maung Totol (Macan Tutul), karena wilayah Bandung Raya merupakan pusatnya Jawa Barat, sesuai dengan fauna identitas Jawa Barat yaitu Macan Tutul yang dalam bahasa sunda Maung Totol.
Bandung Raya membubarkan diri setelah Liga Indonesia 1996-1997 selesai dikarenakan krisis keuangan. Pada 2007, nama Bandung Raya kembali muncul di Divisi Tiga Zona Jawa Barat, di mana Bandung Raya gagal lolos ke tingkat Antarzona se-Jawa. Pada 2012, Ari D. Sutedi, pemilik 65% saham klub Bandung Raya, mengakuisisi seluruh saham Pelita Jaya dan mengganti nama klub tersebut menjadi Pelita Bandung Raya.
Pelita Bandung Raya akhirnya bermain di kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada musim 2012-2013. Di musim 2014, nama Pelita Bandung Raya kembali mencuat setelah berhasil menerobos babak semifinal mengalahkan para klub-klub besar lainnya seperti Persebaya Surabaya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC dan bahkan Persija Jakarta.
Namun untuk bisa merealisasikan keinginannya tersebut PT Kreasi Performa Pasundan (KPP) masih menunggu pengesahan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL). "Yang pasti, kami sudah mengajukan pergantian nama PBR menjadi Bandung Raya ke PT Liga. Sampai saat ini prosesnya masih berlangsung," ujar Direktur PT Kreasi Performa Pasundan (KPP), Marco Gracia Paulo.
Sejatinya, lanjut dia, pergantian nama tersebut bisa saja disahkan mengingat dalam aturan manual Liga Indonesia jika sebuah klub ingin merubah namanya diharuskan berjalan lebih dari dua musim. "Nah, PBR kan sudah dua musim berjalan. Jadi akan kita upayakan untuk mengganti nama menjadi Bandung Raya saja meski secara entitas, kami tetap PBR," jelasnya.
Nama Bandung Raya sendiri memang sudah tidak nampak asing lagi didengar para penikmat sepakbola tanah air. Nama tersebut merupakan sebuah klub yang pernah menjuarai Liga Indonesia kedua pada 1996 silam. Dejan Glusevic hingga Peri Sandria, menjadi nama-nama beken yang pernah membawa klub Bandung Raya juara pada saat itu.
Klub ini berdiri pada 1985 pada era kompetisi Galatama. Sejak tahun 1994, Bandung Raya berlaga di kompetisi Liga Indonesia yang merupakan penggabungan dari kompetisi Perserikatan dan Galatama. Bandung Raya berjuluk Maung Totol (Macan Tutul), karena wilayah Bandung Raya merupakan pusatnya Jawa Barat, sesuai dengan fauna identitas Jawa Barat yaitu Macan Tutul yang dalam bahasa sunda Maung Totol.
Bandung Raya membubarkan diri setelah Liga Indonesia 1996-1997 selesai dikarenakan krisis keuangan. Pada 2007, nama Bandung Raya kembali muncul di Divisi Tiga Zona Jawa Barat, di mana Bandung Raya gagal lolos ke tingkat Antarzona se-Jawa. Pada 2012, Ari D. Sutedi, pemilik 65% saham klub Bandung Raya, mengakuisisi seluruh saham Pelita Jaya dan mengganti nama klub tersebut menjadi Pelita Bandung Raya.
Pelita Bandung Raya akhirnya bermain di kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada musim 2012-2013. Di musim 2014, nama Pelita Bandung Raya kembali mencuat setelah berhasil menerobos babak semifinal mengalahkan para klub-klub besar lainnya seperti Persebaya Surabaya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC dan bahkan Persija Jakarta.
(bbk)