Loncat Indah Jatim Gagal Penuhi Target
A
A
A
SURABAYA - Target Jawa Timur mendulang tiga emas dari cabang olahraga loncat indah pupus sudah.
Di pertandingan hari terakhir kemarin, loncat indah Jatim hanya menambah satu medali emas dari dua emas yang diperebutkan di Kolam Renang Graha Residen, Surabaya, kemarin. Satu emas diraih Jatim dari nomor papan 3 meter putri atas nama Linar Betiliana. Linar memastikan medali emas dengan nilai tertinggi 336,00 poin, dari delapan lompatan yang dilakukan.
Sementara medali perak dan perunggu diraih atlet DKI Jakarta atas nama Ramadhani dan Maulidina. Seusai lomba, atlet yang biasa dipanggil Beti ini mengakui cukup tegang di pertandingan yang baru saja dilaluinya. Ketegangan muncul karena terbebani dengan target emas di pundaknya.
”Tadi sempat tegang karena sampai lompatan ke 7 nilainya masih seimbang, tapi lompatan terakhir memang menentukan. Saya bersyukur bisa menang,” tutur dara kelahiran Surabaya, 18 Desember 1999 itu. Dengan medali emas di tangan, maka Beti berhak membawa bonus mentas dari Jatim senilai Rp2,5 juta rupiah. Bonus ini diserahkan langsung Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung.
”Bonus ini juga sebagai perangsang bagi atlet lain agar berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,” ujar Erlangga. Meski mendapat tambahan satu emas, loncat indah total hanya mendulang dua emas. Padahal target awal, loncat indah diharapkan mendapat tiga emas. ”Memang dari semua cabor, kami terlepas dua emas, dan semua jatuh ke DKI Jakarta, berarti kini prediksi medali kami (Jatim dan DKI Jakarta) sama, yakni 41 medali emas, kami lihat di cabor lain nanti,” tandasnya.
Sementara perebutan medali di lintasan atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I berlangsung sengit. Dari total tujuh medali emas yang diperebutkan pada hari pertama kemarin, menyebar ke semua kontingen. Keunggulan tuan rumah Jawa Timur, di puncak klasemen perolehan sementara cabor atletik hanya ditentukan selisih medali perak. Total Jatim mendulang 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, disusul peringkat kedua Provinsi Aceh dengan 1 emas dan 2 perak.
Di posisi ketiga ada Sumatera Barat dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Empat emas lain dibagi rata kontingen Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Bengkulu.
”Persaingan memang ketat karena semua daerah punya andalan di masingmasing nomor, Jatim hanya selisih perak lebih banyak dari kontingen lain. Kami berharap besok cuaca juga bagus,” ujar Manager Event Atletik PON Remaja Catur Suprianto.
Rachmad tomy
Di pertandingan hari terakhir kemarin, loncat indah Jatim hanya menambah satu medali emas dari dua emas yang diperebutkan di Kolam Renang Graha Residen, Surabaya, kemarin. Satu emas diraih Jatim dari nomor papan 3 meter putri atas nama Linar Betiliana. Linar memastikan medali emas dengan nilai tertinggi 336,00 poin, dari delapan lompatan yang dilakukan.
Sementara medali perak dan perunggu diraih atlet DKI Jakarta atas nama Ramadhani dan Maulidina. Seusai lomba, atlet yang biasa dipanggil Beti ini mengakui cukup tegang di pertandingan yang baru saja dilaluinya. Ketegangan muncul karena terbebani dengan target emas di pundaknya.
”Tadi sempat tegang karena sampai lompatan ke 7 nilainya masih seimbang, tapi lompatan terakhir memang menentukan. Saya bersyukur bisa menang,” tutur dara kelahiran Surabaya, 18 Desember 1999 itu. Dengan medali emas di tangan, maka Beti berhak membawa bonus mentas dari Jatim senilai Rp2,5 juta rupiah. Bonus ini diserahkan langsung Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung.
”Bonus ini juga sebagai perangsang bagi atlet lain agar berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,” ujar Erlangga. Meski mendapat tambahan satu emas, loncat indah total hanya mendulang dua emas. Padahal target awal, loncat indah diharapkan mendapat tiga emas. ”Memang dari semua cabor, kami terlepas dua emas, dan semua jatuh ke DKI Jakarta, berarti kini prediksi medali kami (Jatim dan DKI Jakarta) sama, yakni 41 medali emas, kami lihat di cabor lain nanti,” tandasnya.
Sementara perebutan medali di lintasan atletik Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I berlangsung sengit. Dari total tujuh medali emas yang diperebutkan pada hari pertama kemarin, menyebar ke semua kontingen. Keunggulan tuan rumah Jawa Timur, di puncak klasemen perolehan sementara cabor atletik hanya ditentukan selisih medali perak. Total Jatim mendulang 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, disusul peringkat kedua Provinsi Aceh dengan 1 emas dan 2 perak.
Di posisi ketiga ada Sumatera Barat dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Empat emas lain dibagi rata kontingen Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Bengkulu.
”Persaingan memang ketat karena semua daerah punya andalan di masingmasing nomor, Jatim hanya selisih perak lebih banyak dari kontingen lain. Kami berharap besok cuaca juga bagus,” ujar Manager Event Atletik PON Remaja Catur Suprianto.
Rachmad tomy
(ars)