Target di Bawah 10 Ronde
A
A
A
PONTIANAK - Petinju Indonesia Daud ”Cino” Yordan berambisi menganvaskan Ronald Pontillas dari Filipina di Gedung Olahraga (GOR) Pangsuma, Pontianak, Kalimantan Barat, nanti malam. Daud memburu kemenangan KO.
Pertarungan yang akan disiarkan langsung RCTI tersebut tak ingin dilewatkan Daud demi meraih gelar juara dunia kelas ringan 61,2 kg versi WBO (World Boxing Organization). Petinju berusia 27 tahun itu menegaskan pertarungan nanti malam akan panggung terbaik setelah absen satu tahun.
Terakhir kali dia naik ring adalah saat menghadapi Sipho Taliwe di Australia, Desember tahun lalu. ”Saya sudah tiga bulan mempersiapkan pertandingan dan merasa masih yang terbaik di kelas saya. Jadi, saya akan tampil agresif dan merebut kemenangan,” ujar Daud. Memiliki rekor positif melawan petinju Thailand, Daud merasa Pontillas berada pada level yang tidak harus ditakuti.
”Saya tidak ingin bertanding lebih dari 12 ronde. Bahkan, saya yakin bisa menang KO dengan cepat. Bisa lebih cepat tidak lebih dari 10 ronde,” tandasnya. Gaya tangan kidal lawan yang sering menyulitkan bukan masalah besar. ”Saya sudah lebih dari delapan kali melawan petinju kidal. Tapi bagi saya, petinju kidal bukan menjadi lawan sulit. Saya akan fokus di setiap ronde dan terus menyerang lawan hingga mampu menang KO,” tandas petinju dengan rekor 31 kali menang (23 menang KO) dan 3 kali kalah.
Saat timbang badan di Tugu Khatulistiwa, Pontianak, Kalbar, Daud memiliki bobot sangat ideal dengan 60,6 kg. Berbeda dengan Pontillas yang sempat mengalami over62,1 kg sebelum turun menjadi mencapai 61,1 kg setelah melakukan joging selama setengah jam. Pelatih sekaligus kakak kandung Daud Yordan, Damianus Yordan tak kalah optimistis. Dia merasa yakin Pontillas akan menjadi petinju keenam yang dibuat KO di atas ring.
Sebelumnya Daud pernah mencatat kemenangan KO atas Robert Allanic, Ricky Sismundo pada 2010, Christian Abila (2010), dan Lorenzo Villanueva (2012). Namun, dia meminta Daud tetap waspada. ”Setiap ronde harus diwaspadai. Yang penting jangan terlalu overconfidence saja. Sebab, pertahanan terbaik adalah menyerang. Saya yakin Pontillas akan adu pukul. Saya sudah memberi Daud arahan agar tidak terpancing dengan lawan,” ucap Damianus.
Sementara itu, Pontillas berharap bisa menunjukkan penampilan terbaiknya di laga tersebut. Meski kaki kanannya sempat mengalami kram seusai melakukan timbang badan, dia merasa siap untuk bertanding di pertarungannya itu. ”Saya tidak tahu ronde ke-berapa saya bisa menjatuhkannya. Namun, saya tetap akan melakukan beberapa pukulan-pukulan dengan baik,” ucap Pontillas.
”Daud merupakan petinju lebih baik dari saya. Tapi, saya akan berusaha sebaik-baiknya dan juga yakin bisa menang KO di laga itu,” paparnya.
Raikhul amar
Pertarungan yang akan disiarkan langsung RCTI tersebut tak ingin dilewatkan Daud demi meraih gelar juara dunia kelas ringan 61,2 kg versi WBO (World Boxing Organization). Petinju berusia 27 tahun itu menegaskan pertarungan nanti malam akan panggung terbaik setelah absen satu tahun.
Terakhir kali dia naik ring adalah saat menghadapi Sipho Taliwe di Australia, Desember tahun lalu. ”Saya sudah tiga bulan mempersiapkan pertandingan dan merasa masih yang terbaik di kelas saya. Jadi, saya akan tampil agresif dan merebut kemenangan,” ujar Daud. Memiliki rekor positif melawan petinju Thailand, Daud merasa Pontillas berada pada level yang tidak harus ditakuti.
”Saya tidak ingin bertanding lebih dari 12 ronde. Bahkan, saya yakin bisa menang KO dengan cepat. Bisa lebih cepat tidak lebih dari 10 ronde,” tandasnya. Gaya tangan kidal lawan yang sering menyulitkan bukan masalah besar. ”Saya sudah lebih dari delapan kali melawan petinju kidal. Tapi bagi saya, petinju kidal bukan menjadi lawan sulit. Saya akan fokus di setiap ronde dan terus menyerang lawan hingga mampu menang KO,” tandas petinju dengan rekor 31 kali menang (23 menang KO) dan 3 kali kalah.
Saat timbang badan di Tugu Khatulistiwa, Pontianak, Kalbar, Daud memiliki bobot sangat ideal dengan 60,6 kg. Berbeda dengan Pontillas yang sempat mengalami over62,1 kg sebelum turun menjadi mencapai 61,1 kg setelah melakukan joging selama setengah jam. Pelatih sekaligus kakak kandung Daud Yordan, Damianus Yordan tak kalah optimistis. Dia merasa yakin Pontillas akan menjadi petinju keenam yang dibuat KO di atas ring.
Sebelumnya Daud pernah mencatat kemenangan KO atas Robert Allanic, Ricky Sismundo pada 2010, Christian Abila (2010), dan Lorenzo Villanueva (2012). Namun, dia meminta Daud tetap waspada. ”Setiap ronde harus diwaspadai. Yang penting jangan terlalu overconfidence saja. Sebab, pertahanan terbaik adalah menyerang. Saya yakin Pontillas akan adu pukul. Saya sudah memberi Daud arahan agar tidak terpancing dengan lawan,” ucap Damianus.
Sementara itu, Pontillas berharap bisa menunjukkan penampilan terbaiknya di laga tersebut. Meski kaki kanannya sempat mengalami kram seusai melakukan timbang badan, dia merasa siap untuk bertanding di pertarungannya itu. ”Saya tidak tahu ronde ke-berapa saya bisa menjatuhkannya. Namun, saya tetap akan melakukan beberapa pukulan-pukulan dengan baik,” ucap Pontillas.
”Daud merupakan petinju lebih baik dari saya. Tapi, saya akan berusaha sebaik-baiknya dan juga yakin bisa menang KO di laga itu,” paparnya.
Raikhul amar
(ars)