Dukungan Silver Terkait Kaos ''I Can't Breathe'' Hanya Pencitraan
A
A
A
NEW YORK - Gelombang dukungan mengalir dari sejumlah pemain top NBA pada Eric Garner yang tewas di tangan polisi Juli lalu. Petinggi NBA, Adam Silver yang juga ikut buka suara yang pernyataannya mendukung aksi Lebron James Dkk dinilai oleh pengamat hanya sebagai pencitraan.
Sebelumnya, aksi tersebut dimotori oleh pemain Bulls, Derrick Rose yang mengenakan kaos I Can't Breathe sebelum bermain. Kaos tersebut dimaksudkan untuk mengenang kejadian tragis yang dialami Garner beberapa waktu lalu.
Garner adalah pria Afro-Amerika yang tewas karena dicekik polisi dalam sebuah upaya penahanan. Dalam sebuah rekaman, Garner sempat mengucapkan kata "Saya tak bisa bernafas" karena dicekik hingga akhirnya meninggal dunia.
Sayangnya, pihak yang berwenang tidak mendakwa polisi yang mencekik tersebut. Akibatnya, sejumlah pemain NBA pun menuntut kasus tersebut diselesaikan secara adil.
Setelah para pemain seperti James, Kobe Bryant and Derrick Rose yang membawa aksi sosial tersebut ke lapangan, Silver selaku Komisaris NBA beberapa waktu lalu juga memberi lampu hijau agar aksi tersebut bisa dilakukan oleh para pemain ke depannya.
Namun pengamat ESPN, Howard Bryant menilai jika hal tersebut dilakukan Silver hanya untuk merebut kepercayaan sebagai Komisaris NBA. Silver yang belum genap setahun menjabat sebagai orang nomor satu NBA, kini butuh dukungan dari pemain untuk tetap di percaya di kompetisi baskat paling prestisius itu.
"Dia (Silver) sadar jika NBA sejatinya adalah Liga-nya para pemain itu sendiri dan mereka akan membawanya ke mana pun. Jadi Anda memang harus percaya dengan apa yang mereka lakukan,'' ucap Byant dilansir reuters, Sabtu (13/12).
Sebelumnya, Silver menghukum mantan pemilik Los Angeles Clippers, Donald Sterling untuk komentar rasisnya beberapa waktu lalu. Namun, ia melarang Miami Heat dan Los Angeles Clippers mengenakan kaos sindiran pada Sterling sebelum laga dimulai.
Sebelumnya, aksi tersebut dimotori oleh pemain Bulls, Derrick Rose yang mengenakan kaos I Can't Breathe sebelum bermain. Kaos tersebut dimaksudkan untuk mengenang kejadian tragis yang dialami Garner beberapa waktu lalu.
Garner adalah pria Afro-Amerika yang tewas karena dicekik polisi dalam sebuah upaya penahanan. Dalam sebuah rekaman, Garner sempat mengucapkan kata "Saya tak bisa bernafas" karena dicekik hingga akhirnya meninggal dunia.
Sayangnya, pihak yang berwenang tidak mendakwa polisi yang mencekik tersebut. Akibatnya, sejumlah pemain NBA pun menuntut kasus tersebut diselesaikan secara adil.
Setelah para pemain seperti James, Kobe Bryant and Derrick Rose yang membawa aksi sosial tersebut ke lapangan, Silver selaku Komisaris NBA beberapa waktu lalu juga memberi lampu hijau agar aksi tersebut bisa dilakukan oleh para pemain ke depannya.
Namun pengamat ESPN, Howard Bryant menilai jika hal tersebut dilakukan Silver hanya untuk merebut kepercayaan sebagai Komisaris NBA. Silver yang belum genap setahun menjabat sebagai orang nomor satu NBA, kini butuh dukungan dari pemain untuk tetap di percaya di kompetisi baskat paling prestisius itu.
"Dia (Silver) sadar jika NBA sejatinya adalah Liga-nya para pemain itu sendiri dan mereka akan membawanya ke mana pun. Jadi Anda memang harus percaya dengan apa yang mereka lakukan,'' ucap Byant dilansir reuters, Sabtu (13/12).
Sebelumnya, Silver menghukum mantan pemilik Los Angeles Clippers, Donald Sterling untuk komentar rasisnya beberapa waktu lalu. Namun, ia melarang Miami Heat dan Los Angeles Clippers mengenakan kaos sindiran pada Sterling sebelum laga dimulai.
(bbk)