La Nyalla Tantang Balik Menpora

Minggu, 04 Januari 2015 - 16:21 WIB
La Nyalla Tantang Balik Menpora
La Nyalla Tantang Balik Menpora
A A A
JAKARTA - Wakil ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti menantang balik pihak Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, dengan menyatakan jangan berani mengintervensi sepak bola Indonesia. Hal itu disampaikannya di sela-sela Kongres tahunan PSSI 2015 di Jakarta, Minggu (4/1/2015).

"Kita tidak akan mendengarkan pihak dari luar, kita punya keluarga besar PSSI, kita tidak bisa diganggu gugat termasuk diganggu oleh negara. Kecuali negara mau mengorbankan sepakbola Indonesia" kata La Nyalla.

Dua hari sebelum Kongres digelar, Menpora Imam Nahrawi mengumumkan nama anggota Tim sembilan. Tim tersebut dibentuk pihak Kementerian untuk mengawasi kinerja PSSI setelah beberapa masalah yang muncul di persepakbolaan nasional seperti kegagalan timnas U-19 hingga level senior, sepak bola gajah hingga persoalan tunggakan gaji pemain yang belum terselesaikan.

Pembentukan tim sembilan itu mengundang beragam reaksi mulai dari mendukung hingga menentang. Berbeda dengan La Nyalla yang berapi-api, ketua umum PSSI, Djohar Arifin mengaku pihaknya hanya menanggapi dingin pembentukan Tim Sembilan sebab anggotanya tidak dilibatkan.

"Kami (PSSI) tidak dilibatkan dalam pembentukan Tim Sembilan itu, jadi kami tidak perlu banyak terpengaruh" katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPR Komisi X, Teuku Riefky Harsya berharap agar pembentukan tim sembilan tak menimbulkan masalah baru. Dia menilai jika adanya campur tangan di luar PSSI, hal itu malah menimbulkan kekisruhan lain.

"Saya tidak tahu apakah ada kepentingan atau pembisik tapi kita berharap semua pihak termasuk Kemenpora tidak terpancing untuk mengintervensi PSSI, walaupun kata-katanya bukan intervensi. Tapi langkah-langkah yang diambil jangan sampai menimbulkan masalah baru di dalam PSSI yang saat ini sedang berbenah," kata Teuku.

"Ya kita lihat hasilnya sudah terlihat membaik. Seperti terkait transparasi keuangan mereka sudah bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga hasil pengeluaran keuangan mereka lebih transparan. Juga soal judi bola, mereka akan bekerja sama dengan pihak Polri," tambahnya.

"Jadi, sebenarnya kalau memang mau membenahi harusnya pihak yang membuat masalah itu yang kita tertibkan, bukan PSSI-nya yang kita obok-obok," jelasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5156 seconds (0.1#10.140)