Ditagih Stadion Persija, Ahok: Saham Kami di Sana Ada Gak?
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi dingin soal tagihan stadion untuk Persija Jakarta yang pernah dijanjikan Joko Widodo ketika masih menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta. Pria yang akrab disapa Ahok itu berdalih bagaimana mau membangun jika Pemprov DKI tidak mempunyai saham atas klub kebanggaan masyarakat ibukota itu.
Menurut Ahok, jika memang ada janji seperti itu seharusnya Pemprov DKI memiliki saham di klub yang diberi julukan Macan Kemayoran. Persija Jakarta kini berada dibawah PT Persija Jaya.
"Kalau mau kita keluarin duit buat Persija boleh, cuma sahamnya mana ? Kalau kita yang keluar duit, kasih kita yang kelola dong," ungkap Ahok di Balai Kota, Selasa (9/12) kemarin.
Menurut Ahok seharusnya Persija tidak dimiliki oleh perorangan namun harusnya ada saham Pemprov DKI di klub tersebut. "Saya juga bingung kok Jakarta enak saja kasih Persija ke perorangan. Kalau mesti PT kenapa nggak semua BUMD jadi pembina. BUMD punya saham sehingga duit keluarnya jelas dan prestasi Persija juga jelas karena yang membantu Persija itu adalah BUMD," ungkapnya.
Ahok pun tidak ingin bila pengelola Persija menjual klub warga Jakarta tersebut dengan harga yang tidak wajar kepada Pemprov. Pasalnya bila dirunut kembali asal-usul Persija awalnya dikelola Pemprov DKI kemudian saat turun kebijakan klub sepak bola harus berbentuk perusahaan, justru Pemprov DKI tidak memiliki apapun di Persija.
"Mau berapa miliar, puluh apa ratus? Gila! Sama saja kita sudah tahu perusahaan kamu, langsung beli dokumen supaya kamu mau beli. Itu kan gawat kalau begitu," ungkapnya.
Menurut Ahok, jika memang ada janji seperti itu seharusnya Pemprov DKI memiliki saham di klub yang diberi julukan Macan Kemayoran. Persija Jakarta kini berada dibawah PT Persija Jaya.
"Kalau mau kita keluarin duit buat Persija boleh, cuma sahamnya mana ? Kalau kita yang keluar duit, kasih kita yang kelola dong," ungkap Ahok di Balai Kota, Selasa (9/12) kemarin.
Menurut Ahok seharusnya Persija tidak dimiliki oleh perorangan namun harusnya ada saham Pemprov DKI di klub tersebut. "Saya juga bingung kok Jakarta enak saja kasih Persija ke perorangan. Kalau mesti PT kenapa nggak semua BUMD jadi pembina. BUMD punya saham sehingga duit keluarnya jelas dan prestasi Persija juga jelas karena yang membantu Persija itu adalah BUMD," ungkapnya.
Ahok pun tidak ingin bila pengelola Persija menjual klub warga Jakarta tersebut dengan harga yang tidak wajar kepada Pemprov. Pasalnya bila dirunut kembali asal-usul Persija awalnya dikelola Pemprov DKI kemudian saat turun kebijakan klub sepak bola harus berbentuk perusahaan, justru Pemprov DKI tidak memiliki apapun di Persija.
"Mau berapa miliar, puluh apa ratus? Gila! Sama saja kita sudah tahu perusahaan kamu, langsung beli dokumen supaya kamu mau beli. Itu kan gawat kalau begitu," ungkapnya.
(bbk)