Menu Berat Seleksi Persip

Rabu, 31 Desember 2014 - 07:49 WIB
Menu Berat Seleksi Persip
Menu Berat Seleksi Persip
A A A
PEKALONGAN - Persip Pekalongan memperketat seleksi dengan memberi menu yang berat bagi pemain pelamar. Pada hari terakhir seleksi, Selasa (30/12), 26 pemain yang masih bertahan akan diturunkan dengan sistem game 8 lawan 8. Biasanya setiap game normal masing-masing dihuni 11 pemain. Ini diberlakukan agar kualitas pemain terlihat.

Sisa 26 pemain merupakan pemain berpengalaman yang bermain di Divisi Utama. Sebelumnya tim berjuluk Laskar Kalong telah memulangkan 90 pemain karena kualitasnya di bawah standar.

Mereka rata-rata pemain dari Divisi 1 dan Liga Nusantara. Untuk mengambil yang terbaik dari 26 pelamar sisa, akan dilakukan session game baru, yakni masing-masing tim akan dihuni delapan pemain.

“Ini lebih banyak berlari dan semakin sering menyentuh bola. Kualitasnya akan terlihat secara keseluruhan,” kata Pelatih Persip Gatot Barnowo, Selasa (30/12).

Beberapa pemain yang masih bertahan di antaranya Saiful Amar (eks PSCS Cilacap), Galih Tri Handoko dan Voler Ortega (Persibangga Purbalingga), serta pemain dari klub dari luar Jateng.

Menurut Gatot, jika game dengan 11 pemain, semisal ada pemain yang kelelahan akan tertutupi dengan pemain lainnya. Dengan menggunakan 11 pemain, dia ingin melihat secara keseluruhan kemampuan pemain.

“Sisa pemain yang ada dari Divisi Utama semua. Kalau saya lihat dari kualitasnya kemarin, ada yang layak untuk bergabung musim depan, tapi belum bisa saya sampaikan, nanti setelah seleksi,” katanya.

Persip sebelumnya sudah melakukan negosiasi terhadap delapan pemain lokal, tiga di antaranya merupakan pemain magang. Dari delapan nama tersebut, tidak ada wajah lama yang masih bertahan. Mereka adalah wajah baru yang diambilkan dari kompetisi Pengcab PSSI Pekalongan.

Gatot menjelaskan, tiga pemain untuk sementara diberi kesempatan magang karena usianya masih sangat muda. Namun ketiga pemain tersebut sangat berpotensi untuk ikut bersaing dengan pemain inti jika dikemudian hari berkembang dengan baik.

“Sementara pemain lama, sudah tidak layak untuk turun dalam kompetisi. Seperti midfielder Sukodir, saya tarik jadi asisten pelatih saja. Pemain gelandang sekarang kencang-kencang, “ tuturnya.

Pelatih yang pernah membela PSIM Yogyakarta itu juga mengaku heran pelamar Persip musim ini cukup banyak. Ini tidak seperti musim lalu yang kurang begitu diminati. “Saya tidak tahu kenapa. Apakah ini karena pergantian pelatih,” ujar dia.

General Manajer Persip Aam Ikhwan optimistis Gatot Barnowo mampu membawa Persip lebih bagus musim ini dibandingkan musim lalu yang nyaris terdegradasi. Kalau musim lalu Laskar Kalong tampil sangat buruk.

“Kami akui memang musim lalu banyak kekurangan, seperti pemain yang kurang tenang dan barisan pertahanan yang lemah,” kata Aam.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5762 seconds (0.1#10.140)