Herve Poncharal Terhipnotis Lihat Miller
A
A
A
PARIS - Manajer tim Yamaha Tech3, Herve Poncharal mengakui bahwa dirinya seakan terhipnotis dengan kepiawaian Jack Miller dalam mengendarai motor.
Meski demikian, Poncharal merasa menyesal ketika dirinya tidak berhasil membujuk penerus Casey Stoner untuk tampil bersama tim Yamaha di kelas utama MotoGP pada 2015 mendatang.
Joki kuda besi berkebangsaan Australia itu menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta balap motor saat dirinya bersaing ketat dengan Alex Marquez di kelas Moto3. Sayang, pada balapan terakhir ia kalah cepat dari adik kandung Marc Marquez, Alex. Sehingga dia harus puas berada sebagai runner up.
Kendati demikian, Miller tetap dianggap Poncharal sebagai pembalap fenomenal. Enam kemenangan di musim ini salah satu bukti mengapa bos Yamaha Tech3 itu begitu kesengsem melihat penampilan pembalap berusia 19 tahun.
"Saya sangat suka melihat Jack. Saya suka dengan dia karena kepribadian dan kepandaiannya dalam mengendarai motor. Kami sempat berbicara dengan ia dan manajemennya. Tapi sejak pertama Honda Racing Corporation (HRC) begitu ngotot ingin mengamankannya," ungkap Poncharal seperti dilansir dari laman MCN, Sabtu (13/12).
"Di Belanda adalah salah satu bukti bahwa hubungan HRC dengan Jack begitu dekat. Jadi dari awal memang kami berpikir bahwa tidak mungkin untuk mengamankan pembalap ini," tukasnya.
Meski demikian, Poncharal merasa menyesal ketika dirinya tidak berhasil membujuk penerus Casey Stoner untuk tampil bersama tim Yamaha di kelas utama MotoGP pada 2015 mendatang.
Joki kuda besi berkebangsaan Australia itu menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta balap motor saat dirinya bersaing ketat dengan Alex Marquez di kelas Moto3. Sayang, pada balapan terakhir ia kalah cepat dari adik kandung Marc Marquez, Alex. Sehingga dia harus puas berada sebagai runner up.
Kendati demikian, Miller tetap dianggap Poncharal sebagai pembalap fenomenal. Enam kemenangan di musim ini salah satu bukti mengapa bos Yamaha Tech3 itu begitu kesengsem melihat penampilan pembalap berusia 19 tahun.
"Saya sangat suka melihat Jack. Saya suka dengan dia karena kepribadian dan kepandaiannya dalam mengendarai motor. Kami sempat berbicara dengan ia dan manajemennya. Tapi sejak pertama Honda Racing Corporation (HRC) begitu ngotot ingin mengamankannya," ungkap Poncharal seperti dilansir dari laman MCN, Sabtu (13/12).
"Di Belanda adalah salah satu bukti bahwa hubungan HRC dengan Jack begitu dekat. Jadi dari awal memang kami berpikir bahwa tidak mungkin untuk mengamankan pembalap ini," tukasnya.
(sha)