Ditekuk Thailand, Futsal Putra Cuma Perak
A
A
A
PALEMBANG - Tim futsal putra Indonesia bernasib sama dengan tim putri. Fhandy Permana dkk tak berkutik melawan Thailand pada final ASEAN University Games (AUG) XVII 2014 di GOR Ranau, Palembang Sabtu, (20/12/2014). Merah Putih menyerah 0-4.
Sebelumnya, atau Jumat (19/12), tim futsal putri Indonesia menjadi korban keganasan tim putri Thailand 3-7 di final, dan harus puas meraih perak. Sialnya, tim putra tak mampu membalas dan gagal mencetak gol di depan publik sendiri. Empat gol Thailand dicetak Nawin Rattanawongswas pada menit ke-12, Warut Wansama Aeo (29), Pornmongkol Srisubseang (30), dan Na Tee Thusiri (39).
Pada babak pertama, semangat Pasukan Vennard V. Victor terlihat berkobar, dan terus memberikan tekanan ke pertahanan Thailand. Namun, serangan Indonesia tidak membuat Thailand kesulitan. Pemain Indonesia justru mudah kehilangan bola begitu masuk zona pertahanan Thailand.
Indonesia kehilangan penguasaan bola pada menit ke-12 yang membuat Nawin sukses memanfaatkan kemelut di depan gawang. Tendangan keras tidak mampu di bendung penjaga gawang Gerry Ferdinandu, dan skor 0-1 untuk Thailand bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua Thailand bermain lebih agresif hingga dua gol tercipta dalam waktu berdekatan melalui Warut Wansama Aeo dan Pornmongkol Srisubseang. Indonesia mencoba memberikan perlawanan. Namun, alih-alih mencetak gol, Indonesia justru kebobolan melalui Na Tee Thusiri.
“Jujur saja persiapan sangat minim, hanya punya waktu tujuh hari untuk mengumpulkan mereka semua. Sebaiknya kalau mau ikut event Internasional pemerintah harusnya memberikan banyak kesempatan dan waktu melakukan persiapan,” kata Vennard.
Vennard mengatakan, anak asuhnya tidak kalah teknik dan dia pun tidak kalah taktik. Hanya saja, kondisi fisik para pemain Indonesia kurang terbina karena kurangnya waktu persiapan. “Kami hanya kurang waktu persiapan. Kalau fisik pemain bagus, kami bisa lakukan finising dengan baik. Tentunya bisa banyak membuat gol dan ceritannya tidak akan seperti ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, atau Jumat (19/12), tim futsal putri Indonesia menjadi korban keganasan tim putri Thailand 3-7 di final, dan harus puas meraih perak. Sialnya, tim putra tak mampu membalas dan gagal mencetak gol di depan publik sendiri. Empat gol Thailand dicetak Nawin Rattanawongswas pada menit ke-12, Warut Wansama Aeo (29), Pornmongkol Srisubseang (30), dan Na Tee Thusiri (39).
Pada babak pertama, semangat Pasukan Vennard V. Victor terlihat berkobar, dan terus memberikan tekanan ke pertahanan Thailand. Namun, serangan Indonesia tidak membuat Thailand kesulitan. Pemain Indonesia justru mudah kehilangan bola begitu masuk zona pertahanan Thailand.
Indonesia kehilangan penguasaan bola pada menit ke-12 yang membuat Nawin sukses memanfaatkan kemelut di depan gawang. Tendangan keras tidak mampu di bendung penjaga gawang Gerry Ferdinandu, dan skor 0-1 untuk Thailand bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua Thailand bermain lebih agresif hingga dua gol tercipta dalam waktu berdekatan melalui Warut Wansama Aeo dan Pornmongkol Srisubseang. Indonesia mencoba memberikan perlawanan. Namun, alih-alih mencetak gol, Indonesia justru kebobolan melalui Na Tee Thusiri.
“Jujur saja persiapan sangat minim, hanya punya waktu tujuh hari untuk mengumpulkan mereka semua. Sebaiknya kalau mau ikut event Internasional pemerintah harusnya memberikan banyak kesempatan dan waktu melakukan persiapan,” kata Vennard.
Vennard mengatakan, anak asuhnya tidak kalah teknik dan dia pun tidak kalah taktik. Hanya saja, kondisi fisik para pemain Indonesia kurang terbina karena kurangnya waktu persiapan. “Kami hanya kurang waktu persiapan. Kalau fisik pemain bagus, kami bisa lakukan finising dengan baik. Tentunya bisa banyak membuat gol dan ceritannya tidak akan seperti ini,” pungkasnya.
(sha)