Rabat Cibir Kegagalan Lorenzo-Pedrosa
A
A
A
BARCELONA - Tito Rabat mencibir kegagalan Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa di musim ini. Juara dunia Moto2 menyebut jika Marc Marquez menjadikan kedua bintang MotoGP itu kesulitan menemukan performa terbaiknya.
Keberhasilan Tito Rabat menggondol mahkota juara di kelas Moto2 tidak terlepas dari peran joki kuda besi Repsol Honda. Betapa tidak, pembalap kelahiran Barcelona, Spanyol, 25 Mei 1989 itu pernah menimba ilmu alias berlatih bersama-sama dengan juara MotoGP dua kali di tim Ruefa.
Ruefa adalah tempat pacuan kuda besi dekat Lleida. Dibangun oleh Dewan Kota dan dipegang latih Emilio Alzamora, yang saat ini sebagai manajer dari Marquez bersaudara.
Sehingga dia tahu kedatangan Marquez di kelas utama membuat seniornya gigit jari, karena gagal bersaing dalam perebutan mahkota paling bergengsi di ajang balap motor tersebut.
"Ketika Marc disebut sebagai juara sangat mungkin, tapi mendapatkan tiga gelar sekaligus dari pembalap Spanyol adalah sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Terutama melihat Alex di kelas Moto3 di mana dia memiliki banyak masalah, tapi pada akhirnya ia bisa memenangkan," kata Tito Rabat dikutip Speedweek, Selasa (23/12).
Ketika disinggung apakah Tito Rabat telah belajar banyak dari Marquez, dia menjawab ya. "Saya telah belajar banyak dari Marc, Alex, dan pembalap yang berada di tim Ruefa. Ini telah membantu karir saya karena saya jadi paham tentang masalah mesin," sambungnya.
Namun apakah Valentino Rossi dianggap sebagai lawan terberat sahabatnya itu di kelas utama, Rabat menjawab tidak. Karena tidak ada yang bisa mengalahkan pemilik nomor 93 sekalipun Lorenzo dan Pedrosa.
"Saya kira tidak, karena sejak Marc muncul tidak ada orang lain yang bisa mengalahkannya sekalipun Rossi. Awalnya saya pikir itu tugas Lorenzo untuk mengalahkan dia, tapi pada akhirnya pembalap Yamaha dan Pedrosa gagal," tukasnya.
Keberhasilan Tito Rabat menggondol mahkota juara di kelas Moto2 tidak terlepas dari peran joki kuda besi Repsol Honda. Betapa tidak, pembalap kelahiran Barcelona, Spanyol, 25 Mei 1989 itu pernah menimba ilmu alias berlatih bersama-sama dengan juara MotoGP dua kali di tim Ruefa.
Ruefa adalah tempat pacuan kuda besi dekat Lleida. Dibangun oleh Dewan Kota dan dipegang latih Emilio Alzamora, yang saat ini sebagai manajer dari Marquez bersaudara.
Sehingga dia tahu kedatangan Marquez di kelas utama membuat seniornya gigit jari, karena gagal bersaing dalam perebutan mahkota paling bergengsi di ajang balap motor tersebut.
"Ketika Marc disebut sebagai juara sangat mungkin, tapi mendapatkan tiga gelar sekaligus dari pembalap Spanyol adalah sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Terutama melihat Alex di kelas Moto3 di mana dia memiliki banyak masalah, tapi pada akhirnya ia bisa memenangkan," kata Tito Rabat dikutip Speedweek, Selasa (23/12).
Ketika disinggung apakah Tito Rabat telah belajar banyak dari Marquez, dia menjawab ya. "Saya telah belajar banyak dari Marc, Alex, dan pembalap yang berada di tim Ruefa. Ini telah membantu karir saya karena saya jadi paham tentang masalah mesin," sambungnya.
Namun apakah Valentino Rossi dianggap sebagai lawan terberat sahabatnya itu di kelas utama, Rabat menjawab tidak. Karena tidak ada yang bisa mengalahkan pemilik nomor 93 sekalipun Lorenzo dan Pedrosa.
"Saya kira tidak, karena sejak Marc muncul tidak ada orang lain yang bisa mengalahkannya sekalipun Rossi. Awalnya saya pikir itu tugas Lorenzo untuk mengalahkan dia, tapi pada akhirnya pembalap Yamaha dan Pedrosa gagal," tukasnya.
(wbs)