PSIS Butuh Pelatih Berwibawa
A
A
A
SEMARANG - Pelatih baru PSIS Semarang musim depan harus sosok yang berwibawa.Tidak harus menyandang seorang pelatih ternama, melainkan sosok yang bisa meracik skuad pemain muda agar performa tim bisa maksimal dalam setiap pertandingan.
CEO PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), perusahaan pengelola PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan, untuk bisa meracik pemain muda dan menjadikan pemain tersebut berkembang agar menjadi bintang, bukan perkara mudah.Dibutuhkan jam terbang dan kemampuan berkomunikasi yang baik.
“Kalau (meracik) pemain bintang, kabeh iso. Menangani pemain muda butuh keahlian dan kewibawaan dari sosok seorang pelatih,” ungkap pemilik nama asli Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, Selasa (16/12).
Tidak kalah penting, pelatih musim depan merupakan sosok yang jujur dalam memilih pemain.
Seleksi pemain harus dilakukan dengan cermat dan butuh waktu lebih dari satu hari.
Pelatih Mahesa Jenar musim lalu, Eko Riyadi, dinilai sebagai sosok yang cukup berhasil dalam membawa PSIS dimusim 2013/2014 menembus babak delapan besar.
Pelatih asli Semarang itu memiliki kemampuan dalam membentuk kerangka tim yang tangguh, meski bisa tanpa sosok pemain bintang berpengalaman. Musim lalu PSIS hanya dihuni oleh dua pemain berpengalaman Ronald Fagundez dan Julio Alcorse, serta di pemain lokal ada nama Hari Nur Yulianto.
Sisanya merupakan pemain di tim Divisi Utama di Jateng yang selama ini dinilai kurang diperhitungkan. Atas dasar itu, manajemen menginginkan sosok pelatih dengan tipikal seperti Eko Riyadi.
Sayang, mantan Pelatih Persitema Temanggung itu musim depan kemungkinan besar tenaganya tidak bisa lagi menjadi nakhoda tim karena larangan sanksi seumur hidup karena dituding terlibat dalam sepak bola gajah.
Yoyok mengaku hingga saat ini manajemen belum secara resmi mengajukan nama-nama pelatih untuk musim depan. Pihaknya sudah menginstruksikan kepada menajer tim untuk menginventarisir pelatih-pelatih lokal Semarang.
“Setidaknya nanti ada dua atau tiga nama yang akan diajukan. Tapi belum ada nama yang masuk ke saya, jadi saya belum bisa ngomong,” terang Ketua Komisi E DPRD Jateng ini.
Putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip ini menyatakan, pelatih yang akan diambil berasal dari Kota Lumpia. Alasannya, di Kota Atlas masih banyak pelatih-pelatih yang cukup mumpuni.
“Gudangnya pelatih hebat di sini dan tidak kalah dengan pelatih-pelatih nasional. Tentu kami tidak akan menggunakan Firmandoyo, karena masih menangani Pra PON Jateng, kan tidak enak, tapi pelatih yang sedang nganggur,” terangnya.
Dia menegaskan, persiapan PSIS tidak akan terganggu dengan belum ditunjukknya pelatih, karena pemain sudah ada dan hanya tinggal menambah sedikit kekurangan. Jika kick off Divisi Utama 2015 jadi digelar 19 Februari 2014, masih ada jeda waktu cukup panjang untuk seleksi pemain dan latihan.
“Soal persiapan tidak ada kendala,” sebut dia.
CEO PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), perusahaan pengelola PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan, untuk bisa meracik pemain muda dan menjadikan pemain tersebut berkembang agar menjadi bintang, bukan perkara mudah.Dibutuhkan jam terbang dan kemampuan berkomunikasi yang baik.
“Kalau (meracik) pemain bintang, kabeh iso. Menangani pemain muda butuh keahlian dan kewibawaan dari sosok seorang pelatih,” ungkap pemilik nama asli Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, Selasa (16/12).
Tidak kalah penting, pelatih musim depan merupakan sosok yang jujur dalam memilih pemain.
Seleksi pemain harus dilakukan dengan cermat dan butuh waktu lebih dari satu hari.
Pelatih Mahesa Jenar musim lalu, Eko Riyadi, dinilai sebagai sosok yang cukup berhasil dalam membawa PSIS dimusim 2013/2014 menembus babak delapan besar.
Pelatih asli Semarang itu memiliki kemampuan dalam membentuk kerangka tim yang tangguh, meski bisa tanpa sosok pemain bintang berpengalaman. Musim lalu PSIS hanya dihuni oleh dua pemain berpengalaman Ronald Fagundez dan Julio Alcorse, serta di pemain lokal ada nama Hari Nur Yulianto.
Sisanya merupakan pemain di tim Divisi Utama di Jateng yang selama ini dinilai kurang diperhitungkan. Atas dasar itu, manajemen menginginkan sosok pelatih dengan tipikal seperti Eko Riyadi.
Sayang, mantan Pelatih Persitema Temanggung itu musim depan kemungkinan besar tenaganya tidak bisa lagi menjadi nakhoda tim karena larangan sanksi seumur hidup karena dituding terlibat dalam sepak bola gajah.
Yoyok mengaku hingga saat ini manajemen belum secara resmi mengajukan nama-nama pelatih untuk musim depan. Pihaknya sudah menginstruksikan kepada menajer tim untuk menginventarisir pelatih-pelatih lokal Semarang.
“Setidaknya nanti ada dua atau tiga nama yang akan diajukan. Tapi belum ada nama yang masuk ke saya, jadi saya belum bisa ngomong,” terang Ketua Komisi E DPRD Jateng ini.
Putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip ini menyatakan, pelatih yang akan diambil berasal dari Kota Lumpia. Alasannya, di Kota Atlas masih banyak pelatih-pelatih yang cukup mumpuni.
“Gudangnya pelatih hebat di sini dan tidak kalah dengan pelatih-pelatih nasional. Tentu kami tidak akan menggunakan Firmandoyo, karena masih menangani Pra PON Jateng, kan tidak enak, tapi pelatih yang sedang nganggur,” terangnya.
Dia menegaskan, persiapan PSIS tidak akan terganggu dengan belum ditunjukknya pelatih, karena pemain sudah ada dan hanya tinggal menambah sedikit kekurangan. Jika kick off Divisi Utama 2015 jadi digelar 19 Februari 2014, masih ada jeda waktu cukup panjang untuk seleksi pemain dan latihan.
“Soal persiapan tidak ada kendala,” sebut dia.
(wbs)