PSIS Ogah Diintervensi

Selasa, 23 Desember 2014 - 07:16 WIB
PSIS Ogah Diintervensi
PSIS Ogah Diintervensi
A A A
Kasus sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang menjadi pelajaran berharga bagi Mahesa Jenar.

Tim Kota Atlas tidak ingin sejarah kelam sepak bola itu terulang pada masa-masa mendatang. Atas dasar itu, PSIS Semarang tidak akan setengah-setengah dalam membentuk tim. Musim depan akan dibentuk skuad yang lebih kuat.

“Tidak ada siapapun yang bisa mengintervensi PSIS. Pengalaman kita, sakitnya tuh di sini,” kata Manajer PSIS Kairul Anwar.

Musim lalu PSIS tersingkir di kompetisi Divisi Utama karena didiskualifikasi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena dituding melakukan sepak bola gajah.

Performa musim lalu PSIS tidak buruk. Sempat labil di awal-awal kompetisi, setelah menjalan 4-5 pertandingan, Ronald Fagundez dkk sudah menemukan ritme permainan.

Tren itu terus dijaga sampai dengan lolos ke babak 16 besar dan akhirnya harus tereliminasi dalam babak delapan besar lantaran dituding melakukan pengaturan skor. Pengaturan skor itu disebut-sebut untuk menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo FC yang karena dianggap tim yang “kuat” dalam hal nonteknis. Atas dasar itu, bayang-bayang tim manapun yang dinilai paling kuat, sudah mulai dilupakan dan akan bermain dengan natural.

“Musim depan kita harus lolos Indonesia Super League (ISL). Ini target keras, bukan target lunak,” tandas pria yang juga pengacara itu.

Untuk merealisasikan target tersebut, tim dengan jersey home biru-biru ini mengontrak beberapa pemain musim lalu karena dinilai sudah memiliki karakter dan pengalaman dalam bertanding.

Pemain yang sudah resmi bergabung dan tanda tangan kontrak di antaranya Hari Nur Yulianto, Welly Siagian dan Fajar Setya (kiper). Untuk Edi Anto sudah tanda tangan kontrak di home base PSIS di Jalan Ki Mangunsarkoro Semarang no8. Adapun kapten musim lalu, Fauzan Fajri Nasrullah hingga sore kemarin belum bisa dikonfirmasi.

Manajer Adi Saputro mengatakan, Fauzan belum bisa dihubungi. “Mungkin Senin (22/12) malam datangnya, tetap kami tunggulah. Mudah-mudahan secepatnya tanda tangan,” katanya. Manajemen kini juga tengah berburu pemain di posisi kiper.

Sebab, di bawah mistar baru ada satu personil yakni Fajar Setya. Itu pun hanya kiper ketiga musim lalu. PSIS dituntut mencari pemain utama. Salah satu yang menjadi incaran adalah Ega Risky, kiper muda PSCS Cilacap.

Manajemen sudah melakukan pembicaraan serius dengan Ega. Namun hingga saat ini belum ada rencana untuk penandatanganan kontrak.

Adi menjelaskan, bukan hanya Ega Risky, untuk posisi kiper, dirinya mengaku juga sudah melakukan komunikasi dengan kiper PS Biak. “Baru sebatas omong-omong untuk penjajakan. Kan harus komunikasi awal dulu,” jelasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0726 seconds (0.1#10.140)