Dukungan dan Kutukan Dibalik Kepergian Marquez
A
A
A
CERVERA - Di negara asalnya, Marc Marquez adalah salah satu atlet paling populer. Dua kali juara dunia MotoGP tinggal di negara yang mencintai ajang kuda pacu. Itu saja sudah menjamin banyak penggemar untuknya dan sponsor seperti Repsol dengan departemen PR yang kuat adalah bagian yang melengkapi polularitasnya dengan sempurna.
Namun kharismanya di ajang balap motor dengan sekejap berbalik arah. Semua berawal saat Marquez memutuskan pindah dari Cervera ke Andorra. Andorra adalah sebuah negara kecil di wilayah pegunungan antara Spanyol dan Perancis. Mereka menyebut diri mereka "Tanah Pyrenees".
Andorra memiliki kesan yang baik di mata Marquez. Bukan hanya kondisi cuaca di sana yang sangat mengesankan, tetapi di negara yang memiliki tingkat populasi 85,082 jiwa, merupakan surga pajak.
Sehingga banyak pendatang baru yang menetap di sana hanya untuk menghindari pajak mahal di kota asal sebelumnya. Oleh karena itu, Marquez memilih pindah ke Andorra. Meskipun dia sempat menangis saat memberikan penjelasan mengapa memilih menetap di sana, namun pada akhirnya masalah pajak menjadi salah satu faktor yang membuatnya mengambil keputusan tersebut.
Keputusan itulah yang memancing debat publik antara orang-orang yang membenarkan keputusan Marquez, serta orang-orang yang mengutuk dia. "Bersalah atau tidak bersalah, Marquez tentu bukan satu-satunya orang yang berusaha menghindari sistem perpajakan yang mahal di Spanyol," tulis kantor berita Speedweek, Senin (5/1/2015).
Karena ada banyak pembalap yang lebih dulu mengambil keputusan pindah dari kota asalnya. Espargaro bersaudara tinggal di Andorra. Dani Pedrosa tinggal di sebuah desa kecil di Swiss, Jorge Lorenzo tinggal di Lugano seperti Alberto Contador, salah satu pembalap yang paling populer di dunia.
Fernando Alonso kini membayar kembali pajak di Spanyol, setelah tinggal selama bertahun-tahun di Swiss. Tapi satu-satunya olahragawan Spanyol yang tidak pernah melarikan diri dari kota asalnya adalah Rafael Nadal.
Namun kharismanya di ajang balap motor dengan sekejap berbalik arah. Semua berawal saat Marquez memutuskan pindah dari Cervera ke Andorra. Andorra adalah sebuah negara kecil di wilayah pegunungan antara Spanyol dan Perancis. Mereka menyebut diri mereka "Tanah Pyrenees".
Andorra memiliki kesan yang baik di mata Marquez. Bukan hanya kondisi cuaca di sana yang sangat mengesankan, tetapi di negara yang memiliki tingkat populasi 85,082 jiwa, merupakan surga pajak.
Sehingga banyak pendatang baru yang menetap di sana hanya untuk menghindari pajak mahal di kota asal sebelumnya. Oleh karena itu, Marquez memilih pindah ke Andorra. Meskipun dia sempat menangis saat memberikan penjelasan mengapa memilih menetap di sana, namun pada akhirnya masalah pajak menjadi salah satu faktor yang membuatnya mengambil keputusan tersebut.
Keputusan itulah yang memancing debat publik antara orang-orang yang membenarkan keputusan Marquez, serta orang-orang yang mengutuk dia. "Bersalah atau tidak bersalah, Marquez tentu bukan satu-satunya orang yang berusaha menghindari sistem perpajakan yang mahal di Spanyol," tulis kantor berita Speedweek, Senin (5/1/2015).
Karena ada banyak pembalap yang lebih dulu mengambil keputusan pindah dari kota asalnya. Espargaro bersaudara tinggal di Andorra. Dani Pedrosa tinggal di sebuah desa kecil di Swiss, Jorge Lorenzo tinggal di Lugano seperti Alberto Contador, salah satu pembalap yang paling populer di dunia.
Fernando Alonso kini membayar kembali pajak di Spanyol, setelah tinggal selama bertahun-tahun di Swiss. Tapi satu-satunya olahragawan Spanyol yang tidak pernah melarikan diri dari kota asalnya adalah Rafael Nadal.
(bbk)