Sepak Bola Butuh Dukungan Bukan Kata-Kata
A
A
A
JAKARTA - Direktur kompetisi PSSI, Tommy Welly mengatakan tidak ada tim nasional manapun yang belum pernah merasakan kekalahan. Itu sebagaimana disampaikan dalam acara diskusi Polemik, Sindo Trijaya, bertajuk Sepak Bola adalah Kita, Sabtu (20/12/2014).
Komentar ini muncul terkait menurunnya prestasi sepak bola Tanah Air. Permasalahan yang masih hangat diperbincangkan adalah ketika timnas Indonesia gagal di Piala AFF 2014. Hal tersebut semakin diperuncing dengan adanya skandal sepak bola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Mengembalikan reputasi sepak bola Indonesia di mata masyarakat bukan permasalahan yang berat. Pria yang akrab disapa bung Toel itu berkata PSSI sebenarnya mudah untuk mengambil kepercayaan itu, namun ketika dukungan dari pemerintah tidak ada. Maka semuanya akan sia-sia.
"Apakah ada timnas yang tidak pernah kalah? Mulai saat ini kita harus komitmen untuk kembangkan pemain muda. Kalau pemerintah ingin terlibat kita senang. Gelontorkanlah dana ke lahan yang benar. Sepak bola itu perlu di bangun dan bukan kata-kata. Jika pemerintah menginginkan prestasi, maka kami butuh dukungan," tegas Toel.
Permasalahan prestasi sepak bola belum juga tersentuh dengan baik, tiba-tiba muncul wacana pembentukan Tim 9 oleh Menpora Imam Nahrawi. Lahirnya Tim 9 sempat melahirkan persepsi campur tangannya pemerintah ke PSSI.
Di sisi lain PSSI berdalih pemerintah tidak boleh mencampuri urusan PSSI mengingat selama ini PSSI terikat dengan statuta FIFA. Bahkan jika pemerintah terlalu ikut campur, sangat mungkin keanggotaan Indonesia di FIFA bakal dibekukan.
"Saya terima kalau pemerintah mau masuk ke PSSI. Tapi yang sifatnya mendukung dan bukan untuk mengintervensi. Inilah yang dilakukan negara lain, tapi tidak di Indonesia," timpal Djamal Aziz, Anggota Komite Eksekutif PSSI.
Komentar ini muncul terkait menurunnya prestasi sepak bola Tanah Air. Permasalahan yang masih hangat diperbincangkan adalah ketika timnas Indonesia gagal di Piala AFF 2014. Hal tersebut semakin diperuncing dengan adanya skandal sepak bola gajah yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Mengembalikan reputasi sepak bola Indonesia di mata masyarakat bukan permasalahan yang berat. Pria yang akrab disapa bung Toel itu berkata PSSI sebenarnya mudah untuk mengambil kepercayaan itu, namun ketika dukungan dari pemerintah tidak ada. Maka semuanya akan sia-sia.
"Apakah ada timnas yang tidak pernah kalah? Mulai saat ini kita harus komitmen untuk kembangkan pemain muda. Kalau pemerintah ingin terlibat kita senang. Gelontorkanlah dana ke lahan yang benar. Sepak bola itu perlu di bangun dan bukan kata-kata. Jika pemerintah menginginkan prestasi, maka kami butuh dukungan," tegas Toel.
Permasalahan prestasi sepak bola belum juga tersentuh dengan baik, tiba-tiba muncul wacana pembentukan Tim 9 oleh Menpora Imam Nahrawi. Lahirnya Tim 9 sempat melahirkan persepsi campur tangannya pemerintah ke PSSI.
Di sisi lain PSSI berdalih pemerintah tidak boleh mencampuri urusan PSSI mengingat selama ini PSSI terikat dengan statuta FIFA. Bahkan jika pemerintah terlalu ikut campur, sangat mungkin keanggotaan Indonesia di FIFA bakal dibekukan.
"Saya terima kalau pemerintah mau masuk ke PSSI. Tapi yang sifatnya mendukung dan bukan untuk mengintervensi. Inilah yang dilakukan negara lain, tapi tidak di Indonesia," timpal Djamal Aziz, Anggota Komite Eksekutif PSSI.
(bbk)