Genjot Fisik Pemain, PBSI Buat Terobosan Baru
A
A
A
JAKARTA - Guna memperbaiki fisik pebulu tangkis Indonesia, pengurus pusat PP PBSI membuat terobosan baru dengan meluncurkan buku Standarisasi Parameter Fisik bagi atlet pelatnas.
Nantinya buku tersebut akan didistrubusikan kepada klub-klub demi terciptanya keseragaman pelatihan fisik yang ideal bagi seorang atlet bulu tangkis. Buku yang disusun tim pengembangan PBSI ini berisi acuan dan standar baku terkait pembinaan di klub.
Tidak hanya itu saja, Sekjen PBSI Anton Subowo menerangkan bahwa kriteria fisik atlet masuk pelatnas pun telah disusun secara sistematis. Sehingga dengan adanya buku ini dapat melahirkan pebulu tangkis handal dengan fisik yang baik.
"Sekarang PBSI memiliki buku yang berisi kriteria parameter fisik dan akan disebarkan ke klub-klub. Sehingga PBSI menerima atlet masuk pelatnas juga ada dasarnya. Siapapun selama bisa memenuhi standard parameter fisik dan tentunya punya skill, bisa masuk ke pelatnas," terang Anton dikutip Badmintonindonesia, Senin (8/12).
"Kami mencoba meningkatkan standar klub, jadi saat menerima atlet, kami tinggal memoles saja," tambah Anton, dalam acara konferensi pers di Pelatnas Cipayung.
Dalam buku ini terdapat sejumlah kriteria parameter fisik diantaranya pembobotan parameter fisik yang terdiri dari Ketahanan (40%), Koordinasi (15%), Power (10%), Kekuatan Ketahanan (15%), Inti Stabilitas (10%), dan Push Up (10%).
Fisik menjadi salah satu aspek penting bagi seorang atlet bulutangkis. Tak heran jika dalam ajang Junior Master, sebuah kejuaraan yang bertujuan menginventarisasasi atlet-atlet muda berpotensi, aspek fisik memiliki bobot sebesar 30% dari total penilaian seorang atlet. Dimana teknik memiliki porsi 50% serta penilaian panelis sebesar 20%.
Nantinya buku tersebut akan didistrubusikan kepada klub-klub demi terciptanya keseragaman pelatihan fisik yang ideal bagi seorang atlet bulu tangkis. Buku yang disusun tim pengembangan PBSI ini berisi acuan dan standar baku terkait pembinaan di klub.
Tidak hanya itu saja, Sekjen PBSI Anton Subowo menerangkan bahwa kriteria fisik atlet masuk pelatnas pun telah disusun secara sistematis. Sehingga dengan adanya buku ini dapat melahirkan pebulu tangkis handal dengan fisik yang baik.
"Sekarang PBSI memiliki buku yang berisi kriteria parameter fisik dan akan disebarkan ke klub-klub. Sehingga PBSI menerima atlet masuk pelatnas juga ada dasarnya. Siapapun selama bisa memenuhi standard parameter fisik dan tentunya punya skill, bisa masuk ke pelatnas," terang Anton dikutip Badmintonindonesia, Senin (8/12).
"Kami mencoba meningkatkan standar klub, jadi saat menerima atlet, kami tinggal memoles saja," tambah Anton, dalam acara konferensi pers di Pelatnas Cipayung.
Dalam buku ini terdapat sejumlah kriteria parameter fisik diantaranya pembobotan parameter fisik yang terdiri dari Ketahanan (40%), Koordinasi (15%), Power (10%), Kekuatan Ketahanan (15%), Inti Stabilitas (10%), dan Push Up (10%).
Fisik menjadi salah satu aspek penting bagi seorang atlet bulutangkis. Tak heran jika dalam ajang Junior Master, sebuah kejuaraan yang bertujuan menginventarisasasi atlet-atlet muda berpotensi, aspek fisik memiliki bobot sebesar 30% dari total penilaian seorang atlet. Dimana teknik memiliki porsi 50% serta penilaian panelis sebesar 20%.
(bbk)