KONI DKI Dituding Abaikan Hukum

Rabu, 24 Desember 2014 - 05:19 WIB
KONI DKI Dituding Abaikan Hukum
KONI DKI Dituding Abaikan Hukum
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengprov Perstauan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) DKI Hanif Rusdji menilai, pimpinan KONI DKI Jakarta tidak mengindahkan hukum baik itu terkait keputusan Pengadilan & AD ART PTMSI. Oleh karena itu, dia sangat berharap pimpinan KONI saat ini bisa dirombak.

"KONI DKI sekarang dipimpin oleh PJS yangbukan merupakan hasil Musprov karena ketua umumWinnie Erwindia tengah dipenjara terkait kasus korupsi. Jadi, tanggung jawab dalam penggunaan anggaran APBD perlu ditempatkan orang-orang yang memilki kompetensi dan masih segar,” ujar Hanif.

Terkait pembekuan PTMSI DKI yang ditandangani ketua harian Edy Widodo, Hanif mengakutelah menayangkan surat sejak bulan November 2014 yang isinya untuk mencabut surat keputusan pembekuan Pengrov PTMSI.

“Kami dibekukan karena dituding belum memiliki SK PP PTMSI. Tapi, pada kenyataannya kami sudah memiliki SK yang ditandatangan oleh Ketum PP PTMSI Komjen Oegroseno. Penerbitan SK pembekuan keluar setelah ada keputusan PTUN. Sekarang telah ada keputusan PT TUN yang menguatkan PTUN. AD ART PTMSI juga tidak mengatur Plt. KONI DKI tidak belajar dari kasus PP PTMSI diambil alih KONI Pusat. Hal itulah yang saya maksud KONI DKI tidak mengindahkan hukum & AD ART PTMSI,” papar Hanif.

Mengenai prestasi pada PON Remaja 2014, kata Hanif, untuk cabor tenis meja setelah ditelaah mengalami penurunan, karena pimpinan KONI DKI Jakarta hanya mencomot atlet lain, padahal seleksi atlet telah diadakan dan atlet belia tidak ikut seleksi.

“Penurunan pretasi atlet tenis meja DKI dilihat, pada Popnas 2013. Kita hanya dapat 5 emas, termasuk 3 nomor yang dipertandingkan di PON Remaja (perorangan putra, perorangan putri & ganda campuran). POPNAS itu umur maksimal 18 tahun/SMA, sedangkan PON Remaja hanya 2 emas dan 1 perak. Medali perak peorangan putra & usia pon remaja di bawah 17 tahun. Sayangnya KONI DKI telah mengeluarkan atlet tenis meja muda berbakat Novita Oktariani yang telah berprestasi di SEA Games 2013 dan kejurnas POPNAS2013,” paparnya.

Lebih lanjut Hanif meminta, agar tidakmenjadi preseden buruk di masyarakat,Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnamasebagai pembina olah raga di ibukota, akan segera membenahi pengurus KONI yang sudah terlalu lama & tidak mematuhi hukum. “Pak Ahok perlu mendengar masukan dari kami, dan jangan hanya mendengar info dari satu pihak saja,” tegas Hanif.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5319 seconds (0.1#10.140)