Nakamoto Berharap Efek Rossi
A
A
A
SABADELL - Wakil presiden HRC Shuhei Nakamoto menerangkan ada sedikit hal positif dari Dani Pedrosa sejak dia melakukan pergantian kepala mekanik di musim depan.
Setelah mengalami musim yang buruk selama 12 tahun bersama Mike Leitner. Pedrosa akhirnya memilih untuk melengserkan kepala mekaniknya itu dan menggantikannya dengan Ramon Aurin.
Pedrosa berharap dengan keberhasilan ini dia bisa meniru keberhasilan Valentino Rossi di ajang balap motor bergengsi ini. Efek Rossi, istilah itulah yang diciptakan joki kuda besi Repsol Honda untuk mendeskripsikan pengaruh kepopuleran juara sembilan kali MotoGP.
Pasalnya berkat pergantian Jeremy Burgess dengan Silvano Galbusera, juara dunia sembilan kali dari tim Movistar Yamaha itu bisa tampil kompetitif lagi. Sebab Rossi mampu memenangkan dua balapan dan 11 kali naik podium di musim ini. Itulah yang membuat Pedrosa berpikir untuk mengganti kepala mekanik pada musim depan.
Artinya, dengan perubahan kepala mekanik ini Nakamoto berharap "efek Rossi" bisa terasa di musim depan. "Jujur, saya sangat terkejut ketika Pedrosa melakukan pergantian kepala mekanik. Tapi disisi lain saya hanya menganggap bahwa itu merupakan kabar baik, karena dia seperti mendapat suntikan motivasi baru. Jika apa yang dilakukannya itu semata-mata untuk perubahan, maka saya akan mendukungnya," terang Pedrosa dikutip Speedweek, Kamis (18/12).
"Saya pikir Aurin bisa meningkatkan performa balap Pedrosa. Valentino adalah contoh yang sangat baik, meski sudah berusia 35 tahun, namun dia mampu memperbaiki kekurangan dan mau belajar dengan kepala mekanik barunya tersebut. Dani jauh lebih muda, sehingga waktu akan memberitahu apa yang dapat menyebabkan perubahan dalam dirinya," tukasnya.
Aurin sendiri bukan orang asing di kalangan HRC, karena dia pernah bekerja di pabrikan Jepang ini selama beberapa tahun.
Setelah mengalami musim yang buruk selama 12 tahun bersama Mike Leitner. Pedrosa akhirnya memilih untuk melengserkan kepala mekaniknya itu dan menggantikannya dengan Ramon Aurin.
Pedrosa berharap dengan keberhasilan ini dia bisa meniru keberhasilan Valentino Rossi di ajang balap motor bergengsi ini. Efek Rossi, istilah itulah yang diciptakan joki kuda besi Repsol Honda untuk mendeskripsikan pengaruh kepopuleran juara sembilan kali MotoGP.
Pasalnya berkat pergantian Jeremy Burgess dengan Silvano Galbusera, juara dunia sembilan kali dari tim Movistar Yamaha itu bisa tampil kompetitif lagi. Sebab Rossi mampu memenangkan dua balapan dan 11 kali naik podium di musim ini. Itulah yang membuat Pedrosa berpikir untuk mengganti kepala mekanik pada musim depan.
Artinya, dengan perubahan kepala mekanik ini Nakamoto berharap "efek Rossi" bisa terasa di musim depan. "Jujur, saya sangat terkejut ketika Pedrosa melakukan pergantian kepala mekanik. Tapi disisi lain saya hanya menganggap bahwa itu merupakan kabar baik, karena dia seperti mendapat suntikan motivasi baru. Jika apa yang dilakukannya itu semata-mata untuk perubahan, maka saya akan mendukungnya," terang Pedrosa dikutip Speedweek, Kamis (18/12).
"Saya pikir Aurin bisa meningkatkan performa balap Pedrosa. Valentino adalah contoh yang sangat baik, meski sudah berusia 35 tahun, namun dia mampu memperbaiki kekurangan dan mau belajar dengan kepala mekanik barunya tersebut. Dani jauh lebih muda, sehingga waktu akan memberitahu apa yang dapat menyebabkan perubahan dalam dirinya," tukasnya.
Aurin sendiri bukan orang asing di kalangan HRC, karena dia pernah bekerja di pabrikan Jepang ini selama beberapa tahun.
(bbk)