Klub Jatim Rajai Divisi Utama
A
A
A
MALANG - Jawa Timur bakal tetap merajai pentas kompetisi Divisi Utama 2015 nanti. Sebanyak 14 tim bakal bertarung di level ini dan jumlah tersebut mempertahankan rekor terbanyak dibanding provinsi lain.
Sebenarnya ada beberapa tim yang terhapus atau degradasi dari level kedua, yakni Perseta Tulungagung, Persinga Nganjuk, Deltras Sidoarjo, serta Persid Jember. Namun ada kontestan baru, termasuk Persepam Madura United sebagai degradator ISL musim kemarin.
Juga tiga tim yang musim ini promosi, yakni Perssu Sumenep, Persatu Tuban, serta Laga FC. Dengan tambahan empat tim itu, jumlah kontestan Divisi Utama dipastikan sama persis seperti musim 2014 silam.
Yang menjadi pertanyaan adalah kans tim-tim tersebut promosi ke level ISL. Sebab musim 2014 lalu sama sekali tidak ada tim yang berhasil menembus level tertinggi. Tim terakhir yang mentas dari Divisi Utama adalah Persik Kediri dan Persebaya Surabaya pada 2013.
Sudah menjadi rahasia umum, Divisi Utama diisi tim-tim dengan pendanaan yang terbatas. Bahkan sejumlah tim Jawa Timur menjadi spesialis level ini, catat saja Mojokerto Putra FC, PSBI dan PSBK Blitar, Madiun Putra, serta Persekam Metro Malang.
"Saya prediksi situasinya akan tetap sama. Tidak banyak tim Jawa Timur yang serius ke ISL dengan pendanaan besar. Mungkin Persepam Madura United yang memiliki tekad besar untuk kembali ke ISL," kata Hadi Santoso, pengamat sepakbola Surabaya.
Malah menurutnya tak menutup kemungkinan ada yang kembali terjatuh ke level amatir lagi musim depan. Tergantung kondisi finansial tim yang selama ini dikenal sangat fluktuatif alias tidak stabil setiap musimnya.
Idealnya, kata Hadi, Jawa Timur bisa menambah tim ISL jika melihat melimpahnya kontestan di Divisi Utama. Sayangnya itu tidak semudah yang dibayangkan karena tiap daerah memiliki potensi yang berbeda, terutama dalam hal kekuatan sponsorship.
"Sebenarnya tidak harus ke ISL, asalkan tim-tim tersebut memiliki visi jelas untuk menumbuhkan potensi pemain-pemain muda. Keberadaan tim-tim itu bisa sangat berguna bagi talenta pemain di daerah," jelas dia.
Hadi memberikan contoh beberapa eks legiun tim nasional U-19 yang pernah menjuarai AFF Youth Championship 2013. Mereka berasal dari tim seperti Persinga Ngawi, Persekap Pasuruan, serta Persid Jember.
"Logikanya, buat apa promosi ke ISL kalau kemudian kesulitan karena krisis finansial. Lebih baik konsepnya untuk pemain muda, sehingga banyak bakat-bakat dari daerah yang bisa diserap," tandas dia.(kukuh setyawan)
Kontestan Divisi Utama dari Jawa Timur:
- Madiun Putra
- Persinga Ngawi
- PSBI Blitar
- PSBK Blitar
- Mojokerto Putra
- Persekam Metro Malang
- Persida Sidoarjo
- Persekap Pasuruan
- Persebo Bondowoso
- Persewangi Banyuwangi
- Persepam Madura United*
- Perssu Sumenep**
- Persatu Tuban**
- Laga FC**
(*) Degradasi dari ISL
(**) Promosi dari Liga Nusantara
Sebenarnya ada beberapa tim yang terhapus atau degradasi dari level kedua, yakni Perseta Tulungagung, Persinga Nganjuk, Deltras Sidoarjo, serta Persid Jember. Namun ada kontestan baru, termasuk Persepam Madura United sebagai degradator ISL musim kemarin.
Juga tiga tim yang musim ini promosi, yakni Perssu Sumenep, Persatu Tuban, serta Laga FC. Dengan tambahan empat tim itu, jumlah kontestan Divisi Utama dipastikan sama persis seperti musim 2014 silam.
Yang menjadi pertanyaan adalah kans tim-tim tersebut promosi ke level ISL. Sebab musim 2014 lalu sama sekali tidak ada tim yang berhasil menembus level tertinggi. Tim terakhir yang mentas dari Divisi Utama adalah Persik Kediri dan Persebaya Surabaya pada 2013.
Sudah menjadi rahasia umum, Divisi Utama diisi tim-tim dengan pendanaan yang terbatas. Bahkan sejumlah tim Jawa Timur menjadi spesialis level ini, catat saja Mojokerto Putra FC, PSBI dan PSBK Blitar, Madiun Putra, serta Persekam Metro Malang.
"Saya prediksi situasinya akan tetap sama. Tidak banyak tim Jawa Timur yang serius ke ISL dengan pendanaan besar. Mungkin Persepam Madura United yang memiliki tekad besar untuk kembali ke ISL," kata Hadi Santoso, pengamat sepakbola Surabaya.
Malah menurutnya tak menutup kemungkinan ada yang kembali terjatuh ke level amatir lagi musim depan. Tergantung kondisi finansial tim yang selama ini dikenal sangat fluktuatif alias tidak stabil setiap musimnya.
Idealnya, kata Hadi, Jawa Timur bisa menambah tim ISL jika melihat melimpahnya kontestan di Divisi Utama. Sayangnya itu tidak semudah yang dibayangkan karena tiap daerah memiliki potensi yang berbeda, terutama dalam hal kekuatan sponsorship.
"Sebenarnya tidak harus ke ISL, asalkan tim-tim tersebut memiliki visi jelas untuk menumbuhkan potensi pemain-pemain muda. Keberadaan tim-tim itu bisa sangat berguna bagi talenta pemain di daerah," jelas dia.
Hadi memberikan contoh beberapa eks legiun tim nasional U-19 yang pernah menjuarai AFF Youth Championship 2013. Mereka berasal dari tim seperti Persinga Ngawi, Persekap Pasuruan, serta Persid Jember.
"Logikanya, buat apa promosi ke ISL kalau kemudian kesulitan karena krisis finansial. Lebih baik konsepnya untuk pemain muda, sehingga banyak bakat-bakat dari daerah yang bisa diserap," tandas dia.(kukuh setyawan)
Kontestan Divisi Utama dari Jawa Timur:
- Madiun Putra
- Persinga Ngawi
- PSBI Blitar
- PSBK Blitar
- Mojokerto Putra
- Persekam Metro Malang
- Persida Sidoarjo
- Persekap Pasuruan
- Persebo Bondowoso
- Persewangi Banyuwangi
- Persepam Madura United*
- Perssu Sumenep**
- Persatu Tuban**
- Laga FC**
(*) Degradasi dari ISL
(**) Promosi dari Liga Nusantara
(wbs)