Demi Lisensi A UEFA, Dejan Tinggalkan PBR
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Dejan Antonic terpaksa harus meninggalkan skuad Pelita Bandung Raya (PBR) selama 10 hari ke depan. Sebab, pelatih berusia 45 tahun itu akan melanjutkan kursus untuk mendapatkan lisensi kepelatihan A UEFA Pro di Belgrade, Serbia.
Rencananya, Dejan akan bertolak ke Serbia pada hari ini (3/1) untuk melanjutkan proses pendidikan kepelatihan yang dijalaninya sejak masih menangani tim Arema Indonesia pada musim 2012-2013 lalu.
"Ya, saya harus kembali ke Belgrade. Tahun ini (2015) masih ada tiga kali lagi jadwal kursus. Saya kursus untuk pengambilan lisensi. Mudah-mudahan akhir tahun ini selesai,"ujar Dejan saat ditemui di Pusdikajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Padahal, Dejan sendiri baru saja kembali ke Bandung untuk memimpin sesi latihan skuat The Boys Are Back tepatnya pada 29 Desember 2014. Namun, kursus tersebut dinilainya sangat penting, apalagi untuk memperolehnya harus melalui tahapan yang cukup panjang.
Selain harus memiliki lisensi U UEFA, untuk mendapatkan lisensi A UEFA Pro, setiap pelatih setidaknya harus memiliki pengalaman melatih minimal 10 tahun. Dengan begitu, Dejan pun berkeinginan besar mendapatkan lisensi tersebut.
"Tidak mudah mendapatkan lisensi ini dan juga tidak sebentar. Ada banyak tahapan dan juga persyaratan,"katanya.
Adapun syarat modul kepelatihan yang harus ditempuh Dejan untuk mendapatkan lisensi A UEFA Pro, di antaranya handling professional players, styles of play, key game analysis, mental preparation, sports medicine, specialist training, game related training.
Meski harus meninggalkan timnya selama 10 hari ke depan, Dejan yakin masa persiapan tim dalam menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 tidak akan terganggu.
Pasalnya, kompetisi tertinggi tanah air tersebut baru akan dimulai pada 1 Februari 2015 mendatang. Tentu saja, dirinya masih memiliki waktu dalam mempersiapkan tim untuk menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, para pemain pun, lanjut dia akan lebih semangat dalam menjalankan program pelatihan. Setelah manajemen PBR secara bertahap mulai melunasi gaji para pemainnya yang selama ini tertunggak. Hal itu juga yang membuat skuat PBR akhirnya bisa memulai program persiapan di pra-musim kali ini.
Dejan mengaku lega dengan langkah manajemen yang mulai mengobati hati para pemainnya dengan membayar gaji yang selama ini tertunggak. Pasalnya permasalahan tunggakan gaji tersebut yang sempat membuat program latihan tim beberapa kali mengalami penundaan.
Akibat sejumlah pemain lama yang dipertahankan menuntut penyelesaian belum dibayarkannya hak mereka selama satu hingga dua bulan. Bahkan dengan tunggakan tersebut, PBR masuk dalam daftar hitam PT. Liga Indonesia (LI) selaku operator ISL.
"Bagus, pemain sudah tidak ada masalah karena sudah diselesaikan oleh manajemen. Kabar bagus buat tim karena kita akan menjalani kompetisi lagi dan persiapan harus maksimal. Tapi itu juga belum semua,"pungkasnya
Rencananya, Dejan akan bertolak ke Serbia pada hari ini (3/1) untuk melanjutkan proses pendidikan kepelatihan yang dijalaninya sejak masih menangani tim Arema Indonesia pada musim 2012-2013 lalu.
"Ya, saya harus kembali ke Belgrade. Tahun ini (2015) masih ada tiga kali lagi jadwal kursus. Saya kursus untuk pengambilan lisensi. Mudah-mudahan akhir tahun ini selesai,"ujar Dejan saat ditemui di Pusdikajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Padahal, Dejan sendiri baru saja kembali ke Bandung untuk memimpin sesi latihan skuat The Boys Are Back tepatnya pada 29 Desember 2014. Namun, kursus tersebut dinilainya sangat penting, apalagi untuk memperolehnya harus melalui tahapan yang cukup panjang.
Selain harus memiliki lisensi U UEFA, untuk mendapatkan lisensi A UEFA Pro, setiap pelatih setidaknya harus memiliki pengalaman melatih minimal 10 tahun. Dengan begitu, Dejan pun berkeinginan besar mendapatkan lisensi tersebut.
"Tidak mudah mendapatkan lisensi ini dan juga tidak sebentar. Ada banyak tahapan dan juga persyaratan,"katanya.
Adapun syarat modul kepelatihan yang harus ditempuh Dejan untuk mendapatkan lisensi A UEFA Pro, di antaranya handling professional players, styles of play, key game analysis, mental preparation, sports medicine, specialist training, game related training.
Meski harus meninggalkan timnya selama 10 hari ke depan, Dejan yakin masa persiapan tim dalam menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 tidak akan terganggu.
Pasalnya, kompetisi tertinggi tanah air tersebut baru akan dimulai pada 1 Februari 2015 mendatang. Tentu saja, dirinya masih memiliki waktu dalam mempersiapkan tim untuk menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, para pemain pun, lanjut dia akan lebih semangat dalam menjalankan program pelatihan. Setelah manajemen PBR secara bertahap mulai melunasi gaji para pemainnya yang selama ini tertunggak. Hal itu juga yang membuat skuat PBR akhirnya bisa memulai program persiapan di pra-musim kali ini.
Dejan mengaku lega dengan langkah manajemen yang mulai mengobati hati para pemainnya dengan membayar gaji yang selama ini tertunggak. Pasalnya permasalahan tunggakan gaji tersebut yang sempat membuat program latihan tim beberapa kali mengalami penundaan.
Akibat sejumlah pemain lama yang dipertahankan menuntut penyelesaian belum dibayarkannya hak mereka selama satu hingga dua bulan. Bahkan dengan tunggakan tersebut, PBR masuk dalam daftar hitam PT. Liga Indonesia (LI) selaku operator ISL.
"Bagus, pemain sudah tidak ada masalah karena sudah diselesaikan oleh manajemen. Kabar bagus buat tim karena kita akan menjalani kompetisi lagi dan persiapan harus maksimal. Tapi itu juga belum semua,"pungkasnya
(aww)